Ditinggalkan Penduduk, Pulau Kucing di Aoshima Jepang Terancam Hilang
KOMPAS.com – Pulau Aoshima di Jepang, yang terkenal sebagai pulau kucing, terancam akan hilang.
Penyebabnya adalah populasi kucing dan penduduk setempat yang makin menua. Pulau yang dulunya merupakan surga bagi para pencinta kucing ini diperkirakan hanya memiliki dua tahun lagi sebelum kehilangan semua kucing.
Terletak di Prefektur Ehime, Pulau Aoshima dulunya dihuni oleh 900 orang dan dikenal karena jumlah kucingnya yang melimpah.
Baca juga: Mengenal 7 Pulau Kucing di Jepang, Ada yang Populasinya Melebihi Penduduk
Kucing-kucing ini pertama kali diperkenalkan untuk mengatasi masalah hewan pengerat di kapal penangkap ikan. Namun seiring berjalannya waktu, mereka berkembang biak tanpa kendali.
Dilansir dari laman SoraNews24, baru-baru ini semua kucing di Aoshima diprediksi akan hilang dalam beberapa tahun ke depan.
Pengumuman itu disampaikan enam tahun setelah pulau itu mulai melakukan sterilisasi terhadap hewan-hewan, berdasarkan rekomendasi Masyarakat Perlindungan Kucing Aoshima.
Mereka menilai bahwa populasi kucing yang berjumlah 130 ekor terlalu besar untuk dirawat oleh 13 penduduk pulau itu, terutama mengingat usia rata-rata populasi manusianya adalah 75 tahun.
Penduduk tinggalkan Aoshima
Mengutip dari laman Kompas.com, Terakhir pada 2019, Asahi Shimbun Globe melaporkan bahwa hanya 6 penduduk yang tersisa di pulau Aoshima. Mereka pun telah berusia lanjut.
Dengan hanya tersisa enam penduduk yang berusia lanjut, dan kucing-kucing yang dulunya berjumlah ratusan kini terancam punah.
Baca juga: Indonesia Ternyata Punya 2 Pulau Kucing, di Mana Saja Lokasinya?
Dilansir dari laman SoraNews24, Cat Mama seorang penghuni berusia 73 tahun di Pulau Aoshima, telah berperan penting dalam merawat kucing-kucing di pulau seluas 0,49 kilometer persegi ini.
Setiap hari, ia membersihkan kotoran kucing dan menyimpan makanan untuk memastikan mereka tidak kelaparan, terutama saat jumlah wisatawan menurun dan perjalanan perahu dibatalkan.
Namun dengan bertambahnya usia penduduk setempat, termasuk Cat Mama, masa depan pulau kucing ini makin suram.
“Ketika Cat Mama meninggalkan pulau karena usia yang sudah tua, itu akan menjadi akhir dari Cat Island,” kata salah satu penduduk lokal, dikutip dari laman SoraNews24.
Saat ini, setiap kucing di pulau tersebut berusia lebih dari tujuh tahun. Situasi ini sangat berbeda dibandingkan dengan tahun 1960, ketika pulau ini dihuni oleh 655 orang.
Seiring waktu, banyak penduduk pindah ke daratan utama, meninggalkan pulau yang kini dipenuhi kucing liar dari rumah-rumah telantar.
Baca juga: Penyebab Anak Kucing Enggan Buang Kotoran di Kotak Pasir
Saat ini, jumlah penduduk manusia dan kucing berada pada titik terendah dalam sejarah pulau tersebut. Dari hari ke hari, harapan untuk melihat Pulau Aoshima kembali pulih makin menipis.
Banyak orang di seluruh Jepang merasa sedih mendengar berita ini, tetapi juga memahami kenyataan pahit yang dihadapi.
Pengunjung yang ingin mendukung kucing-kucing ini diingatkan untuk datang sebelum semuanya hilang, membawa kenangan akan surga kucing yang kini terancam punah.