Informasi Terpercaya Masa Kini

6 Alasan Mengapa Kolesterol Tinggi Betah di Tubuhmu, Meski Sudah Hidup Sehat

0 13

Jakarta: Hampir dua dari lima orang dewasa di Amerika Serikat memiliki kolesterol tinggi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Bahkan di indonesia sendiri, penderita kolesterol bisa dibilang cukup tinggi, yaitu mencapai 28 persen dari total penduduk yang ada.

Dan bila terlambat diatasi, kolesterol tinggi akan membahayakan kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian. 

Untuk itu, penting mengikuti kebiasaan gaya hidup seperti pola makan sehat dan olahraga. Hal ini dapat membantu menurunkan kolesterol dan trigliserida low-density lipoprotein (LDL, atau “jahat”), di mana bentuk lemak yang ada dalam darah, serta membantu meningkatkan kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL, atau “baik”).

Empat hal utama yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan kolesterol adalah, olahraga, diet, hindari merokok, pertahankan berat badan yang sehat. Namun sayangnya, hal tersebut tidak selalu cukup untuk semua orang. Karena, mungkin ada beberapa penyebab mengejutkan yang menghambat upaya kamu. 

Jika kamu sudah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menurunkan kolesterol tetapi jumlahnya masih tinggi, ketahuilah bahwa kamu tidak sendirian. Berikut adalah beberapa alasan paling umum mengapa kolesterol kamu mungkin masih tinggi.

  1. Memiliki risiko genetik kolesterol tinggi

“Jika kamu seseorang yang memiliki gaya hidup yang relatif sehat dan kadar kolesterol tinggi –  LDL lebih dari 160 – kamu mungkin memiliki beberapa komponen genetik yang menyebabkan kolesterol tinggi,” jelas Raj Khandwalla, MD, ahli jantung dan Direktur terapi digital di Smidt Heart Institute di Cedars-Sinai di Los Angeles, kepada Everyday Health. 

Hiperkolesterolemia familial (FH) adalah suatu kondisi bawaan yang menyebabkan kolesterol terakumulasi dalam aliran darah, menurut FH Foundation. Setelah didiagnosis menderita kolesterol tinggi, dokter mungkin akan meresepkan statin, sejenis obat yang memblokir zat yang digunakan tubuh untuk membuat kolesterol.

(Jenis ikan yang boleh dimakan penderita kolesterol salah satunya yaitu ikan tuna. Ikan tuna mengandung vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E. Di samping itu, ikan ini juga kaya akan kalsium, zat besi, kolin, dan folat. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

  2. Menyembunyikan lemak dalam makanan 

Meskipun mengurangi kolesterol adalah hal yang masuk akal, itu bukanlah satu-satunya aspek pola makan yang menyehatkan jantung. Penting juga untuk membatasi lemak jenuh dan lemak trans, yang keduanya meningkatkan LDL, menurut AHA. 

Kurangi lemak tidak sehat ini dengan mengurangi makan daging merah dan daging olahan (seperti sosis), mentega, dan produk susu berlemak penuh. Agar tetap merasa kenyang, sertakan makanan dengan lemak “baik” seperti minyak sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan dalam makanan, saran Universitas Harvard.

  3. Berharap diet menyembuhkan kolesterol tinggi

Pola makan yang sehat memang penting, tetapi itu mungkin tidak cukup, terutama jika kamu secara genetik cenderung memiliki kolesterol tinggi atau jika kamu didiagnosis menderita hiperkolesterolemia familial. “Dengan perubahan pola makan, kamu bisa memperkirakan adanya penurunan berkisar 5 – 10 persen dalam menurunkan kolesterol, namun hasilnya bervariasi,” tandas Khandwalla.

  4. Tidak membuat makanan sendiri

Saat makan di luar, kamu tidak sepenuhnya bisa mengendalikan pola makan. Meskipun kamu mencoba membuat pilihan yang sehat, kamu tidak tahu bagaimana makanan itu dimasak atau bahan apa yang digunakan. Selain itu, pengendalian porsi bisa jadi lebih menantang. Cara termudah untuk memastikan kamu tetap menjalani pola makan yang menyehatkan jantung adalah dengan menyiapkan makanan sendiri, kata AHA. Dan jadikan makanan di restoran sebagai suguhan sesekali!

  5. Mengonsumsi obat yang memicu kolesterol 

Obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati kondisi lain – termasuk steroid, retinoid, dan progestin – dapat meningkatkan kadar kolesterol. Pastikan dokter kamu mengetahui tentang semua obat yang kamu minum. Mungkin ada pengobatan alternatif yang tidak akan memengaruhi kolesterol dalam tubuh.

  6. Minum obat tanpa mengubah gaya hidup

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menemukan bahwa orang dengan kolesterol tinggi cenderung menambah berat badan dan lebih sedikit berolahraga setelah mereka diberi resep statin. Meskipun statin dan obat penurun kolesterol lainnya sangat efektif, obat-obatan tersebut tidak dimaksudkan sebagai satu-satunya cara untuk mengelola kolesterol tinggi. 

Ingat, ada banyak perawatan untuk membantu mengelola kolesterol tinggi dan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke sehingga kamu bisa sehat selama bertahun-tahun yang akan datang.

Leave a comment