ARTIS CANTIK Raline Shah Dikabarkan Menikah Maret 2024,Inilah Sosok Raditya Calon Suaminya

- Raline Shah dikabarkan menikah Maret 2024. Inilah sosok Raditya Priamanaya Djan atau Rama Djan yang menjadi calon suaminya. Raditya Priamanaya Djan lahir pada 17 April 1977. Raditya Priamanaya atau Rama Djan (47) merupakan anak dari pasangan Djan Faridz dan Nini Widjaja. Rama Djan dikabarkan sebagai sosok calon suami dari artis cantik asal Kota Medan, Raline Shah (39). Raline Rahmat Shah lahir pada 4 Maret 1985. Nah, di Bulan...

ARTIS CANTIK Raline Shah Dikabarkan Menikah Maret 2024,Inilah Sosok Raditya Calon Suaminya

TRIBUN-MEDAN.COM - Raline Shah dikabarkan menikah Maret 2024. Inilah sosok Raditya Priamanaya Djan atau Rama Djan yang menjadi calon suaminya.

Raditya Priamanaya Djan lahir pada 17 April 1977.

Raditya Priamanaya atau Rama Djan (47) merupakan anak dari pasangan Djan Faridz dan Nini Widjaja.

Rama Djan dikabarkan sebagai sosok calon suami dari artis cantik asal Kota Medan, Raline Shah (39).

Raline Rahmat Shah lahir pada 4 Maret 1985. Nah, di Bulan Maret 2024 pas di perayaan hari ulang tahunnya inilah Raline dan Raditya akan melangsungkan pernikahan.

Raditya Priamanaya merupakan seorang pengusaha tambang. 

Ia menjabat sebagai Presiden Direktur di PT. Priamanaya Energy.

Rama Djan juga sebagai Direktur Utama di PT. Priamanaya Telekomunikasi, PT. Priamanaya Djan International, PT. Langgeng Prosperity Dinamika, serta PT. BPR Rasyid.

Ia lulusan Fakultas Hukum dari Universitas Indonesia.

Sang ayah, Djan Faridz merupakan mantan Menteri Perumahan Rakyat periode 2011-2014 di era Presiden SBY-Boediono.

Sosok Calon Suami Raline Shah Ini Diungkap Rhamat Shah

Sosok Rama Djan yang akan mempersunting Raline Shah itu diungkap oleh sang ayah, Rahmat Shah, Selasa (16/1/2024).

Pengelola Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) itu mengatakan, Rama akan menjadi pria yang mempersunting putri semata wayangnya itu.

Kepastian sosok Rama itu disampaikan Rahmat Shah ketika menjelaskan nama-nama hewan-hewan yang lahir di Taman Hewan Pematang Siantar (THPS).

Awalnya wartawan menanyakan dua ekor bayi harimau benggala yang lahir pada 30 Oktober 2023 lalu itu diberi nama Rolan dan Rolin.

Rahmat Shah mengatakan bahwa ia memberi nama sesuai dengan nama anak-anaknya sendiri sehingga mudah diingat. 

Bahkan, kata Rahmat Shah, ada sosok Rama yang akan mempersunting Raline Shah sehingga melengkapi keluarga mereka yang memiliki nama berawalan huruf R. 

"Karena nama anak saya. Biar saya ingat (hewan-hewan) ini. Nanti kalau dibikin lain seperti Udin, Ucok, nanti apa kali kan kita," ujar Rahmat berseloroh. 

"Nama harimau Ralin ada. Ada tapir namanya Boboi, Kemudian ini (harimau) Rolan dan Rolin."

"Jadi Ralin, Rolin, Rolan. Insya Allah nanti suami Raline Shah bulan depan atau Maret 2024 namanya Rama. Jadi semuanya R. Ibu Ralin namanya Rose," kata Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) itu.

Kabar Raline Shah dan Rama Djan yang akan menikah bukan kali ini saja dilontarkan Rahmat Shah.

Pada Minggu (5/3/2023) tahun lalu, Rahmat Shah juga pernah mengunggah jika Rama akan menikah dengan putri cantiknya, Raline Shah.

Ia dengan senang hati menuliskan caption bahwa putrinya dalam waktu dekat akan melepas masa lajangnya.

“HUT Raline ke 38. Tetap mohon doa dan dukungan dari kita semua, saudara dan sahabat,” tulisnya di akun Instagram @rahmat_shah23 pada Jumat, 17 Maret 2023.

“Semoga lancar harapan kita, Raline inshaAllah akan segera mengakhiri masa kesendiriannya. Aamiin,” sambungnya.

Rahmat Shah, tak cuma dikenal sebagai pengusaha dan legend di dunia konservasi, ia juga pernah duduk di kursi legislatif. Ia menduduki kursi DPD RI 2009-2014 dan MPR 1999-2004.

Rahmat Shah meraih penghargaan tertinggi Bintang Mahaputra Nararya dari Presiden Jokowi pada tahun 2020 atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara.

Sosok Rama Djan

Rama Djan adalah anak mantan menteri Perumahan Rakyat periode 2011-2014, H Djan Faridz.

Saat ini, pria kelahiran 1977 itu juga menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Priamanaya Energy. Sebelumnya, Raditya juga pernah menduduki posisi sebagai Direktur Utama di PT Priamanaya Telekomunikasi, PT Priamanaya Djan International, PT Langgeng Prosperity Dinamika, serta PT BPR Rasyid.

Selain itu, Rama Djan juga menjabat sebagai direktur di PT Priamanaya Djan International yang bergerak di bidang konstruksi serta di bidang Rekayasa, Pengadaan dan Konstruksi (Engineering, Procurement, Construction/EPC) dalam bisnis tenaga listrik.

Di situs resmi modi.esdm.go.id, Rama Djan tercatat sebagai direktur di perusahaan tambang batu bara Asta Maharanita.

Sejak kecil, Rama Djan sudah suka berbisnis karena melihat aktivitas sang ayah. Saat kuliah pun, ia hobi berbisnis jual beli mobil antik hingga menjadi makelar tanah.

Raditya Priamanaya Djan juga punya pengaruh besar dalam perkembangan Tanah Abang.

Berkat sentuhan tangan Raditya Priamanaya Djan, Tanah Abang yang sempat terbakar di tahun 2003 silam bisa lebih membaik.

Ia juga menyulap Tanah Abang menjadi lebih modern. Dari sebelumnya tiga lantai, kini menjadi 18 lantai.

Sarana pun dilengkapi dengan lift, eskalator, lahan parkir, hingga lebih dari 13 ribu tenant.

Pria yang kini menjabat sebagai Ketua Kompartemen Pemberdayaan Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengklaim hampir 70 ribu pengunjung datang ke Tanah Abang per hari. Dengan posisi penting itu, tak dipungkiri kalau Rama Djan sosok yang cukup sukses dan tajir.

Raline selektif memilih pasangan

Raline Shah pernah mengungkap kalau ia sosok yang selektif dalam memilih pria idaman.

Sebagai wanita yang mandiri, Raline Shah mencari pria yang cocok dengannya.

Raline juga pernah mengungkap mengapa ia tak ingin buru-buru menikah.

Ia mengatakan bahwa tak ingin buru-buru menikah karena tengah fokus "memantaskan diri" agar jodoh yang datang kepadanya adalah pria baik.

Selain itu, keputusan Raline tak buru-buru menikah hingga usia 38 tahun lantaran tak ingin menjadikan pernikahan sebagai racun.

“Ya kita harus merasa layak dulu sih, merasa layak untuk cinta untuk kasih, kita juga harus jadi orang yang ‘bener’, sebelum kita mendapat orang yang ‘bener’ juga,” jelasnya dikutip dari kanal YouTube Daniel Mananta Network.

“Tapi gue bersyukur sih kalau gue nikah di awal, sudah pasti tidak akan berjalan dengan baik. Atau berjalan dengan baik tapi akan menjadi racun,” lanjutnya.

Ia juga tak ingin buru-buru memiliki anak lantaran baginya membesarkan manusia bukanlah hal yang mudah.

“Anak itu sebenarnya titipan dari Tuhan, lo siap enggak membesarkan manusia. Psikologis aja untuk nyembuhin orang aja butuh sekolah 4 tahun,” katanya.

“Lo enggak ngerti apa-apa pengen nggedein seorang manusia? Apakah kamu berpikir, kamu siap menjadi orang tua,” sambungnya.

Bagi Raline Shah, di usianya 38 tahun mengharapkan pasangan yang layak dan baik.

Dari hasil penelusuran Tribunnews keduanya juga kerap bertemu dalam sebuah acara.

Namun, Raline tak pernah mempublikasikan potret berdua dengan Raditya.

Foto yang diunggah Raline bersama Raditya selalu dengan format groupies.

Bahkan pada foto-foto kebersamaan mereka, pemain film 5 CM itu tak pernah menandai akun Raditya.

Sosok dan Biodata Raline Shah

Raline Shah, lahir di Jakarta pada 4 Maret 1985, asal Kota Medan, Sumatera Utara. 

Raline Shah seorang aktris, model, penyanyi, dan mantan ratu kecantikan Indonesia 2008.

Raline Shah keturunan Melayu, Tionghoa, dan Pakistan.

Pada kontes kecantikan Puteri Indonesia 2008 mewakili Sumatera Utara, ia meraih posisi sebagai 3rd Runner-up.

Raline pernah menjadi nominasi Piala Citra pada Festival Film Indonesia 2015 sebagai Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik melalui perannya dalam film Surga Yang Tak Dirindukan.

Ayah dari Raline Shah ialah Rahmat Shah dan sang ibu, Roseline Abu.

Rahmat Shah, dikenal sebagai pengusaha, legend di dunia konservasi, dan pejabat asal Sumatera Utara.

Sementara sang ibu, Roseline Abu, adalah seorang dermawan sekaligus pegiat YPAC Medan (Yayasan Pembinaan Anak Cacat), sebuah sekolah untuk anak-anak cacat mental dan fisik.

Roseline juga pernah menjadi presiden Women’s International Club di Medan.

Raline Shah anak sulung yang satu-satunya perempuan memiliki dua orang adik laki-laki, Rollin dan Rollan.

Raline Shah menghabiskan masa kecilnya di Jakarta dan Medan, sebelum pindah ke Johor Bahru, Malaysia pada tahun 1998.

Ia bersekolah di Kolej Tuanku Ja'afar, sebuah sekolah berasrama di Negeri Sembilan, Malaysia.

Selama bersekolah di sana, dirinya menyutradarai dua drama sekolah serta berakting dalam tiga musikal dan berbagai kegiatan teater.

Raline dianugerahi Silver Youth International Award pada tahun 2002 dan Gold International Youth Award pada tahun 2003 untuk pencapaian menyeluruh dalam olahraga, kegiatan seni, dan dedikasi kepada masyarakat.

Raline juga menerima “Penghargaan Prestasi Akademik Studi Bisnis Terbaik” untuk hasil O-Level dan A-Level dan penghargaan Gold Duke of Edinburgh untuk eksplorasi, mendaki, dan kegiatan sosial.

Setelah lulus bersekolah, Raline melanjutkan pendidikan tinggi di National University of Singapore, di mana dia mendalami ilmu politik dan menerima gelar sarjana dalam Ilmu Politik dan Media Baru dan Komunikasi pada tahun 2007.

Semasa perguruan tinggi, Raline pernah menjadi vokalis untuk klub Jazz NUS dan tampil dua kali di Singapore International Festival of Arts.

Berbekal ilmu yang didapatkan saat dirinya menjadi model di Singapura, ia berhasil lolos sebagai perwakilan provinsi dengan gelar Puteri Indonesia Sumatera Utara 2008.

Raline selanjutnya mewakili provinsi Sumatera Utara dalam kontes kecantikan tingkat nasional Puteri Indonesia 2008, kontes digelar di Plenary Hall Jakarta Convention Center pada 15 Agustus 2008. Acara tersebut dihadiri oleh Miss Universe 2008, Dayana Mendoza.

Di akhir acara, ia diumumkan meraih posisi sebagai 3rd Runner-up sebelum kontes tersebut berhasil dimenangkan oleh Zivanna Letisha Siregar yang merupakan perwakilan dari DKI Jakarta 6.

Selain mendapatkan gelar 3rd Runner-up, Raline dianugerahi gelar sebagai Puteri Indonesia Kepulauan Sumatera dan juga meraih penghargaan sebagai Puteri Indonesia Favorit berdasarkan hasil pemungutan suara terbanyak.

Raline memulai perjalanan kariernya sebagai model paruh waktu untuk Mannequin Studios, sebuah agensi model Singapura, dari tahun 2004 hingga 2008.

Raline juga menyibukkan dirinya dengan menjadi bagian dari Departemen Humas Paragon Medical, Singapura, dari tahun 2008 hingga 2011.

Raline memulai karier sebagai aktris dengan film 5 CM yang disutradarai oleh Rizal Mantovani pada tahun 2012.

Film 5 cm adalah novel karya Donny Dhirgantoro yang terbit tahun 2005 dan menceritakan kisah lima sahabat (Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta) yang mencoba mencari tahu makna dari persahabatan mereka dengan ekspedisi pendakian Gunung Semeru, puncak tertinggi di Pulau Jawa.

Di dalam film tersebut, Raline berperan sebagai Riani, satu-satunya wanita dalam grup yang diperankan sebagai sosok yang cerdas dan berambisi. Film ini diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu film terlaris dengan total 2,4 juta penonton serta dianugerahi "Sinematografi Terbaik" di dalam Festival Film Indonesia 2013.

Berkat kemampuannya dalam dunia model sejak tahun 2008 baik di kancah nasional maupun internasional serta kepribadian dan citra publiknya yang baik, Raline mampu bekerjasama dengan banyak merek dan perancang busana ternama.

Dia dipercaya untuk mewakili Cita Tenun Indonesia pada program Fashion 4 Development (F4D) Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada tahun 2012 dan 2013.

Citra Tenun Indonesia merupakan asosiasi yang bertujuan melestarikan teknik tenun tradisional Indonesia dan memperkenalkan desainer Indonesia di kancah internasional.

Dalam ajang itu, Raline turut berpartisipasi bersama tokoh dan model internasional lainnya, seperti Lily Cole dan Carla Sozzani.

Raline juga salah satu perwakilan Asia Tenggara untuk perancang busana Belgia terkemuka, Diane von Furstenberg, yang secara pribadi memilih Raline sebagai brand ambassador atas busana rancangannya.

Setelah berhasil dengan film pertamanya, Raline melanjutkan karirnya di bidang akting dengan membintangi film Surga Yang Tak Dirindukan bersama Laudya Chintya Bella dan Fedi Nuril pada tahun 2015.

Film tersebut berhasil menyita perhatian banyak masyarakat Indonesia dan Raline mendapatkan penghargaan sebagai "Peran Pendukung Wanita Terbaik" di Festival Film Bandung 2015.

Raline juga menerima nominasi di Festival Film Indonesia 2015 dan Indonesia Box Office Movie Awards 2016.

Dirinya juga menyumbangkan soundtrack berjudul "Kekasih di Surga" untuk film tersebut.

Pada tahun 2016, Raline magang di Teater Garasi, sebuah perkumpulan seni yang berpusat di Yogyakarta dan telah menghasilkan pertunjukan multidisiplin yang pernah dipromosikan ke pertunjukan seni internasional di Singapura, Berlin, Tokyo, Shizuoka, Osaka, New York, dan Amsterdam.

Pada tahun 2017, Raline menunjukkan talentanya di bidang tarik suara dengan merilis lagu berjudul "Jadi Milikku", hasil kolaborasi bersama Marcell Siahaan.

Lagu tersebut sudah ditonton lebih dari 1,4 juta kali di YouTube dalam waktu satu setengah bulan setelah dirilis.

Tidak sampai disitu saja, Raline juga berhasil membuktikan bakat dan karyanya dengan tampil sebagai pemeran utama bersama Shaheizy Sam dan Zizan Razak dalam film aksi Malaysia, Polis Evo 2, yang disutradarai Ghaz Abu Bakar pada tahun 2018.

Setelah beberapa bulan penayangan, tepatnya pada tanggal 18 April 2019, film tersebut sukses secara komersial di Indonesia dan mendapat apresiasi yang cukup baik atas akting Raline dalam memainkan peran Rian, seorang perwira polisi Indonesia.

Raline dikenal mudah memerankan berbagai macam karakter, mulai dari perempuan Indonesia multikultur hingga imigran Turki dan seorang Kaukasia-Cina.

Berkat kepiawaiannya sebagai seniman dan tokoh masyarakat serta kefasihannya dalam berbahasa Inggris, Raline telah mewakili Asia dalam berbagai perhelatan internasional.

Raline pernah menjadi salah satu ikon busana Indonesia pada tahun 2014 hingga 2015 untuk Harper’s Bazaar dan Elle Indonesia. 

Dia juga pernah menjadi model Pantene untuk Procter & Gamble di Singapura, Indonesia, dan Malaysia pada tahun 2012.

Raline juga merupakan brand ambassador untuk XL Axiata (2011), Unilever (2012-2013), Hemaviton (2014), Bank Mandiri (2015-2017), OPPO (2017), dan Wardah Cosmetics (sejak 2016).

Di luar film, Raline juga tampil di berbagai pertunjukan teater, terutama dengan peran utama dalam musikal cerita rakyat 2013, Timun Mas: The Musical, yang disutradarai oleh Rama Soeprapto, seorang sutradara teater terkemuka Indonesia yang pernah bekerja untuk Robert Wilson dalam salah satu teater eksperimental Amerika.

Semua pencapaian tersebut membuat Raline menjadi sosok publik yang menginspirasi masyarakat Indonesia secara luas, dan dikenal secara internasional oleh banyak artis Hollywood seperti Jeremy Renner, Anna Kendrick, Blake Lively, Bradley Cooper, Lady Gaga, Bella Hadid, David Foster, dan Henry Golding, hingga idol K-pop seperti Seungri, anggota grup musik BIG BANG.

Raline sering mengunggah fotonya bersama selebriti luar negeri di akun Instagram pribadinya yang sudah memiliki jutaan pengikut.

Pada tanggal 8 Agustus 2017, Raline ditunjuk sebagai Direktur Independen Indonesia AirAsia, anak perusahaan dari maskapai penerbangan bertarif rendah Malaysia, AirAsia.

CEO Grup AirAsia, Tony Fernandes, menulis bahwa Raline dipilih karena dirinya “pintar, kreatif, dan rendah hati”, karakter-karakter yang dibutuhkan AirAsia untuk tetap kompetitif.

Tony juga berharap penunjukan Raline sebagai direktur independen dapat membuat AirAsia tetap relevan di kalangan generasi muda.

Raline juga fokus dalam mengembangkan kedai kopi KISAKU yang didirikan bersama adik dan empat orang temannya.

Nama KISAKU diadaptasi dari bahasa Jepang, kisaku, yang berarti “positif, terbuka, dan ramah”.

Kedai kopi tersebut dirancang untuk menjadi tempat yang terbuka dan ramah bagi para pengunjungnya.

Mengikuti jejak ibunya yang merupakan dermawan sekaligus pegiat YPAC Medan (Yayasan Pembinaan Anak Cacat), Raline memiliki hasrat untuk berkontribusi di bidang kemanusiaan dan memulai kerjasama dengan berbagai badan amal di Indonesia dan internasional.

Raline pernah menjadi sukarelawan untuk United Nation's High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan World Wide Fund for Nature (WWF).

Pada tahun 2016, Raline bekerjasama dengan 3 Little Angels meluncurkan “Love ReSolution”, sebuah kampanye yang berupaya menggalang dana untuk anak-anak sakit kritis yang membutuhkan perawatan intensif.

Kemudian pada tahun 2017, dirinya bersama Valencia Mieke Randa dan Vivy Tolgay mendirikan Rumah Harapan Indonesia, rumah singgah bagi anak-anak di bawah usia 17 tahun dengan penyakit tidak menular yang serius, seperti leukemia, kanker, tumor, kelainan fisik, dan kelainan tulang.

Badan amal yang didirikannya ini bertujuan untuk menyediakan akomodasi yang nyaman dan sistem pendukung bagi anak-anak dari daerah pedesaan yang melakukan perjalanan berobat ke kota-kota besar di Indonesia. Sejauh ini, sudah ada enam “rumah harapan” yang sudah didirikan di Indonesia.

Raline juga merupakan salah satu pendiri Yayasan Tunas Bakti Nusantara pada tahun 2018. Yayasan Tunas Bakti Nusantara merupakan sebuah organisasi amal untuk mengembangkan dukungan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan pembangunan di daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) di Indonesia.

Raline adalah seorang penjelajah yang tekun dan percaya pada "world without strangers" atau "dunia tanpa orang yang tak dikenal".

Kecintaannya pada alam dan mendaki gunung membuat Raline sukses menaklukan beberapa puncak gunung di Indonesia dan negara lainnya.

Raline pun giat mengingatkan banyak orang untuk melestarikan alam dan menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih saat mendaki.

Raline juga bersemangat dalam menjaga kesehatan fisik dan spiritual.

Dalam wawancaranya dengan Daniel Mananta, Raline menyatakan bahwa, “Allah ingin setiap orang sehat, dan jika jatuh sakit, ini adalah tugas kita untuk menemukan makna di balik penyakit tersebut dengan membantu orang lain yang tidak dalam kondisi sehat.” Raline rutin melakukan meditasi, yoga, dan detoksifikasi.

Meski terlahir dari keluarga kaya raya, namun, ternyata kehidupan tersebut tak sepenuhnya membuat Raline merasa bahagia. Dia pernah merasa kesepian karena tidak bisa berhubungan dekat dengan salah satu orang tuanya.  Hal tersebut dia ceritakan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Daniel Mananta Network pada 5 Oktober 2020.

Raline Shah bercerita bahwa dia merasa kehilangan sosok ayahnya yang terlalu sibuk bekerja. Bahkan mereka belum pernah berbicara dari hati ke hati.

Sang ayah, ketika itu bekerja sebagai pengusaha di berbagai industri dan pernah menjadi diplomat di Turki, berpendapat bahwa ayahnya baik hati dan selalu berbagi, tetapi sulit meluangkan waktu untuk keluarga. Hal itu membuat Raline kesepian dan merasa kehilangan sosok ayah.

Raline berkata bahwa dia belum pernah berbicara dari hati ke hati dengan ayahnya. Dia pun berusaha menyampaikan perasaannya dengan menulis sejumlah surat. Tetapi sebelum disampaikan, Raline sudah keburu membakar surat tersebut.

Tampaknya dia nggak ingin menambah beban pikiran sang ayah dan berusaha memaklumi kesibukannya. Apalagi dia masih bisa merasakan kehangatan keluarga dari ibu dan kedua saudara laki-lakinya. Syukurlah, Raline Shah bisa menemukan figur ayah dalam sosok mentornya.

Raline bertemu dengan seorang mentor spiritual yang dianggapnya sebagai pengganti ayah. Sang mentor mengajari berbagai hal tentang Alquran, Islam, serta jati diri seorang manusia dan jiwa. Sayangnya, baru-baru ini mentor Raline meninggal dunia di usia 80 tahun.

Kabar duka tersebut membuat Raline merasa terpukul, tetapi dia tidak ingin terlihat sedih di hadapan orang lain. Jadi pada hari berikutnya, ia langsung pergi ke Bali untuk mengikuti silent meditation. Dia tidak diperbolehkan memakai gawai apa pun selama bermeditasi. Kondisi tenang tersebut membuatnya mendapat banyak masukan tentang Tuhan dan arah hidup.

(alj/Tribun-Medan.com/Bangkapos.com/Wikipedia/YouTube Daniel Mananta Network)  

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

Lihat Berita Viral Lainnya di Tribun-Medan.com

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow