Informasi Terpercaya Masa Kini

Pejabat Senior Hamas Tegaskan Haniyeh Tewas Bukan karena Bom: Opini yang Tidak Rasional

0 15

TRIBUNNEWS.com – Pejabat senior Hamas, Khaled Qaddoumi, membantah laporan The New York Times yang menyebut Ismail Haniyeh tewas akibat bom yang diselundupkan di tempat peristirahatannya di Teheran, Iran, sekitar dua bulan lalu.

Menurut Qaddoumi, laporan itu hanyalah opini yang tidak rasional.

“Ini tidak rasional dan tidak berdasarkan temuan ilmiah apapun,” kata Qaddoumi yang juga perwakilan Hamas di Iran ini, Jumat (2/8/2024), dilansir Anadolu Ajansi.

Lebih lanjut, Qaddoumi mengatakan, berdasarkan kerusakan pada langit-langit dan dinding ruangan di tempat peristirahatan Haniyeh, “mengindikasikan tempat itu diserang dari luar menggunakan roket atau proyektil.”

Meski demikian, dugaan itu masih terus didalami hingga saat ini.

“Tim teknsi bekerja tanpa lelah untuk mendapatkan fakta (serangan terhadap Haniyeh).”

“Terlalu dini untuk menyampaikan penilaian apapun mengenai masalah ini,” jelas dia.

Mengenang momen-momen terakhir bersama Haniyeh, Qaddoumi mengatakan Kepala Biro Politik Hamas itu menghadiri jamuan makan malam resmi kepresidenan setelah upacara pelantikan presiden baru Iran.

Haniyeh kemudian pergi ke tempat peristirahatan yang sebelumnya ia tinggali saat mengunjungi Iran.

Qaddoumi menyebut tempat itu diperuntukkan bagi tamu-tamu penting seperti perdana menteri dan menteri.

“Tempat tinggalnya waktu itu di lantai empat,” ungkapnya.

Baca juga: Penampakan Lokasi Ismail Haniyeh Dibunuh, Disebut Dilindungi Korps Garda Revolusi Iran

Sebelumnya, pada Kamis (1/8/2024), The New York Times mengutip tujuh pejabat Timur Tengah, termasuk dua warga Iran dan seorang pejabat AS, mengatakan Haniyeh tewas akibat bom tersembunyi yang diselundupkan di tempat peristirahatannya.

Bom itu, menurut sumber The New York Times, disembunyikan di tempat peristirahatan Haniyeh sekitar dua bulan lalu.

Sementara, pejabat Iran dan Hamas pada Rabu (31/7/2024), mengatakan Israel adalah dalang di balik pembunuhan Haniyeh.

Tetapi, menurut keterangan pejabat AS yang enggan disebutkan namanya, Israel mendapat bantuan dari Amerika dalam serangan itu.

Khamenei Janjikan Serangan Balas Dendam

Pasca-tewasnya Haniyeh, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menjanjikan “hukuman keras” bagi Israel sebagai balasan.

“Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kami yag terkasih di rumah kami (Iran) dan membuat kami berduka,” kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, Rabu, dilansir Al Jazeera.

Ia menambahkan, “rezim Zionis juga menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi dirinya sendiri.”

Khamenei juga menegaskan, adalah tugas Iran untuk membalas pembunuhan Haniyeh.

“Kami menganggap bahwa adalah tugas kami untuk membalas darahnya (tewasnya Haniyeh) dalam insiden pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam ini,” kata Khamenei, seraya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Haniyeh dan kelompok Palestina.

Baca juga: Tegaskan Ogah Minta Maaf karena Kritik Israel, Rektor di Skotlandia Cuek Dipecat dari Posisi Penting

Sebagai informasi, Haniyeh tewas diserang di Teheran, Rabu dini hari, dalam perjalanannya menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masaoud Pezeshkian.

Selain Haniyeh, pengawal pribadinya yang juga Wakil Komandan Brigade Al-Qassam, Wasim Abu Shaaban, juga tewas dalam serangan itu.

Insiden itu terjadi sehari setelah pelantikan Pezeshkian, yang juga menjadi kemunculan terakhir Haniyeh sebelum tewas.

Jenazah Haniyeh dimakamkan di Qatar, Jumat (2/8/2024).

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Leave a comment