Ami Kusuma Dewi dan Kedua Orang Tuanya Tewas Demi Lindungi Sang Anak Saat Pagar SPBU di Tebet Roboh

- Korban pagar SPBU di Tebet, Jakarta Selatan yang roboh bakal segera disemayamkan. Diketahui, atas kejadian ini pasangan suami istri (Pasutri) Samedi Irianto (80) dan Thio Cin Nio (72), serta anak Ami Kusuma Dewi (30) yang tewas tertimpa tembok roboh pada Minggu (21/1/2024) siang. Kejadian ini sendiri berlangsung di di SPBU Jalan Tebet Barat Dalam II, RT 01/RW 03, Tebet, Jakarta Selatan akan dimakamkan di TPU Jati Menteng...

Ami Kusuma Dewi dan Kedua Orang Tuanya Tewas Demi Lindungi Sang Anak Saat Pagar SPBU di Tebet Roboh

TRIBUNSUMSEL.COM - Korban pagar SPBU di Tebet, Jakarta Selatan yang roboh bakal segera disemayamkan.

Diketahui, atas kejadian ini pasangan suami istri (Pasutri) Samedi Irianto (80) dan Thio Cin Nio (72), serta anak Ami Kusuma Dewi (30) yang tewas tertimpa tembok roboh pada Minggu (21/1/2024) siang.

Kejadian ini sendiri berlangsung di di SPBU Jalan Tebet Barat Dalam II, RT 01/RW 03, Tebet, Jakarta Selatan akan dimakamkan di TPU Jati Menteng Dalam.

Anak Samedi dan Thio, Amri Hartawan (40) mengatakan jenazah kedua orang tuanya akan dimakamkan secara tumpang pada pusara mendiang kakaknya di TPU Jati Menteng Dalam.

"Ditumpang, karena di situ (TPU Jati Menteng Dalam) kan sebelumnya ada almarhum abang saya. Jadi ibu sama bapak saya ditumpang ke abang saya," kata Amri, Minggu (21/1/2024) dikutip dari Tribun Jakarta

Sementara jenazah Ami yang meninggal saat melindungi sang anak, Fabian (10) dari reruntuhan tembok SPBU rencananya akan ditumpang pada pusara anak mertua di TPU Jati Menteng Dalam.

Rencananya setelah proses visum luar terhadap tiga korban yang dilakukan tim dokter forensik RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) rampung jenazah Samedi, Thio, dan Ami akan langsung dimakamkan.

"Adik (Ami) saya ditumpang ke anak mertua.

Tinggal menunggu surat dari kepolisian.

Rencana dimakamkan di TPU Jati, Menteng Dalam. Insya Allah dimakamkan hari ini," ujarnya.

Terkait kasus, Amri menuturkan tembok SPBU dengan tinggi sekitar 4 meter dan panjang 15 meter yang roboh menimpa keluarganya memang sudah dalam kondisi miring sebelum kejadian.

Menurutnya jauh sebelum kejadian warga RT 01/RW 03 yang bermukim di sekitar lokasi sudah sempat menyampaikan kondisi tembok kepada pihak pengelola SPBU agar ditindaklanjuti.

Nahas sebelum diperbaiki tembok yang berbatasan dengan warung gado-gado usaha keluarganya itu roboh ketika kedua orangtua, adik, dan keponakannya mempersiapkan dagangan.

"Memang tembok ini sudah lama miring, banyak retaknya juga.

Sudah dikomplain sama warga juga.

Ada sekitar berapa tahun (sudah miring).

Makannya pas roboh ada warga marah-marah," tuturnya.

Polsek Tebet menangani kasus.

Kapolsek Tebet Kompol Murodih mengatakan berdasar hasil penyelidikan sementara Unit Reskrim pihak pengelola SPBU sudah mengetahui bahwa konstruksi tembok tidak lagi kokoh.

"Kalau dilihat dari posisi tembok itu cukup tinggi, empat meter.

Kondisinya mungkin juga di bawahnya kurang kuat. Dan ada kemiringan, dari yang tersisa ada kemiringan," kata Murodih.

Baca juga: Detik-detik Mengerikan Satu Keluarga Tewas Tertimpa Tembok SPBU Roboh di Tebet Nenek Selamatkan Cucu

Baca juga: Penjelasan Resmi Polisi Soal Tembok SPBU di Tebet yang Roboh dan Tewaskan Satu Keluarga, Faktanya

Dipersika Polisi

Kasus robohnya tembok SPBU di Tebet, Jakarta Selatan memang sangat mengerikan.

Terlebih atas kejadian ini membuat tiga orang dari satu keluarga tewas dalam kejadian.

Korban yakni pasangan suami istri (Pasutri) Samedi Irianto (80) dan Thio Cin Nio (72), anak Ami Kusuma Dewi (30) yang tewas di lokasi kejadian, kemudian cucu Fabian (10) terluka.

Untuk itu, Jajaran Polsek Tebet masih menyelidiki kasus tembok roboh di SPBU Jalan Tebet Barat Dalam II RT 01/RW 03 yang menimpa satu keluarga pedagang gado-gado.

Kapolsek Tebet, Kompol Murodih, mengatakan berdasar keterangan awal pihak pengelola SPBU tembok dengan tinggi sekitar 4 meter dan panjang 15 meter itu memang sudah tidak kokoh.

"Dia (pengelola SPBU) menyampaikan bahwa memang ada kekhawatiran dari dia terhadap pedagang di samping itu," kata Murodih di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) dikutip dari Tribun Jakarta

Kondisi kemiringan tembok ini sudah diketahui pengelola SPBU beberapa waktu lalu sebelum kejadian dan sudah sempat dibahas dengan keluarga korban yang berdagang di lokasi.

Saat proses olah TKP pun jajaran Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Tebet pun mendapati kondisi sisa tembok yang masih berdiri dalam kondisi miring atau sudah tak kokoh.

"Karena kontrolnya juga yang mungkin kurang.

Karena saya tanya siapa yang bagian kontrol. Saya tanya kenapa kalau kondisi seperti itu tidak disampaikan ke pimpinan (SPBU)," ujarnya.

Murodih menuturkan hingga kini pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pihak pengelola SPBU guna memastikan ada atau tidaknya unsur kelalaian dalam kasus.

Dari hasil penyelidikan jajaran Unit Reskrim Polsek Tebet SPBU tersebut merupakan milik perorangan atau swasta, tidak dikelola secara langsung oleh pihak PT Pertamina.

"Ini kayaknya perorangan kalau enggak salah," tuturnya

Sebelumnya keempat korban tertimpa tembok SPBU saat tengah mempersiapkan dagangan gado-gado untuk esok hari pada warung yang berada di Jalan Tebet Barat Dalam, Minggu (21/1) siang.

Jenazah Samedi Irianto (80) dan Thio Cin Nio (72), anak Ami Kusuma Dewi (30) kini sudah dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, sementara Fabian yang terluka dirawat di RSUD Tebet.

Peristiwa mengerikan terjadi di Tebet, Jakarta Selatan.

Kronologi tembok SPBU di Jalan Tebet Barat Dalam Dua, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) roboh tewaskan satu keluarga. (kompas.com / Nabilla Ramadhian)

Bagaimana tidak, satu keluarga tewas setelah tertimpa tembok SPBU yang roboh.

Diketahui, dalam kejadian ini, tiga orang tewas sekeluarga setelah tembok SPBU Pertamina di Jalan Dr Soepomo di Tebet Barat II Jakarta Selatan roboh dan menimpa mereka pada Minggu siang, 21 Januari 2024 sekitar pukul 12.00 WIB.

Tiga korban meninggal tersebut merupakan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak.

"Innalilahi wa innailaihi rojuun..

Saat ini ke 3 korban sedang dalam proses identifikasi petugas Polres Jaksel, Peristiwa tembok rubuh terjadi pada Minggu (21/1) sekitar pukul 12.00 WIB," tulis @kabar_tebet lewat unggahan di Instagram siang ini. 

Korban adalah pasangan suami istri, Samedi Irianto (80) dan Thio Cin Nio alias Enci (72), anak Ami Kusuma Dewi (30)

Mereka penjual gado-gado yang mangkal di belakang tembok SPBU maut tersebut.

Rencananya ke-3 jenazah akan divisum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Jenazah ketiganya selanjutnya dishalatkan di Masjid Alikhwan dan akan di makamkan di Pemakaman Umum Menteng Dalam.

Mengutip Kompas.com, Yoki, Komandan Regu Rescue Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Sektor Tebet mengatakan, anak berusia di bawah 10 tahun itu selamat karena sang ibu melindunginya dari robohan tembok.

"(Saat tembok roboh), ibunya kayaknya melindungi dia.

Karena si anak ini kami temukan tertutupi badan ibunya.

Jadi si ibu yang ketiban (tembok) langsung," ujar Yoki.

Adapun, ayah, ibu, dan anak perempuan diketahui tewas di tempat akibat insiden tersebut.

Yoki menambahkan, kondisi si anak yang selamat itu cukup stabil.

Petugas Dakar hanya menemukan luka terbuka di bagian wajah dan tangan. Ditemukan pula memar dan lecet di kaki.

Identitas dari para korban masih belum diketahui.

Tetapi, mereka diketahui sering berdagang di jalan tersebut dan tinggal tidak jauh dari sana.

"Tapi, saat itu mereka lagi enggak jualan.

Katanya habis dari rumah sakit," ujar Yoki.

Pengamatan di lokasi kejadian, tembok yang roboh memiliki panjang sekitar 50 meter dengan tinggi tiga meter.

Tembok dari bata merah dan semen tersebut roboh mengarah ke jalan di belakang SPBU yang dekat dengan pemukiman warga.

Terdapat tulang besi di beberapa bagian dan tampak patah.

Ketiga jenazah sudah dimasukkan ke dalam kantong jenazah.

Tetapi, masih diletakkan di dekat salah satu stasiun pengisian bahan bakar demi menunggu kereta jenazah.          

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow