Informasi Terpercaya Masa Kini

Rekam Jejak Dharma Pongrekun yang Disorot Soal Pencatutan NIK KTP Warga Jakarta dalam Pilgub

0 48

SURYA.co.id – Sosok hingga rekam jejak Dharma Pongrekun saat ini jadi sorotan terkait Pilgub Jakarta.

Pasalnya, sejumlah warga Jakarta mengaku NIK KTP nya dicatut sepihat untuk mendukung pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardhana.

Para warga mengaku tidak pernah mendukung bahkan belum mengenal betul pasangan tersebut.

Pencatutan NIK KTP tersebut dialami seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Bahkan, dua anak Anies Bawedan juga mengalami hal serupa.

Baca juga: Sosok Komjen Dharma Pongrekun yang Gugat KPU Gegara Berkas Dukungan Maju Pilgub DKI Jakarta Ditolak

Lantas, seperti apa rekam jejak Dharma Pongrekun?

Melansir dari Tribunnewswiki, Komisaris Jenderal Polisi atau Komjen Pol. Dharma Pongrekun adalah perwira tinggi (pati) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Jenderal bintang tiga ini mengemban jabatan sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri.

Adapun Komjen Dharma sebelumnya menduduki posisi sebagai Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Ia menjabat Wakil Kepala BSSN pada Juli 2019 hingga Oktober 2021.

Komjen Dharma Pongrekun lahir di Palu, Sulawesi Tengah, pada 12 Januari 1966.

Dharma adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988.

Baca juga: Harta Kekayaan Komjen Dharma Pongrekun yang Deklarasi Maju Pilgub DKI Jakarta 2024 Jalur Independen

Ia memiliki nama lengkap Komjen Pol. Drs. Dharma Pongrekun, S.H., M.M., M.H.

Berikut riwayat pendidikan Komjen Dharma:

– Akpol (1988)

– PTIK (1995)

– Sespim Polri (2002)

– Sespimti Polri (2014)

Karier Komjen Dharma Pongrekun sudah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

Sepanjang kariernya, berbagai jabatan strategis sudah pernah ia emban.

Jenderal yang berpengalaman di bidang reserse ini mengawali kariernya sebagai Pamen Polda Bengkulu.

Dia tercatat pernah mengemban jabatan sebagai Kasat II Dit Narkoba Polda Bengkulu, Wadirreskrimum Polda Metro Jaya, Kasubbag Anevopswil Bag Anev Robinops Bareskrim Polri, Kabagkerma Robinops Bareskrim Polri, dan Dosen Utama STIK Lemdikpol.

Selain itu, Dharma juga pernah menduduki posisi sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang STIK Lemdikpol (2014), Wadirtipidum Bareskrim Polri (2015), Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri (2016), Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri (2016), dan Karorenmin Bareskrim Polri (2016).

Pada tahun 2018, Dharma mejadi Pati Bareskrim Polri untuk penugasan pada BSSN.

Di sana, dia menjababat sebagai Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN.

Pada tahun 2019, Komjen Dharma menjabat sebagai Wakil Kepala BSSN.

Setelah itu, pada tahun 2021 dia menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri.

Sebelumnya, warga Jakarta Selatan bernama Elisa (bukan nama sebenarnya) mengaku syok mengetahui nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik suaminya dicatut sebagai salah satu pendukung Dharma Pongrekun dan Kun Wardana.

Elisa bercerita, awalnya ia iseng mengecek nomor KTP-nya dan KTP milik suaminya di laman Komisi Pemilihan Umum (KPU) usai mengetahui isu pencatutan KTP warga Jakarta sebagai syarat dukungan Dharma-Kun lolos Pilkada jalur perseorangan. 

“Iya benar dicatut. Pertama ngecek KTP aku dulu, ternyata enggak kecatut, aman tuh. Terus aku ngecek KTP suamiku, kaget, wah kok kayak di berita nih, kok kecatut yang (dukung) Dharma-Kun itu,” ujar Elisa saat dihubungi, Jumat (16/8/2024).

Mengetahui itu, Elisa langsung mengonfirmasi ke suaminya, Putra (bukan nama sebenarnya). Rupanya, Putra juga baru tahu nomor KTP-nya dicatut.

Padahal, Putra tidak pernah menyerahkan KTP untuk mendukung Dharma-Kun.

“Aku konfirmasi ke suamiku, memangnya kamu dukung? Kata suami ‘Enggak, saya enggak dukung siapa-siapa, enggak tahu’,” ucap Elisa.

Elisa mengatakan, ia dan suaminya sama sekali tidak mengenal sosok Dharma-Kun. Bahkan, keduanya baru tahu bahwa Dharma-Kun merupakan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta jalur independen.

“Enggak (kenal) sama sekali, kami enggak mengikuti calon itu, ternyata itu calon independen ya. Dari awal enggak tahu. Saya iseng ngecek, baru di situ tau kalau itu (Dharma-Kun) calon gubernur,” tuturnya.

Elisa menuturkan, suaminya merasa kesal dengan pencatutan ini. Apalagi, baik Elisa maupun Putra merupakan aparatur sipil negara (ASN). Keduanya harus mengedepankan netralitas dan dilarang berpihak ke calon kepala daerah tertentu.

“Kami kan pegawai pemerintah, dilarang juga kan ikut gitu, enggak boleh setahu kami. Jadi ya kaget saja gitu, suami minta dilaporin saja,” jelasnya.

Anies Baswedan Mengaku KTP 2 Anaknya Dicatut

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan NIK KTP kedua anaknya dicatut dalam Pilkada Jakarta 2024.

Anies mengatakan KTP anaknya digunakan tanpa izin mendukung bakal calon pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana dari jalur perseorangan.

Keterangan tersebut disampaikan Anies Baswedan melalui aku X (Twitter) miliknya pada Jumat (16/8/2024).

Anies mengunggah tangkapan layar hasil pengecekan NIK KTP milik kedua anaknya atas nama Mikail Azizi Baswedan dan Kaisar Hakam Baswedan.

“Alhamdulillah, KTP saya aman,” kata Anies.

“Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen. :),” tulis Anies.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Leave a comment