Sering Dilakukan Jemaah, Ini 5 Kesalahan Umum yang Kerap Dilakukan Saat Ibadah Haji dan Umrah
KOMPAS.com – Ibadah haji merupakan salah satu pilar agama Islam yang penuh dengan makna spiritual. Ibadah haji menjadi pilar terakhir rukun Islam yang dapat menjadi penyempurna keimanan umat Islam.
Meski demikian, jemaah haji kerap melakukan kesalahan saat melakukan rukun ibadah haji. Jika dibiarkan, hal ini dapat memengaruhi kekhusyukan ibadah haji.
Supaya calon Jemaah haji terhindar dari kesalahan tersebut, penyedia layanan haji yang telah berpengalaman, Batik Umrah Travel, memberikan tip penting untuk diikuti.
Biro ibadah yang dipimpin Wasis Utomo dari Yogyakarta itu berkomitmen memberikan bimbingan yang sesuai dengan sunah. Dengan demikian, jemaah dapat menjalani ibadah dengan khusyuk dan penuh makna. Berikut adalah kesalahan umum yang kerap dilakukan jemaah haji.
1. Kurang persiapan fisik dan mental
Ibadah haji merupakan ibadah yang menguras fisik dan mental jemaah. Oleh karena itu, jemaah memerlukan kondisi fisik yang prima dan kesiapan mental yang kuat supaya dapat menjalani ibadah dengan lancar.
Jika tidak melakukan persiapan dengan baik, jemaah rentan mengalami kelelahan atau bahkan jatuh sakit. Hal ini dapat mengganggu pelaksanaan ibadah haji.
Baca juga: Ibadah Haji 2024: 394 Jemaah Wafat di Tanah Suci
Wasis Utomo pun menyarankan jemaah haji untuk mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Menurutnya, latihan fisik penting karena jemaah kerap kaget saat menjalani seluruh rangkaian ibadah haji.
Selain fisik, persiapan mental juga penting dilakukan dengan banyak berdoa dan mempelajari tuntunan haji.
“Persiapan yang matang akan meminimalkan gangguan saat menjalankan ibadah,” ujar Wasis.
2. Tidak memahami rukun dan wajib haji
Banyak jamaah melakukan ibadah haji tanpa memahami sepenuhnya rukun dan wajib haji. Kesalahan ini bisa berakibat fatal karena bisa menyebabkan ibadah menjadi tidak sah.
Sebagai contoh, beberapa jemaah mungkin tidak tahu bahwa wukuf di Arafah merupakan rukun haji yang sifatnya wajib. Akibatnya, jemaah haji yang tidak melaksanakan wukuf ibadahnya dianggap tidak sah.
Baca juga: Baru Pulang dari Ibadah Haji, Apakah Wajib Dipanggil Pak Haji?
Untuk menghindari kesalahan tersebut, Batik Umrah Travel menyediakan bimbingan intensif sebelum keberangkatan. Hal sudah dilakukan Batik Umrah Travel. Menurutnya, biro ini selalu memastikan setiap jemaah memahami rukun dan wajib haji dengan baik.
“Pembekalan dilakukan secara komprehensif agar jemaah haji dapat menjalankan ibadah dengan sempurna,” tuturnya.
3. Terlalu fokus pada spek material
Dalam melaksanakan ibadah haji, jemaah kerap terjebak dalam pemikiran bahwa haji adalah tentang penampilan dan status sosial.
Mereka lebih fokus pada hal-hal material ketimbang esensi spiritual dari ibadah itu sendiri. Sebut saja, pakaian mewah, hotel bintang lima, serta oleh-oleh mahal. Kesalahan ini dapat mengaburkan tujuan utama berhaji, yaitu mendekatkan diri kepada Allah.
Wasis Utomo mengingatkan bahwa haji bukan tentang menunjukkan kemewahan, melainkan tentang merendahkan hati dan mencari keridaan Allah.
“Batik Umrah Travel selalu mengarahkan jemaah untuk fokus pada ibadah dan menjauhkan diri dari godaan materialisme,” ujar Wasis.
4. Kurang kesabaran dan toleransi
Ibadah haji merupakan momentum bagi jutaan umat Islam dari seluruh dunia untuk berkumpul di satu tempat.
Situasi tersebut kerap memicu ketegangan dan konflik kecil, terutama bagi jemaah yang kurang sabar atau tidak terbiasa dengan keramaian. Padahal, kesabaran dan toleransi menjadi kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan selama haji.
Baca juga: Jemaah Mulai Lempar Jumrah, Tandai Hari-hari Terakhir Pelaksanaan Ibadah Haji 2024
Batik Umrah Travel selalu mengingatkan jemaah untuk menjaga sikap sabar dan saling menghormati. Pasalnya, ibadah haji dapat menjadi momentum bagi jemaah untuk melatih kesabaran dan menikmati persatuan bersama jutaan umat muslim lain dari seluruh dunia.
“Ibadah haji mengajarkan kita tentang kesabaran dan kebersamaan. Jemaah harus selalu ingat bahwa setiap ujian selama haji adalah bagian dari ibadah,” tuturnya.
5. Tidak memanfaatkan waktu dengan baik
Dalam melaksanakan ibadah haji, waktu menjadi sangat berharga. Jemaah yang dapat memanfaatkan waktu di Tanah Suci dengan beribadah dan berdoa sebanyak-banyaknya.
Hanya saja, fakta di lapangan menunjukkan hal berbeda. Wasis menuturkan bahwa banyak jamaah yang tidak dapat memanfaatkan waktu dengan optimal.
Beberapa jemaah malah menghabiskan waktu dengan berbelanja atau bersosialisasi. Akibatnya, mereka kehilangan kesempatan untuk memperbanyak ibadah dan doa.
Wasis Utomo pun menekankan pentingnya mengatur waktu dengan baik. Ia mencontohkan, Batik Umrah Travel selalu mengingatkan jemaah untuk fokus pada ibadah utama. Tujuannya supaya jemaah dapat memanfaatkan setiap momen untuk mendekatkan diri kepada Allah.
“Kami juga memberikan panduan tentang bagaimana mengisi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat,” kata Wasis.
Menghindari berbagai kesalahan tersebut dapat membuat ibadah haji berjalan lancar dan penuh berkah. Batik Umrah Travel yang mengusung prinsip “Travel Umroh dan Haji Sesuai Sunnah” selalu memastikan setiap jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lebih baik dan mendalam.
Wasis Utomo dan timnya siap membantu jemaah memahami dan menjalani haji dengan bimbingan yang benar. Dengan demikian, jemaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih bermakna dan berkesan.