Studi Membuktikan 5 Makanan Ini Menurunkan Risiko Diabetes,Bantu Kendalikan Gula Darah
TRIBUNHEALTH.COM – Diabetes mellitus adalah kondisi kronis yang tidak memiliki obat penyembuhan total.
Namun, dengan manajemen yang baik, penderita diabetes dapat mengendalikan kadar gula darah mereka dan mencegah atau mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul.
Penderita diabetes perlu memperhatikan pola makan sehat dengan memilih makanan yang rendah gula, rendah lemak jenuh, dan tinggi serat.
Kontrol porsi juga penting untuk mengelola kadar gula darah.
Olahraga dan aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, membantu mengelola berat badan, dan menjaga kesehatan jantung.
Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program olahraga baru.
Rutin memantau kadar gula darah merupakan langkah kunci untuk memahami dan mengelola kondisi diabetes.
Baca juga: Camilan Nikmat yang Rendah Gula, Cocok Dikonsumsi Setiap Hari oleh Penderita Diabetes
Ini membantu penderita dan tim medis untuk menyesuaikan rencana pengobatan jika diperlukan.
Perlu menjadi informasi, penelitian menunjukkan jika seseorang bisa menurunkan risiko terkena penyakit diabetes dengan memilih makanan tertentu.
Mengadopsi laman The Sun, inilah beberapa makanan yang terbukti bisa menurunkan risiko mengalami diabetes:
1. Beras cokelat
Studi yang diterbitkan dalam The BMJ menemukan jika mengonsumsi lebih banyak biji-bijian utuh bisa mengurangi risiko diabetes secara signifikan.
Disebutkan jika dua atau lebih porsi beras cokelat dalam seminggu mengurangi risiko sebesar 12 persen apabila dibandingkan dengan hanya makan satu porsi dalam sebulan.
Beras cokelat atau beras merah diketahui memiliki beberapa kelebihan nutrisi dibandingkan dengan beras putih.
Beras cokelat mengandung lebih banyak serat, vitamin, mineral, dan antioksidan karena lapisan kulit dan germ (bagian biji yang berkecambah) yang masih ada.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengganti beras putih dengan beras cokelat dalam pola makan dapat memberikan manfaat kesehatan, termasuk pengurangan risiko diabetes tipe 2.
Namun, tidak dapat dikatakan bahwa konsumsi beras cokelat secara langsung “bukti” dapat menurunkan risiko diabetes.
Beras cokelat kaya akan serat, yang dapat membantu mengatur penyerapan gula dan menjaga stabilitas kadar gula darah.
Baca juga: Wanita yang Stres Pasti Akan Mengalami Keputihan, Begini Penjelasannya
Beras cokelat memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan beras putih.
Ini berarti karbohidrat dalam beras cokelat akan lebih lambat dicerna dan merespons daripada beras putih, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam.
Kandungan antioksidan dalam beras cokelat dapat memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas.
2. Anggur
Pusat Pengendalian dan Perlindungan Penyakit AS (CDC) mengatakan bahwa meningkatkan makan buah merupakan salah satu cara untuk mulai mengelola risiko penyakit diabetes.
Konsumsi anggur dan kandungan resveratrol yang terdapat dalam anggur telah menjadi subjek penelitian dalam hubungannya dengan diabetes.
Resveratrol adalah senyawa antioksidan yang dapat ditemukan di kulit anggur, terutama di anggur merah.
Beberapa penelitian pada hewan percobaan dan studi observasional pada manusia telah menunjukkan beberapa potensi manfaat terkait diabetes dari resveratrol, tetapi bukti ini belum cukup kuat untuk mengatakan bahwa konsumsi anggur secara langsung dapat menurunkan risiko diabetes.
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa resveratrol dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yang dapat berkontribusi pada pengelolaan diabetes.
Baca juga: Makanan Sehat Ini Bisa Jadi Sahabat Pasien Diabetes, Tak Picu Gula Darah Naik
Namun, hasil ini belum selalu dapat dipertahankan pada studi manusia.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa resveratrol dapat mempengaruhi metabolisme glukosa dan mengurangi kadar gula darah.
Beberapa penelitian laboratorium menunjukkan bahwa resveratrol dapat memberikan perlindungan terhadap komplikasi diabetes, seperti kerusakan saraf diabetik dan kerusakan ginjal.
3. Yoghurt
Dalam laman Diabetes UK disebutkan bahwa yoghurt dan keju ialah produk susu yang difermentasi dan memiliki keterkaitan dengan penurunan risiko penyakit diabetes tipe 2.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi yogurt dapat terkait dengan beberapa manfaat kesehatan, termasuk potensi pengurangan risiko diabetes tipe 2.
Yoghurt umumnya mengandung bakteri probiotik, seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium, yang dapat berkontribusi pada kesehatan saluran pencernaan.
Adanya mikroorganisme ini dapat mempengaruhi metabolisme glukosa dan peradangan dalam tubuh.
Yoghurt kaya akan nutrisi seperti protein, kalsium, vitamin D, dan probiotik.
Nutrisi ini dapat berkontribusi pada kesehatan tulang, sistem kekebalan, dan kesehatan umum.
Baca juga: Pedoman Belanja Bahan Makanan untuk Pasien Diabetes Dukung Manajemen Kadar Gula Darah
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi yogurt dapat berhubungan dengan peningkatan sensitivitas insulin dan pengurangan resistensi insulin, yang merupakan faktor penting dalam pengelolaan diabetes tipe 2.
Komponen dalam yogurt, seperti protein dan lemak sehat, dapat membantu mengatur penyerapan glukosa dan mengontrol kadar gula darah.
4. Cabai
Penelitian yang diterbitkan di dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menyebutkan jika bahan kimia dalam cabai yang memberikan rasa pedas bisa membantu meningkatkan kadar insulin pada tikus diabetes.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi cabai atau senyawa aktif yang terkandung dalam cabai, seperti capsaicin, mungkin memiliki beberapa manfaat terkait dengan diabetes atau faktor-faktor yang terkait dengan risiko diabetes.
Beberapa penelitian pada hewan percobaan dan sel-sel manusia menunjukkan bahwa capsaicin dapat mempengaruhi metabolisme glukosa dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Beberapa penelitian laboratorium menunjukkan bahwa capsaicin dapat mengurangi resistensi insulin, yang dapat menjadi faktor penting dalam pengembangan diabetes tipe 2.
Baca juga: Terungkap Jenis Olahraga yang Direkomendasikan untuk Penderita Diabetes
Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa capsaicin dapat memiliki efek positif pada penurunan berat badan dan peningkatan metabolisme tubuh.
Pengelolaan berat badan yang sehat dapat berkontribusi pada pengelolaan diabetes.
5. Kacang Arab (Chickpeas)
Tasleem Zafar yang berasal dari Universitas Kuwait menuturkan bahwa makan chickpeas memiliki manfaat untuk mengontrol indeks glikemik dan bisa membantu memanajemen berat badan dengan menekan nafsu makan dan asupan energi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kacang Arab atau chickpeas dapat memberikan beberapa manfaat terkait dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 atau pengelolaan kadar gula darah.
Kacang Arab mengandung serat yang tinggi, yang dapat membantu mengatur penyerapan glukosa dan menjaga stabilitas kadar gula darah.
Serat juga dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mengelola berat badan.
Kacang Arab memiliki indeks glikemik yang rendah, yang berarti mereka dapat memberikan energi secara bertahap dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam setelah dikonsumsi.
Kacang Arab adalah sumber protein nabati yang baik.
Protein membantu menjaga perasaan kenyang, mendukung pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh, dan dapat memengaruhi metabolisme glukosa.
Kacang Arab mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti zat besi, magnesium, dan vitamin B, yang dapat mendukung kesehatan umum dan metabolisme.
Baca juga: Mudah Didapat, Ini Daftar Obat Tradisional untuk Atasi Kolesterol dan Asam Urat yang Aman Dikonsumsi
Kacang Arab mengandung senyawa antioksidan, yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa konsumsi satu jenis makanan atau bahan makanan tidak dapat secara langsung menurunkan risiko diabetes.
Manajemen diabetes melibatkan pola makan keseluruhan yang seimbang, aktivitas fisik, dan pemantauan kesehatan secara rutin.
Kacang Arab dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat dan berkontribusi pada pengelolaan diabetes, tetapi tidak bisa dianggap sebagai solusi tunggal.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.