Ridwan Kamil-Suswono Lanjutkan Magrib Mengaji, Janjikan Agama Lain Dapat Program Setara
TEMPO.CO, Jakarta – Calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) menegaskan akan adil melayani semua golongan agama serta menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dalam Pancasila. RK mengatakan hal itu menyusul kabar yang menyebut pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) hanya menghadirkan program untuk satu agama saja, yaitu Magrib Mengaji.
“Saya ingin menyampaikan klarifikasi ada satu berita, seolah-olah gara-gara kami yang menyebutkan Magrib Mengaji, seolah-olah Jakarta diproklamasikan menjadi wilayah satu agama. Saya sampaikan itu adalah tidak betul, itu adalah tidak benar,” kata Ridwan dalam keterangan di Jakarta pada Selasa, 8 Oktober 2024 seperti dikutip dari Antara.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu pun mengajak semua pihak mewaspadai berita bohong atau hoaks di era pilkada seperti saat ini. RK mengatakan, sebagai bagian Indonesia yang berpegang teguh pada Pancasila, maka Jakarta pun perlu menjunjung tinggi nilai keadilan. Dia menegaskan akan melayani warga dengan adil jika terpilih di Pilgub Jakarta 2024. “Melayani dengan adil semua golongan agama,” ujar dia menegaskan.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menuturkan program Magrib Mengaji adalah program dari Gubernur Jakarta sebelumnya, Anies Baswedan, yang dianggap sukses dan baik oleh masyarakat.
“Saat blusukan kami mendapati aspirasi untuk dilanjutkan. Ya, tentulah insyaallah kita lanjutkan, tentu dengan perbaikan kesempurnaan agar agama lain juga mendapatkan program yang setara,” tuturnya.
Mantan Wali Kota Bandung itu mengungkapkan, saat blusukan di berbagai wilayah Jakarta, pihaknya juga mendapatkan aspirasi untuk melanjutkan kebijakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, salah satunya yaitu pemberangkatan umrah untuk marbut masjid. “Itu juga kami akan lanjutkan sesuai aspirasi,” kata dia.
Meski demikian, RIDO akan akan adil untuk memberikan pelayanan agama lain agar umat agama lain juga bisa berangkat ke tanah suci seperti umat Katolik ke Vatikan dan sebagainya. “Insyaallah difasilitasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, sebagai pemimpin, pasangan RIDO juga akan memperjuangkan aspirasi kemudahan rumah ibadah seperti yang telah dilakukan di Bekasi, Bandung, dan Bogor. Dia mencontohkan beberapa pengalamannya dalam memperjuangkan kemudahan rumah ibadah seperti penyelesaian gereja Yasmin di Bogor, hingga mendorong ekspresi di dalam kegiatan Cap Go Meh di berbagai tempat.
“Juga kami bantu pembangunan gereja, kami bantu juga mensponsori kegiatan paduan suara Katolik di mana-mana. Itulah komitmen kami yang sudah kami buktikan, dan itulah komitmen yang sama yang kami lakukan di Jakarta. Karena Jakarta adalah Indonesia dan Indonesia adalah Pancasila,” kata Ridwan.
Selanjutnya, juru bicara sebut Magrib Mengaji bukan program Ridwan Kamil-Suswono…
Sebelumnya, juru bicara pasangan RIDO, Bernardus Djonoputro, membantah kritik dari The Indonesia Institute (TII) terhadap program Magrib Mengaji yang sempat dikampanyekan pasangan nomor urut 1 itu saat blusukan di Jakarta. Menurut dia, program itu sudah lebih dulu ada di pemerintahan sebelumnya. Ridwan-Suswono, kata dia, hanya bermaksud melanjutkan dan tidak bertujuan memprioritaskan satu golongan saja.
Kritik dari TII tayang di sejumlah media, termasuk Tempo. Bernardus menganggap hal itu menyudutkan Ridwan-Suswono. Padahal, kata dia, Ridwan-Suswono mempunyai program memperjuangkan semua agama melalui Dana Operasional Rumah Ibadah (DORI).
“Berita tersebut menyudutkan paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono. Perlu kami jelaskan bahwa Magrib Mengaji bukanlah program maupun visi misi dari pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono),” kata Bernardus melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Senin, 7 Oktober 2024.
Bernadus menyebutkan Magrib Mengaji adalah gerakan yang diteruskan dari pemerintahan sebelumnya selayaknya Kartu Jakarta Pintar. Paslon RIDO mengampanyekan lagi program ini karena dianggap mempunyai nilai positif dalam memperkuat iman dan akhlak.
“Magrib Mengaji merupakan gerakan untuk meningkatkan atau mengembalikan lagi kebiasaan mengaji di masjid atau musala sebelum salat magrib,” ujar Bernardus. “Pasangan RIDO mengajak membudayakan kembali magrib mengaji agar anak-anak muda di Jakarta mengerjakan sesuatu hal positif.”
Meski begitu, Bernadus memastikan baik Ridwan Kamil maupun Suswono tidak akan memaksa untuk program Magrib Mengaji itu diikuti seluruh masyarakat di Jakarta. Sebab, RIDO mempunyai program sendiri perihal dana operasional untuk rumah ibadah dan Kartu Pelayan Rumah Ibadah.
“Bantuan dana operasional ini akan diberikan ke seluruh rumah ibadah, termasuk gereja, vihara, masjid, dan rumah ibadah agama lain. Lalu, Kartu Pelayan Rumah Ibadah juga bukan hanya memperhatikan marbut masjid saja, tapi pelayan dari semua agama di Jakarta,” ujarnya.
Adapun Kartu Pelayan Rumah Ibadah juga menyediakan kesempatan bagi pemiliknya menghadiri ziarah kerohanian. Kesempatan ini bukan hanya untuk umrah bagi marbut masjid, tetapi juga membuka peluang untuk pelayan rumah ibadah agama yang lain di Jakarta.
ALIF ILHAM FAJRIADI | ANTARA
Pilihan editor: Kata Pratikno Soal Kabinet Prabowo: Perpres Diterbitkan setelah Pelantikan Presiden