Babe Cabita Meninggal karena Anemia Aplastik, Apa Itu Anemia Aplastik dan Gejalanya

Babe Cabita meninggal dunia karena anemia aplastik. Apa itu anemia aplastik dan bagaimana saja gejala serta penyebabnya.

Babe Cabita Meninggal karena Anemia Aplastik, Apa Itu Anemia Aplastik dan Gejalanya

GridHEALTH.id - Komedian Babe Cabita dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (9/4/2024).

Menurut berbagai sumber, pemilik nama lengkap Priya Prayogha Pratama ini meninggal dunia karena penyakit Anemia Aplastik yang dideritanya beberapa bulan belakangan.

Anemia aplastik adalah kondisi langka yang terjadi ketika sumsum tulang gagal memproduksi jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang cukup.

Ini menyebabkan kemampuan tubuh untuk membawa oksigen, melawan infeksi, dan menghentikan pendarahan menjadi terganggu.

Kondisi ini dapat mempengaruhi siapa pun, termasuk anak-anak dan orang dewasa.

Gejala Anemia Aplastik

1. Kelelahan Berlebihan: Kekurangan sel darah merah dapat menyebabkan kelelahan yang parah, bahkan setelah istirahat yang cukup.

2. Pucat: Kulit, bibir, dan kuku mungkin tampak pucat karena kurangnya sel darah merah.

3. Mudah Terinfeksi: Kurangnya sel darah putih membuat tubuh rentan terhadap infeksi yang sering dan parah.

4. Mudah Memar dan Berdarah: Kurangnya trombosit membuat seseorang mudah memar dan mengalami perdarahan, baik dari luka kecil maupun tanpa sebab yang jelas.

5. Sesak Napas: Kekurangan sel darah merah dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan detak jantung yang cepat.

6. Detak Jantung Cepat: Jantung berusaha untuk mengompensasi kurangnya oksigen dengan memompa lebih cepat.

Baca Juga: Bisakah Anemia Disembuhkan? Jelajahi Penyebab Hingga Cara Mengobatinya  

7. Pusing atau Pingsan: Akibat kurangnya oksigen yang mencapai otak.

8. Peningkatan Risiko Kerusakan Organ: Kurangnya sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dapat menyebabkan kerusakan organ yang serius, termasuk gagal jantung dan gagal ginjal.

Penyebab Anemia Aplastik

1. Autoimun: Sistem kekebalan tubuh menyerang sumsum tulang dan mengganggu produksi sel darah.

2. Paparan Bahan Kimia Beracun: Paparan zat kimia tertentu seperti pestisida, solven organik, dan beberapa obat-obatan tertentu dapat menyebabkan anemia aplastik.

3. Radiasi dan Radioterapi: Paparan radiasi tingkat tinggi atau radioterapi untuk pengobatan kanker dapat merusak sumsum tulang.

4. Infeksi Virus: Infeksi virus tertentu, seperti virus Epstein-Barr, parvovirus B19, dan virus hepatitis, dapat menyebabkan anemia aplastik.

5. Keturunan: Beberapa kasus anemia aplastik dapat disebabkan oleh faktor genetik yang diwarisi dari orangtua.

Anemia aplastik dapat didiagnosis melalui tes darah dan sumsum tulang.

Pengobatan tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan penyebabnya.

Ini bisa meliputi transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah, obat imunosupresan untuk menghentikan serangan sistem kekebalan tubuh, atau transplantasi sumsum tulang untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak.

Anemia aplastik adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera.

Baca Juga: Manfaat Makan Kikil untuk Kesehatan Tubuh yang Tak Terduga, Bisa Mencegah Anemia

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow