Review Film Deadpool & Wolverine: Juru Selamat Marvel
“Juru selamat Marvel? Aku adalah ‘Marvel Jesus’,” kata Wade Wilson alias Deadpool yang diperankan oleh Ryan Reynolds.
Kalimat optimistis di atas diungkap oleh karakter Deadpool dalam film terbaru Marvel Studios, Deadpool & Wolverine. Kalimat tersebut menggambarkan sebuah kepercayaan diri yang kokoh, bahwa film ini layak disebut ‘paket lengkap’ dan sajian terbaik bagi penggemar MCU sejauh ini.
Disutradarai Shawn Levy, sajian awal film ini dibuka dengan aksi menegangkan Deadpool menumpas agen-agen Time Variance Authority (TVA).
Diiringi lagu “Bye Bye Bye” dari NSYNC, adegan pembuka film sudah menarik perhatian penonton untuk menyaksikan kisah epik Deadpool hingga akhir film.
Skrip Berkelas
Secara singkat, Deadpool & Wolverine bercerita tentang kehidupan Wade Wilson yang sudah meninggalkan kostum Deadpool. Wade Wilson yang ingin melupakan dunia kekerasan kembali terjun sebagai tokoh utama film aksi ini.
Kehidupan barunya yang membosankan lantas terusik dengan kemunculan agen-agen TVA. Ada tugas utama yang harus dilakukan Deadpool, yaitu merombak linimasa yang tidak sesuai.
Penyelesaian kasus itu ternyata tidak dapat dilakukan seorang diri, melainkan dibantu Wolverine (Hugh Jackman). Perbedaan sifat antara kedua karakter ini membuat perkara yang sulit menjadi semakin kompleks.
Namun, kekonyolan Deadpool yang bercampur dengan keseriusan Wolverine jadi menarik untuk disaksikan. Harus diakui, Shawn Levy dan Ryan Reynolds berhasil meracik skrip dan percakapan dialog yang sangat solid dan padat.
Deadpool & Wolverine menjadi salah satu contoh film yang tidak mementingkan aspek visual semata, melainkan juga setiap kata yang keluar dari mulut aktornya.
1001 Lelucon Segar Khas Deadpool
Sepanjang film, penonton disuguhkan dengan lelucon khas Wade Wilson. Lelucon itu terasa sangat relate karena mengambil permasalahan Marvel, Oscar hingga menyindir 20 Century Studios, tempat cerita Wolverine berakhir.
Semua lelucon yang dilontarkan Deadpool dan Wolverine sangat segar dan tidak membosankan. Salah satu yang membekas di benak penulis adalah ketika adegan awal, emosi Deadpool terpancing dengan ujaran salah satu TVA yang menyinggung Kanada.
Deadpool lalu membalas: “Keep my country’s name, out your f*cking mouth!”. Kalimat seruan ini mengingatkan penonton pada insiden penamparan Chris Rock oleh Will Smith di momen Oscar 2022 lalu.
Contoh di atas menggambarkan bahwa komedi yang diletakkan Shawn Levy sangat pas pada porsinya, tidak lebih atau kurang. Selalu lucu dan hampir membuat penonton tertawa terbahak.
Bromance antara Deadpool And Wolverine
Salah satu yang menarik perhatian penulis saat menonton film ini adalah sisi “bromance” antara Deadpool dan Wolverine di sepanjang film. Keduanya memang beberapa kali terlihat bertengkar sengit. Adegan penikaman jantung, pukulan-pukulan yang menumpahkan darah, terus dipertontonkan.
Namun, Deadpool dan Wolverine sadar bahwa tidak ada satu pun dari mereka yang bisa mati. Jadi, kekerasan yang mereka pertontonkan, pada dasarnya tidak ada artinya.
Keduanya saling peduli dan profesional satu sama lain. Singkatnya, mereka menjalani sebuah misi besar yang berlandaskan benci tapi cinta. Motif inilah yang membuat film Deadpool & Wolverine selalu menarik ditonton meskipun punya durasi sepanjang 2 jam 7 menit.
Dialog antara Deadpool dan Penonton
Dalam beberapa percakapan, Deadpool kerap menyapa penonton, bertanya dan menunjukkan rasa bahagianya bisa muncul di film ini. Momen ini membuat penonton merasa dekat dengan karakter.
Sisi komunikasi yang humanis dari superhero di layar bioskop membuat penonton merasa dilibatkan dalam film.
Sesekali, Deadpool berpura-pura menghina penontonnya, tetapi juga kadang menyanjung. Hal itu membuat penonton merasa hadir dalam lelucon besar film ini bersamanya.
Cameo yang Muncul, Punya Makna
Sutradara Shawn Levy punya pemahaman yang sangat baik tentang keterlibatan satu super hero dan super hero lainnya di film ini. Shawn Levy menghadirkan beragam cameo yang mengejutkan dan tak pernah disangka-sangka oleh penonton.
Henry Cavill, yang dikenal atas perannya sebagai Superman di film-film DC, muncul sebagai varian lain dari Wolverine.
Mobius, yang diperankan oleh Matthew Macfadyen dalam serial Loki, adalah salah satu karakter penting terkait dengan pengelolaan waktu dan realitas dalam film ini. Karakter ini berasal dari Time Variance Authority (TVA).
Ada juga Thor, karakter ikonik Dewa Petir yang diperankan oleh Chris Hemsworth, juga hadir sepintas dalam layar di Deadpool & Wolverine.
Sementara Lady Deathstrike dengan cakar adamantiumnya dan Azazel dengan kemampuan teleportasi juga hadir sebagai anggota dari Cassandra Nova, sang villain utama.
Semua cameo tersebut, baik yang hadir selama beberapa detik atau beberapa menit, tampak luar biasa dan pas pada porsinya. Mereka bukan hadir tanpa alasan dalam film ini.
Post Credit yang Mengharukan
Post credit Deadpool & Wolverine menyuguhkan kolase adegan ketika syuting dari para pemain film Deadpool dan X-Men.
Video-video tersebut terasa sangat mengharukan. Kehadiran post credit seperti ini bisa mengobati kerinduan para penggemar terkait waralaba X-Men yang dulu diasuh oleh 20th Century Fox.
Penyelamat Marvel
Menurut Ryan Reynolds, Marvel saat ini berada pada titik terendah, setelah menemui serangkaian kegagalan. Deadpool & Wolverine adalah jawaban kuat atas pertanyaan apakah waralaba ini masih ada kehidupannya dan masih layak dilanjutkan.
Tentu saja, jawabannya, ya. Deadpool & Wolverine fokus dengan segala hal yang disukai orang tentang dua superhero tersebut.
Tidak perlu prediksi untuk part selanjutnya. Tidak ada bocoran tentang apa yang akan terjadi setelah ini. ‘Juru selamat Marvel’ adalah sajian terbaik untuk saat ini. Deadpool & Wolverine hanya ingin memastikan penonton mendapatkan waktu terbaiknya ketika duduk di kursi bioskop.