Informasi Terpercaya Masa Kini

“No Woman, No Cry”, Lagu Bob yang Sering Keliru Dimaknai

0 59

Sebuah genre dalam permusikan yang menggunakan tempo santai dan enjoy bernama Reggae. Identik dengan Negara Jamaika dan seniman maestronya, Bob Marley yang masih eksis hingga zaman modern ini. Buktinya beberapa waktu lalu tayang sebuah film dokumenter perjalanan karir Bob Marley serta perjuanagannya menyatukan perpecahan Jamaika. Namun bukanlah itu yang akan dibahas.

Salah satu lagu ikonik Bob Marley & The Wailers yang berjudul “No Woman, No Cry” sering terdengar di tongkrongan bahkan tempat umum. Karya Bob Marley ini juga diangkat menjadi soundtrack film super hero, Black Panther. Menggunakan lirik yang sederhana dan terdengar diulang- ulang, membuatnya mudah untuk dihafal dan dapat langsung dinyanyikan.

Secara spontan walaupun tidak tahu bahasa inggris, seorang pendengar pasti akan mengira bahwa lagu ini ditujukan pada kaum adam yang sedang bermasalah pada hubungan asamaranya. Karena, kalimat “No Woman, No Cry” agak ambigu jika diartikan. Padahal lagu ini justru ditujukan kepada kaum perempuan yang memiliki permasalahan berat pada kehidupannya, tertutama dalam konteks kesetaraan gender.

Banyak dari pendengar memahaminya sebatas judulnya yang kasarnya diartikan “ngga ada cewek, ngga ada tangis”. Faktanya dalam penggunaan bahasa di Jamaika, kata “No” memiliki arti “don’t”. Sehingga jika diartikan menjadi “Jangan Gadis, Jangan Menangis”. Jadi lagu ini mengandung makna yang lebih tetekan kepada kaum wanita untuk menghadapi kehidupan yang sulit tanpa bersedih.

Video clip lagu “No Woman, No Cry” juga menggambarkan cobaan hidup yang harus terus dijalani seorang wanita meskipun berat.

Didapat melalui website Smooth Radio, Bob Marley menyebut Government Yards of Trench Town, sebuah proyek perumahan umum di Kingston tempat ia dibesarkan. Bassist The Wailers mengatakan bahwa, “Lagu ini tentang kekuatan pada mama tentu saja, kekuatan pada wanita. Dan kami mencintai wanita dengan tulang punggung. Sesuatu seperti tulang harapan! Mereka harus seperti singa betina! Wanita kuat lho, tidak bergantung pada pria. Tentu saja pria ada untuk membantumu, lalu di setiap pria sukses, ada wanita yang baik.”

Informasi berasal dari Website Jamaica Gleaner, awal mula terciptanya lagu ini terinspirasi dari Vincent Ford, teman Bob Marley. Saat Ford berbaring di kamarnya di First Street di Trench Town, Ford mendengar tangisan seorang ibu yang putranya kedapatan memiliki senjata api sehingga ditangkap dan didakwa hukum.

“Namanya Nona Greene. dan dia tinggal beberapa kamar jauhnya dari Ford. Putra nona Greene, Jeffrey memegang pistol dan dia menangis ketika mengetahuinya,” kata Ferdie (Manajer Properti di Culture Yard) kepada The Sunday Gleaner. Dia adalah manajer properti di Culture Yard. Ratapan kesedihan sang ibu atas apa yang telah menimpa anaknya dirasakan oleh Ford. Pada akhirnya kisah tersebut menjadi inspirasi lagu No Woman, No Cry.

Kini halaman rumah tempat tinggal Ford menjadi situs pelestarian yang memamerkan kamarnya, gitar, dan ‘casbah’ serta dapurnya yang berubah menjadi ruang cinta untuk Marley dan Rita (kekasih Bob Marley). Ford atau sering disebut “Tata” juga merupakan sumber inspirasi terlahirnya album Rastaman Vibration.

Melalui Jamaica Gleaner menginformasikan No Woman, No Cry dikenang sebagai salah satu lagu Bob Marley yang menduduki peringkat ke- 37 dalam 500 Lagu Terbesar Sepanjang Masa Rolling Stone. Beberapa kali artis seperti Jimmy Cliff, Nina Simone, dan The Fugees mengaransemen ulang lagu ini menjadi karya cover. Versi live dari lagu tersebut lebih populer dan muncul di album Live Bob Marley and The Wailer tahun 1975, yang direkam di Teater Lyceum di London pada tahun itu sebagai bagian dari tur Natty Dread milik Bob Marley and The Wailer.

Jadi makna yang terkandung pada lagu milik Bob Marley ini cukup dalam. Mengandung makna bahwa wanita adalah manusia yang kuat untuk dapat menjalani kehidupan. Lagu ini mungin relevan dengan kehidupan manusia modern, dimana terdapat banyak isu- isu yang melibatkan wanita. Walaupun begitu tetap saja, lagu merupakan seni yang dinikmati dan dimaknai pendengar melalui berbagi sudut pandang. Sehingga its okay jika salah memaknai sebuah lagu.

Namun sekarang bagaimana?? Apakah terkesan dengan makna sebenarnya No Woman, No Cry?? Terima Kasihhh.

Leave a comment