Sang Penantang di Jakarta Alot,Anies Baswedan Terus Komunikasi dengan PDIP,Megawati Jadi Penentu
TRIBUNJAKARTA.COM – Anies Baswedan masih melaju sendirian di Pilkada Jakarta 2024.
Belum ada penantang yang bakal bertarung melawan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sejauh ini, dua nama penantang yang mengemuka berdasarkan hasil survei yakni kader PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Politikus Golkar Ridwan Kamil.
Namun kedua nama tersebut belum mendapatkan surat rekomendasi dari koalisi partai politik yang akan mengusung mereka di Pilkada Jakarta.
Anies Baswedan telah resmi didukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai NasDem.
Sedangkan, PKB DKI Jakarta juga telah menyampaikan dukungannya kepada Mantan Capres 2024 itu.
Anies Baswedan juga berpeluang didukung oleh PDI Perjuangan.
Pasalnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani membongkar kans partainya mengusung Anies Baswedan di atas 50 persen.
Sementara, Anies Baswedan mengaku terus berkomunikasi dengan PDI Perjuangan dan partai politik lainnya.
“Komunikasi jalan terus kok , namanya komunikasi dengan semuanya,” kata Anies dikutip dari Kompas.com, Minggu (28/7/2024).
“Saya dari dulu ketika bertugas di Jakarta atau sebelumnya dan sepanjang perjalanan, selalu saya sampaikan proses jalan dulu baru umumkan jangan jalan dulu prosesnya belum tuntas,” sambungnya.
Mengenai pendamping di Pilkada Jakarta, Anies mengakui sejumlah pihak mengusulkan sosok yang berbeda-beda.
Ia pun berterimakasih karena telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.
“Itu merupakan amanah dan kepercayaan kita bawa itu sebaik-baiknya. Tentang nama kita bahas nanti sama-sama,” kata Anies.
Menurut Anies, terpenting saat ini yakni keinginan warga Jakarta yang ingin perekonomian lebih baik dan lapangan kerja mudah.
Megawati Jadi Penentu
Sementara itu, PDI Perjuangan menegaskan calon yang akan diusung di Pilkada Jakarta akan ditentukan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat mengatakan Megawati akan mengumumkan calon kepala daerah yang diusung partai berlambang banteng itu pada pada akhir Juli atau Agustus 2024.
Beberapa calon kepala daerah yang akan diumumkan adalah rekomendasi untuk Pikada Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), dan Jakarta.
“Yang jelas PDI Perjuangan sudah mengeluarkan surat tugas dan rekomendasi itu sudah lebih dari 50 persen dan nanti akan disampaikan secara bertahap oleh Ibu Ketua Umum akhir Juli ini atau minggu pertama Agustus,” ujar Djarot di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2024).
Menurut Djarot, saat ini seluruh rekomendasi dari PDI-P masih terus diproses berdasarkan pemetaan setiap wilayah.
Untuk Pilkada Jakarta, saat ini PDI-P juga masih proses komunikasi dengan seluruh parpol.
“Untuk Jakarta juga berproses ya untuk berkomunikasi dengan partai-partai yang ada di Jakarta yang mana sudah dimulai agak mengerucut dan kita sudah tahu bahwa PKS sudah merekomendasikan pasangan Mas Anies dan Mas Sohibul dan itu harus kita hargai, kita hormati di dalam proses demokrasi kita,” jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Penantang Anies Alot
Nama penantang Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 masih terus dibahas partai politik anggota anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Idrus Marham mengakui bahwa ada gesekan yang alot di internal KIM soal sosok yang hendak diusung pada pilkada di tiga daerah, termasuk Jakarta.
“Komunikasinya juga agak alot, beberapa daerah sebutlah misalkan DKI Jakarta, sebutlah Jawa Barat, sebutlah kemarin Jawa Tengah, dan lain-lain sebagainya. Ini agak alot karena memang ada berbagai kepentingan-kepentingan dan diskusinya panjang itu pasti,” kata Idrus dalam jumpa pers di Jalan Matraman, Jakarta Timur, Kamis (25/7/2024).
Kendati begitu, ia menganggap wajar karena KIM terdiri dari beragam partai politik dan ada berbagai kepentingan.
Gesekan-gesekan yang terjadi justru dikehendaki pula oleh presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Prabowo, sebut Idrus, menilai bahwa perdebatan merupakan hal yang lumrah karena KIM berupaya tidak ingin mematikan demokrasi.
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menilai, tarik-menarik adalah hal yang biasa di koalisi “gemuk”.
Pada akhirnya, tarik-menarik itu akan selesai ketika batas pendaftaran pasangan calon kepala daerah berakhir, yakni sebelum 29 Agustus 2024.
“Jadi biasa kalau sekarang ingar-bingar, tarik-menarik, kemudian mengajukan calon masing-masing itu biasa,” kata Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (26/7/2024).
Ada sejumlah nama dari kalangan partai politik KIM yang muncul untuk diajukan sebagai penantang Anies, antara lain, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep, pengusaha jalan tol sekaligus kader Golkar Jusuf Hamka, serta politikus Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono.
Ridwan Kamil sebelumnya disebut-sebut akan menjadi kandidat kuat penantang Anies, tetapi Partai Golkar bersikukuh agar Ridwan Kamil maju sebagai calon gubernur Jawa Barat, bukan Jakarta.
Di samping itu, PAN juga ingin menempatkan kadernya, Zita Anjani, untuk menjadi calon wakil gubernur Jakarta, siapa pun calon gubernurnya.
Akibatnya, hingga kini, koalisi pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 itu tak kunjung menentukan pilihan.
Ridwan Kamil pun memberikan sinyal bahwa penetapan calon gubernur Jakarta dan Jawa Barat yang diusung KIM akan diumumkan pada menit-menit akhir. (TribunJakarta.com/Kompas.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya