AS Beri Hibah Rp 31,2 Miliar untuk Pembangunan IKN, Ini Rinciannya

Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) memberikan pendanaan hibah sebesar US$ 2 juta atau sekitar Rp 31,3 miliar untuk bantuan teknis dalam mendukung pengembangan IKN.

AS Beri Hibah Rp 31,2 Miliar untuk Pembangunan IKN, Ini Rinciannya

Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) memberikan pendanaan hibah sebesar US$ 2 juta atau sekitar Rp 31,3 miliar untuk bantuan teknis dalam mendukung pengembangan infrastruktur kota pintar Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kami akan memberikan dana hibah kepada Otorita IKN untuk bantuan teknis yang akan mengembangkan desain rinci, spesifikasi teknis, dokumentasi pengadaan, dan strategi peningkatan kapasitas guna mendukung pengembangan infrastruktur prioritas kota pintar Nusantara,” kata Direktur USTDA Enoh T. Ebong dikutip dari Antara, Kamis (7/3).

Ebong menuturkan bahwa sejak berdiri pada 1992, USTDA telah mendanai lebih dari 100 proyek infrastruktur di negara berkembang dengan membawa misi untuk membantu mengembangkan infrastruktur hijau dan berkelanjutan, termasuk membawa inovasi teknologi yang dimiliki Amerika Serikat.

USTDA membantu dari segi persiapan proyek dengan memberikan analisis komprehensif  untuk proyek infrastruktur prioritas dalam mencapai pembiayaan dan implementasi, termasuk membangun kemitraan dengan para pelaku industri AS untuk saling berbagi pengetahuan, membangun hubungan, dan menemukan solusi demi menjawab tantangan infrastruktur yang dihadapi.

“Kami melakukan ini dengan memberikan hibah untuk persiapan proyek, yang merupakan pekerjaan tahap awal yang diperlukan dalam menentukan persyaratan teknis, menarik pembiayaan serta investasi yang dibutuhkan,” ujarnya.

Boyong Delegasi RI ke AS

Selain itu, pada April 2024, USTDA akan memboyong sejumlah delegasi dari Indonesia ke sejumlah kota di Amerika Serikat seperti New York, Texas, dan California untuk bertemu dengan para ahli infrastruktur, ahli kebijakan, dan ahli peraturan dengan tujuan memperkuat dan mengatasi tantangan infrastruktur yang dihadapi negara berkembang.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyebut IKN bukan sekedar ibu kota yang hijau, namun juga cerdas, tangguh, inklusif serta berkelanjutan. Sehingga membutuhkan dukungan baik dalam bentuk investasi, pengetahuan, dan jaringan.

Bambang mengungkapkan bahwa investasi IKN hanya didanai APBN sebesar 20%. Sementara sisanya berasal dari pendanaan pihak swasta. Dengan demikian, pembangunan IKN juga membutuhkan banyak pengetahuan termasuk dari AS yang terdepan baik dalam sisi teknologi maupun jaringan.

“Bukan hanya jaringan akademisi dalam membantu dari sisi pengetahuan tapi juga jaringan, pemasok atau supplier dan kami juga paham AS merupakan salah satu juara dalam hal ini. Itulah kenapa kami bekerja sama dengan USTDA,” ujar Bambang.

Bambang merinci, kerja sama dengan USTDA lebih kepada pengembangan teknologi. Ia mencontohkan salah satunya pembangunan teknologi di pusat komando dalam mengendalikan kota Nusantara, baik dari segi dampak iklim, sirkulasi transportasi, dan sebagainya.

“Ini pertama kali untuk investasi, jadi ada beberapa investor yang mencoba untuk penjajakan dengan kita. Kedua tentang adanya pengembangan kapasitas pengetahuan untuk hal-hal yang sifatnya teknologi terbaru,” kata dia.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow