Informasi Terpercaya Masa Kini

Kebutuhan Beras Jakarta Diprediksi Naik 3,43 Persen Jelang Natal dan Tahun Baru 2025

0 4

JAKARTA, KOMPAS.com – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, memperkirakan kebutuhan beras di Jakarta akan meningkat rata-rata 3,43 persen menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Saat ini, rata-rata kebutuhan beras di Jakarta mencapai 2.686 ton per hari atau 80.564 ton per bulan.

“Menjelang Nataru 2025, diperkirakan kebutuhan beras akan meningkat sebesar 3,43 persen menjadi 2.767 ton per hari atau 83.361 ton per bulan,” kata Teguh saat meninjau PT Food Station Cipinang Jaya, Jakarta Timur, Selasa (21/10/2024).

Baca juga: Hanya 4 Bulan Jadi Pj Gubernur Jakarta, Apa yang Ingin Dilakukan Teguh Setyabudi?

Teguh memastikan bahwa ketersediaan pangan di Jakarta dalam kondisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir 2024. Beberapa langkah antisipatif telah dilakukan, seperti meningkatkan kapasitas gudang dan memperkuat kerja sama antar daerah.

“Kami telah melakukan langkah-langkah antisipasi, misalnya pemenuhan kapasitas gudang dan penguatan kerja sama antar daerah business to business,” ujarnya.

Teguh juga menyebut bahwa Pemprov DKI bekerja sama dengan produsen beras dari berbagai daerah dan Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jakarta-Banten untuk menjaga stabilitas pasokan beras.

Baca juga: Jadi Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi Akan Fokus Atasi Banjir hingga Siapkan Konsep Kota Global

“Kami menguatkan kerja sama dengan produsen beras di berbagai daerah serta menjaga stabilitas pasokan beras bersama Perum Bulog Divisi Regional Jakarta-Banten,” jelas Teguh.

Selain itu, Teguh menambahkan bahwa Pemprov DKI secara rutin mengikuti arahan pemerintah pusat untuk memastikan stabilitas harga dan pasokan beras di ibu kota. Setiap minggu, menteri terkait memimpin rapat untuk mengendalikan inflasi daerah.

“Tiap Senin, Pak Menteri terus memimpin rapat terkait pengendalian inflasi daerah dan hitung-hitungannya yang menjadi acuan untuk mengambil langkah-langkah antisipatif agar semuanya bisa terkendali,” ujar Teguh.

Leave a comment