Sosok Ulama Muda Asal Pidie,Ustaz Amri Fatmi,Dakwahnya Tembus ke Eropa dan Amerika
Berangkat pada kilas balik riawayat pendidikan ayah empat anak itu berawal di Sekolah Dasar (SD) di tanah kelahirannya, SD Ujoung Leubat,
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Siapa yang tak kenal dengan sosok Dr Tgk Amri Fatmi Anziz Lc MA.
Ia merupakan ulama muda asal Kabupaten Pidie kelahiran Gampong Ujoeng Leubat di pedalaman Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya (Pijay) persisnya pada 21 Oktober 1982 lalu.
Selaku ‘Asoe Lhok’ di Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli, Pidie dengan jabatan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).
Peran besar dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan dampak signifikan lewat dakwah ‘Kreatif’ yaitu lewat pengajian rutin, khutbah Jum’at di masjid tingkat kabupaten dan provinsi, dan bahkan nasional yaitu empat kali di Masjid Istiqlal Jakarta.
Berangkat pada kilas balik riawayat pendidikan ayah empat anak itu berawal di Sekolah Dasar (SD) di tanah kelahirannya, SD Ujoung Leubat, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya (Pijay) pada tahun 1994.
Lalu berlanjut di MTs Darul Falah Lueng Putu, Bandar Baru, Pijay, tahun 1997.
Kemudian berlabuh ke Madrasah Aliyah (MA) Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB) Banda Aceh tahun 2000.
Tak hanya itu saja, sosok suami Siti Ruhayya itu melanjutkan jenjang pendidikan di negeri Piramid yaitu jenjang, Strata Satu (S1) pada Fakultas Ushuludin Universitas Al-Azhar Kairo dengan jurusan Akidah Filsafat pada 2004.
Berikutnya S2 pada fakultas Ushuludin Universitas Al-Azhar Kairo dengan jurusan Akidah Filsafat pada tahun 2010 dengan Thesis tentang filsafat Politik Syeikh Thantawi Jauhari dan Bertrand Russell dengan lulusan predikat Cumlaude.
Terakhir, S3 jurusan Akidah Filsafat, Fakultas Ushuludin pada Universitas Al-Azhar Kairo tahun. 2018 dengan
Judul Desertasi, ‘Kritik Ulama Azhar terhadap filsafat materialisme abad 20 lulus dengan predikat Summa Cumlaude.
Kini, ayah Amru Syathir, Khalid Syakir, Sumayyah dan Hamzah Thahir memilih menjadi warga Kota Sigli, Pidie.
Dalam menempuh perjalanan di dunia pendidikan, sosok ulama muda sederhana ini mendapat beragam pengalaman di dunia dakwah.
‘Ya, saya paling terkesan selama menempuh studi Doktoral di Kairo, kami selalu memenuhi undangan mengisi kajian keislaman Ramadhan di Swiss dalam rentang waktu dua tahun yaitu sejak 2016 hingga 2018,”sebut Dr Amri Fatmi kepada Serambinews.com, Selasa (13/8/2024).
Dijelaskan juga, pasca studi doktoral, Ustadz Amri kerap memberikan kajian Islam di Aceh, Jakarta, Bandung, Lampung, Bengkulu, Makassar, Medan, Padang serta beberapa kota besar di Nusantara ini.
Namun, sebagai putra daerah, Amri Fatmi tetap konsisten memberikan kajian mingguan di Mesjid Agung Al-Falah Kota Sigli serta beberapa mesjid lainnya di Aceh.
Termasuk salah satunya, Kajian rutin Akidah dan pemikiran Islam di Mesjid Agung Al-Makmur (Oman) Banda Aceh.
Dalam catatan dakwah, ayah empat anak itu, telah menjamah negeri Eropa dan negeri Paman Sam, Amerika Serikat.
Sepertihalnya, Medio November Tahun 2019, memenuhi undangan isi kajian Islam di Jerman dan Denmark. Selama wabah pansemi Covid 19, juga mengisi kajian Islam baik di Eropa, Australia dan Amirika.
Dari catatan perjalanan dakwah sejak Oktober- November 2022 memenuhi undangan kajian keislaman dengan masyarakat muslim Indonesia di beberapa kota di Canada yaitu, Vancouver, Edmonton, Calgary dan Toronto. Lalu di Amerika seperti, Philadelphia, Harrisburg, dan Newyork. Lalu, Maret-April 2023
Kembali diundang memberikan kajian Islam di Amerika di 8 kota dari Houston Texas, Chicago, Washington, Newyork, Philadelphia, Harrisburg, Boston, Milwaukee, Atlanta) di Canada ( Toronto dan Vancouver).
Terakhir, Maret -April 2024 kembali diundang oleh ICMI North America mengisi kajian keislaman di pantai Barat benua America : Seattle, Los Angeles, San Francisco, Las Vegas, Denver Colorado. Dan kota Calgary, Edmonton dan Vancouver Canada.
Malahan, sebelum pandemi Covid 19, rutin mengisi kajian bulanan di Mesjid Sunda Kelapa Jakarta, dan mesjid lainnya di Jakarta dan Jawa Barat.
Termasuk juga usai wabah pandemi sudah mulai aktif kembali mengisi kajian di Jakarta dan Jawa Barat.
‘Saya juga pernah mengisi khutbah Jum’at di Masjid Istiqlal Jakarta selama empat kali yaitu, pada Oktober 2021, Juni 2022, Juni 2023 dan Januari 2024 lalu,”ujarnya.
Kini, pembina Yayasan Bina Iman Akhlak Yazzaka Pidie itu tetap konsisten mengembangkan dakwah lewat kajian-kajian lugas lewat Pesantren Peradaban 6.0 di Aceh yang menjadi referensinya bagi segenap generasi muda Islam di negeri Serambi Mekkah.
Termasuk eksis memperhatikan problem anak muda dengan menjadi Founder forum Akrab yang bergerak di bidang dakwah anak muda.
‘Semoga cita-cita ini bisa tercapai dan mendapat dukungan dari masyarakat Islam dengan satu tekad, menjadi pelaku perubahan dan peradaban masyarakat dengan berkemajuan lewat nilai-nilai islami Wasathi, serta memberi saham pembaruan edukasi dengan mendirikan tempat pendidikan,”ujarnya.
Di kalangan anak muda, beliau dikenal sebagai sosok da’i yang dekat dengan anak muda lewat kajian-kajian di cafe dan tempat nongkrong lainnya.
Titel doktoralnya dari luar negeri tidak menjauhkannya dari masyarakat bawah dan anak muda milenial.
Saat ini beliau semakin nampak sebagai pribadi yang sangat konsen dengan dunia pendidikan mempersiapkan generasi mendatang.
Ustaz Amri, lewat yayasan Bina Iman Akhlak Yazzakka, sudah membuka TK taman anak shalih Yazzakka dan sekolah Alam Anak shalih Yazzakka di Sigli.
Saat ini menjadi sekolah favorit. Tidak berhenti disitu, beliau juga sedang menggagas pendirian pondok pesantren yang diberinama Pesantren Peradaban 6.0. untuk menjawab model pendidikan Islam yang sesuai dengan perkembangan dunia kedepan.
Di Masjid Agung Al-Falah beliau memberikan memberikan kajian Islam yang sangat ilmiah dengan referensi turas seperti membaca dan menjelaskan secara lugas dan praktis kitab, Jami Ulum wal Hikam karya Ibnu Rajab Al Hambali, kitab Syarah Hadis, juga kitab yang baru pertama sekali di bacakan di khalayak ramai di Aceh yaitu kitab Syarah Riyadhushalihin bernama: Al Fawaid Al mutra’ah hiyadh fi syarhi kitab riyadh karya allamah Ibnu Kamal Basya.
‘Ini termasuk kitab langka yang baru terdengar dibahas di depan publik dalam majlis ta’lim,”ujarnya.
Beliau juga membahas tadabbur kitab tafsir Shafwatu tafasir karya Syeik Ali Ashabuni, membahas tema akidah dan tema uptodate setiap saat baik dalam majlis atau dalam khutbah.
Selaku pendakwah milenial kajian dan khutbah didokumentasikan dengan baik di media sosial (FB dan IG) dan YouTube (amrifatmi official) sehingga manfaat bisa terus tersebar dan bisa diakses kapan saja.
Adapun karya yang pernah dituliskan, sejarah Rasulullah: Aku mencintaimu Rasulullah, mengawal akidah membentengi generasi, soul massege from Switzerland.
Diantara keunikan dahwahnya di bidang sosial, ia kegiatan safari subuh kabupaten Pidie, yang sudah berjalan hampir sepuluh tahun dan telah memberikan impact semangat shalat subuh sampai ketingkat kecamatan kecamatan kota di Pidie.
Di samping itu juga, para jamaah saling membantu untuk program pembangunan rumah dhuafa.
‘Sudah biasa akhirnya di pidie dilaksanakan takziyah dipagi hari setelah shalat subuh serta pelaksanaan hari besar Islam kabupaten di subuh hari. Ini telah memberikan perubahan positif di sosial masyarakat. (*)