Puluhan Satelit Starlink Terbakar dan Berjatuhan ke Bumi, Apa Penyebabnya?
KOMPAS.com – Peluncuran roket SpaceX yang gagal telah menyebabkan 20 satelit Starlink yang diluncurkan sebelum waktunya, jatuh dan terbakar di atmosfer Bumi.
Satelit-satelit tersebut diluncurkan dengan roket SpaceX Falcon 9 dari Pangkalan Angkatan Antariksa Vandenberg di California, Amerika Serikat (AS), Kamis (11/7/2024).
Sebelumnya, roket tersebut pada tahap pertama telah lepas landas sesuai rencana. Namun, pada tahap kedua, roket gagal menyelesaikan proses pembakaran keduanya setelah terjadi kebocoran oksigen cair.
“Tahap kedua Falcon 9 mengalami kebocoran oksigen cair. Meskipun sempat selamat dan masih bisa meluncurkan satelit, tapi roket tidak berhasil mengitari orbitnya,” kata SpaceX.
Baca juga: SpaceX Luncurkan Suplai ke Luar Angkasa, dari Es Krim hingga Semut
Roket terjebak di orbit rendah di sekitar Bumi
Dikutip dari Live Science (15/7/2024), setelah gagal dalam tahap kedua, roket tersebut kemudian terdampar di orbit rendah di sekitar Bumi.
Roket Falcon 9 itu melepaskan muatannya berupa 20 satelit Starlink yang juga terjebak di orbit yang kurang optimal, di ketinggian minimum 84 mil (135 kilometer).
Pada ketinggian itu, hambatan atmosfer memperlambat satelit-satelit tersebut, dan satelit mulai jatuh kembali ke Bumi sekitar 3 mil (5 km) setiap kali menyelesaikan orbitnya.
“Pada tingkat hambatan ini, daya dorong maksimum yang kami miliki kemungkinan tidak akan cukup untuk mengangkat satelit,” jelas pernyataan resmi SpaceX.
“Dengan begitu, satelit-satelit itu akan kembali memasuki atmosfer Bumi dan hancur total,” tambahnya.
Meski demikian, perusahaan tersebut mengatakan bahwa satelit-satelit itu tidak akan mengancam satelit lain yang mengorbit atau pun keselamatan publik.
Kejadian tersebut merupakan kegagalan peluncuran Falcon 9 pertama sejak 2016 dan mereka juga kehilangan satelit Starlink terbesar sejak Februari 2022.
Baca juga: Roket SpaceX Elon Musk Bakal Tabrak Bulan, Ini Dampak yang Bisa Terjadi
SpaceX tidak akan meluncurkan roket Falcon 9
Akibat insiden tersebut, SpaceX menyatakan pihaknya tidak akan meluncurkan roket Falcon 9 lagi sampai penyelidikan terhadap peluncuran roket yang gagal itu selesai.
Perusahaan itu mengatakan, pihaknya akan melakukan investigasi penuh dengan koordinasi bersama Federal Aviation Administration (FAA) untuk menentukan akar permasalahannya.
Selain itu, mereka juga akan mengambil tindakan korektif untuk memastikan keberhasilan misi di masa mendatang.
Meski demikian, tidak jelas berapa lama roket andalan SpaceX Falcon 9 akan dihentikan sementara. Perusahaan tersebut telah mengubah jadwal peluncurannya pada 2024.
Baca juga: Teknologi Antariksa SpaceX dan Pertahanan Keamanan Negara