Informasi Terpercaya Masa Kini

Dibelikan Kaesang Roti Rp400 Ribu,Perilaku Erina Gudono Disebut Mirip Marie Antoinette,Siapa itu?

0 35

TRIBUNJATIM.COM – Gaya Erina Gudono, istri Kaesang Pangarep ramai disoroti di media sosial X.

Ia disebut berperilaku seperti permaisuri Raja Perancis terakhir, Marie Antoinette.

Ini setelah Erina mengunggah foto soal roti yang dibelikan Kaesang di Amerika seharga Rp 400.000.

Hal ini dinilai tak etis di tengah kekecewaan masyarakat Indonesia atas langkah DPR yang mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi soal syarat pencalonan kepala daerah.

Salah putusan MK yang diabaikan DPR terkait batas usia yang memungkinkan Kaesang untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah. 

Sebagai informasi, Marie Antoinette terkenal dengan frasanya let them eat cake (biarkan mereka memakan kue) di saat masyarakat Perancis sedang kesulitan ekonomi. 

Baca juga: Erina Gudono Dijuluki OKB usai Pamer Gaya Hedon di AS, Harga Sewa Pesawat yang Dinaiki Disorot

Lantas, siapakah Marie Antoinette?

Siapa Marie Antoinette?

Dikutip dari Kompas.com, Marie Antoinette merupakan putri dari Kaisar Romawi, Francis I yang lahir di Winna, Austria pada 2 November 1755.

Dikutip dari Britannica, ia kemudian dinikahi oleh Raja Perancis terkahir, Louis XVI yang berkuasa pada 1774 hingga 1793.

Sejak menikah dengan Raja Louis XVI di usia 15 tahun, ia merasa sulit beradaptasi dengan adat dan budaya Perancis.

Karena kecintaan Raja Louis XVI pada Marie, ia diizinkan mengambil sejumlah peran di istana yang belum pernah diberikan kepada dua permaisuri sebelumnya.

Dilansir dari laman resmi Museum Nasional Versailles, Perancis, Marie menikmati hiburan dan berperan dalam memilih pertunjukan yang akan diadakan di istana.

Marie dikenal sebagai permaisuri yang menyukai pesta dansa, serta sering mengundang seniman serta temannya di istana.

Selain itu, Marie juga memperhatikan pakaian yang ia kenakan dan sering memilih gaun dan gaya rambutnya sendiri.

Karena terlalu muda untuk berada di istana, ia akhirnya melakukan banyak kesalahan yang mencoreng namanya dalam sejarah Perancis.

Baca juga: Erina Gudono Bicara Keadilan Sosial di Tengah Sorotan soal Kaesang, Gaya Hedon di Amerika Disorot

Akhir hidup Marie dan Revolusi Perancis

Namanya selalu dikaitkan dengan kemerosotan otoritas moral monarki Perancis pada tahun-tahun terakhir rezim kerajaan Perancis.

Kegemaran Marie menghambur-hamburkan kekayaan ketika rakyat Perancis banyak yang menderita, melahirkan Revolusi Perancis yang terkenal.

Penolakannya terhadap reformasi dan menentang kemajuan Revolusi Prancis berujung pada runtuhnya monarki Perancis.

Ia dan suaminya sempat melarikan diri Paris pada 20 Juni 1971, tetapi pasukan Revolusioner menangkap keduanya di Varennes, Perancis lima hari kemudian.

Marie dan suaminya, Louis XVI dieksekusi atas perintah dari Konvensi Nasional pada Januari 1973 dan dimasukkan ke sel isolasi di Conciergerie, Perancis.

Bertolak belakang dengan kehidupannya di istana, Marie menghabiskan sisa hidupnya di penjara-penjara Perancis.

Pada 14 Oktober 1793, ia dan suaminya dibawa ke hadapan pengadilan Revolusi Perancis dan dua hari kemudian, tepatnya 16 Oktober 1793, Marie dan Louise XVI dieksekusi.

Warga Perancis pun mengeksekusi Marie dan Louise XVI dengan hukuman pancung.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Leave a comment