Informasi Terpercaya Masa Kini

China Nyatakan Siap Fasilitasi Rekonsiliasi Antara Fatah dan Hamas

0 45

BEIJING, KOMPAS.com – China pada Selasa (16/7/2024) menyatakan kesediaannya untuk memfasilitasi rekonsiliasi antara faksi-faksi Palestina yang berseteru.

China mengumumkan hal itu setelah Fatah mengatakan para pejabatnya akan bertemu di Beijing pada bulan ini dengan pejabat Hamas.

Wakil Sekretaris Jenderal Komite Pusat Fatah, Sabri Saidam, pada Senin (15/7/2024) mengatakan faksi-faksi tersebut akan bertemu dengan para pejabat China di Beijing pada 20 Juli dan 21 Juli.

Baca juga: Bertemu Pemimpin Hamas, Jusuf Kalla Serukan Persatuan Kelompok di Palestina demi Gaza

Delegasi Hamas akan dipimpin oleh kepala politik yang berbasis di Qatar, Ismail Haniyeh, sementara perwakilan Fatah akan dipimpin oleh wakil kepala Mahmud Alul, kata sumber-sumber Fatah.

Ditanya mengenai komentar-komentar tersebut pada Selasa, Beijing mengatakan, mereka akan “mempublikasikan informasi pada waktu yang tepat”.

“China selalu mendukung semua pihak di Palestina untuk mencapai rekonsiliasi dan persatuan melalui dialog dan negosiasi,” ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian, dikutip dari AFP.

China, katanya, bersedia untuk mengembangkan dialog dan rekonsiliasi, menyediakan platform dan menciptakan peluang bagi semua pihak dalam masalah Palestina.

“China bersedia untuk memperkuat komunikasi dengan semua pihak dan bekerja keras untuk mewujudkan tujuan rekonsiliasi dalam negeri Palestina,” tambahnya.

Kedua kelompok ini telah menjadi rival sengit sejak pejuang Hamas mengusir Fatah dari Jalur Gaza setelah bentrokan mematikan yang terjadi setelah kemenangan gemilang Hamas dalam pemilihan umum tahun 2006.

Baca juga: Israel Klaim 60 Persen Anggota Hamas Tewas atau Terluka di Perang Gaza

Setelah menguasai Gaza pada 2007, kelompok Hamas telah memerintah wilayah tersebut sejak saat itu.

Gerakan Fatah yang sekuler mengontrol Otoritas Palestina, yang memiliki kontrol administratif parsial di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Beberapa upaya rekonsiliasi telah gagal, namun seruan untuk berdamai semakin meningkat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu terhadap Israel yang memicu perang Gaza, dan kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, tempat Fatah bermarkas.

China menjadi tuan rumah bagi Fatah dan Hamas pada bulan April, namun pertemuan yang dijadwalkan pada bulan Juni ditunda.

China telah memposisikan diri sebagai aktor yang lebih netral dalam konflik Israel-Palestina dibandingkan saingannya, Amerika Serikat, yang mendukung solusi dua negara sambil tetap menjaga hubungan baik dengan Israel.

Leave a comment