Biden Perintahkan Secret Service Lindungi Keponakan JFK usai Upaya Pembunuhan Trump, Ini Sebabnya
WASHINGTON, KOMPAS.TV – Pemerintahan Joe Biden mengumumkan bahwa kandidat presiden independen Robert F. Kennedy Jr. akan mendapat perlindungan dari Secret Service.
Langkah ini diambil menyusul upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
“Sehubungan dengan kejadian akhir pekan ini, Presiden telah mengarahkan saya untuk bekerja sama dengan Secret Service untuk memberikan perlindungan kepada Robert Kennedy Jr.,” kata Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas dalam jumpa pers di Gedung Putih, Senin (15/7/2024) dikutip dari Anadolu.
Mayorkas juga menambahkan bahwa baik sebelum maupun sesudah upaya pembunuhan, Secret Service telah meningkatkan perlindungan terhadap Trump.
Sebelumnya, Trump turut mendesak agar Kennedy mendapatkan perlindungan dari Secret Service setelah dirinya menjadi target upaya pembunuhan.
“Melihat situasi dunia saat ini, saya percaya sangat penting bagi Robert F. Kennedy Jr. untuk segera mendapatkan perlindungan Secret Service,” tulis Trump pada platform Truth Social miliknya.
“Melihat sejarah Keluarga Kennedy, ini adalah hal yang jelas harus dilakukan!” tegasnya.
Kennedy sendiri merupakan keponakan dari Presiden John F. Kennedy, yang dibunuh di Dallas, Texas, pada November 1963.
Saudara JFK, Robert F. Kennedy, juga dibunuh pada Juni 1968 di Los Angeles, pada malam kemenangan pemilihan pendahuluan presiden dari Partai Demokrat di California dan Dakota Selatan.
CNN melaporkan bahwa Robert F. Kennedy Jr. bertemu dengan Trump di Milwaukee, Wisconsin, pada Senin dan membahas tentang “persatuan nasional” seiring dimulainya Konvensi Nasional Partai Republik yang berlangsung selama empat hari di sana.
Baca Juga: Ini Deretan Triliuner AS yang Mulai Keberatan dengan Pencalonan Biden, Bahkan Tarik Sumbangan
FBI telah mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki penembakan di kampanye Trump di Pennsylvania sebagai “potensi tindakan terorisme domestik.”
“Divisi kontra-terorisme dan divisi kriminal kami bekerja bersama untuk menentukan motifnya,” ujar Robert Wells, direktur eksekutif asisten dari Divisi Keamanan Nasional FBI.
Presiden Joe Biden pada Minggu menyatakan bahwa dirinya mengarahkan FBI untuk memastikan penyelidikan ini “dilakukan dengan menyeluruh dan cepat.”
Biden juga menyerukan persatuan seluruh Amerika Serikat di tengah panasnya persaingan menuju pemilihan presiden.
“Kita berdebat dan berbeda pendapat, kita membandingkan dan mempertentangkan karakter para kandidat, catatan, isu, agenda, dan visi untuk Amerika. Tetapi di Amerika, kita menyelesaikan perbedaan kita di kotak suara. Begitulah cara kita melakukannya, di kotak suara — bukan dengan peluru. Kekuatan untuk mengubah Amerika harus selalu berada di tangan rakyat, bukan di tangan calon pembunuh,” kata Biden saat berbicara dari Oval Office.
“Tetapi politik tidak boleh menjadi medan pertempuran yang sebenarnya, apalagi ladang pembunuhan.”
“Kita tidak bisa membiarkan kekerasan ini menjadi normal. Retorika politik di negara ini telah menjadi sangat panas. Sudah waktunya untuk menurunkannya. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melakukannya,” tambahnya.
“Saya percaya politik seharusnya menjadi arena debat yang damai,” katanya.
“Kita semua sekarang menghadapi masa ujian saat pemilihan mendekat.”
“Kekerasan tidak pernah menjadi jawaban. Baik itu dengan anggota Kongres dari kedua partai yang menjadi sasaran dan ditembak, atau massa yang menyerang Capitol pada 6 Januari, atau serangan brutal terhadap pasangan mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, atau intimidasi terhadap pejabat pemilihan, atau rencana penculikan terhadap gubernur yang sedang menjabat, atau upaya pembunuhan terhadap Donald Trump,” tegasnya.
Baca Juga: Update Penembakan Trump, Presiden Biden Serukan Persatuan dan Tim Kampanye Setop Semua Agenda