Saham adalah Apa? Ini Pengertian, Keuntungan, dan Risikonya
KOMPAS.com – Ada banyak instrumen produk investasi di pasar modal, salah satunya saham atau stock.
Saham menjadi salah satu instrumen pasar keuangan yang banyak dipilih oleh investor, dikarenakan saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang cukup menarik.
Saham bersifat fluktuatif. Artinya harga saham bisa naik atau turun seperti harga barang atau komoditi di pasar.
Harga saham bisa naik turun atau fluktuatif dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan. Saat permintaan tinggi, maka harga saham akan naik. Sebaliknya, saat penawaran tinggi maka harga saham akan turun.
Lantas, apa itu pengertian saham, keuntungan, dan risiko mempunyai saham?
Baca juga: Mengenal 3 Tipe Saham di Indonesia dan Penjelasannya
Apa itu saham?
Saham atau stock adalah tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Seseorang yang menaruh dananya dalam suatu perusahaan, memiliki klaim atas pendapatan perusahaan dan klaim atas asset perusahaan.
Selain itu, pemilik saham berhak untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Lalu, apa saja keuntungan dan risiko memiliki saham?
Baca juga: Mengenal Apa Itu Saham dan Jenisnya
Keuntungan saham
Beberapa kelebihan berinvestasi saham yaitu pemegang saham bisa mendapatkan dividen dan potensi keuntungan modal atau capital gain, dengan penjelasan sebagai berikut.
- Dividen
Investor yang memiliki saham akan memperoleh dividen atau pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan.
Dividen berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan, yang akan diberikan setelah memperoleh persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
Apabila seorang pemodal ingin memperoleh dividen, maka pemodal harus memegang saham yang dimilikinya dalam waktu relatif lama.
Baca juga: Safe Deposit Box adalah Apa? Ini Pengertiannya
Dividen yang dibagikan perusahaan bisa berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham.
Selain itu, dividen juga bisa diberikan dalam bentuk saham. Bagi pemodal yang mendapatkan pembagian dividen saham, maka jumlah saham yang dimiliki akan bertambah sejumlah dividen yang diterima.
- Capital gain atau keuntungan modal
Aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder menyebabkan adanya capital gain atau selisih harga beli dan harga jual.
Sebagai contoh, saat investor membeli saham dengan harga Rp 3.000 per saham, lalu menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham, artinya pemodal memperoleh capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.
Risiko saham
Sementara itu, risiko mempunyai saham terletak pada kemungkinan kerugian (capital loss) dan kebangkrutan pada perusahaan yang menerbitkan saham.
- Capital loss
Capital loss atau kerugian adalah kondisi di mana investor menjual harga saham lebih rendah dibandingkan harga belinya.
Sebagai contoh, saham yang dibeli dengan harga Rp 2.000 per saham, lalu terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.500 per saham, karena pemilik saham takut harga terus mengalami penurunan, maka dijual pada harga tersebut sehingga mengalami kerugian Rp 500 per saham.
Baca juga: ESG adalah Apa? Ini Pengertiannya
- Risiko likuidasi
Risiko likuidasi terjadi saat perusahaan dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan.
Dalam hal ini, hak klaim pemegang saham memperoleh prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan bisa dilunasi, dari hasil penjualan kekayaan perusahaan.
Saat masih ada sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan, maka dibagi kepada pemegang saham secara proporsional.
Namun, saat tidak ada sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tak akan mendapatkan hasil dari likuidasi.
Kondisi ini menjadi risiko terberat dari pemegang saham, sehingga investor harus mengikuti perkembangan perusahaan.
Itulah pengertian apa itu saham, keuntungan, dan risiko mempunyai saham yang wajib dipahami sebelum memilih berinvestasi dalam produk ini.
Baca juga: Inflasi adalah Apa? Ini Pengertian dan Penyebabnya
Baca juga: SBN Ritel adalah Apa? Yuk Kenali Pengertiannya