Informasi Terpercaya Masa Kini

Mengenal Aitana Lopez, Influencer AI yang Hasilkan Ratusan Juta dalam Sebulan

0 6

KOMPAS.com – Aitana Lopez (25), model dari Spanyol yang diciptakan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), mampu mendapatkan penghasilan bulanan yang tidak main-main.

Dikutip dari WION, Rabu (23/11/2023), model AI dengan rambut merah muda ini mendapatkan popularitas yang sangat tinggi di media sosial.

Hingga Senin (25/11/2024), Instagram resmi miliknya, @fit_aitana, telah diikuti lebih dari 337.000 akun.

Menurut beberapa laporan, Lopez dapat memperoleh penghasilan hingga 10.000 dollar Amerika Serikat atau Rp 158 juta per bulan.

Baca juga: The Death of Experts: Ketika Influencer Menggantikan Peran Ahli di Panggung Kebijakan

Alasan Lopez diciptakan

Lopez dibuat oleh sebuah agensi berbasis AI asal Barcelona, Spanyol, The Clueless dan didesain oleh Ruben Cruz.

Dilansir dari Euronews, Jumat (5/4/2024), Cruz menciptakan Lopez ketika sedang dalam masa sulit ketika ia tidak memiliki banyak klien dan banyak proyek yang tertunda atau dibatalkan.

Cruz mengatakan, mereka memutuskan untuk membuat influencer sendiri yang digunakan sebagai model berbagai merek yang mendekati mereka.

“Kami melakukannya agar kami bisa hidup lebih baik dan tidak bergantung pada orang lain yang punya ego, yang punya obsesi, atau yang hanya ingin menghasilkan banyak uang dengan berpose,” jelas Cruz.

Pada awalnya, Lopez digambarkan sebagai orang yang gemar dengan kebugaran, penuh tekad, dan berkarakter kompleks.

Di situs webnya, Lopez menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang punya karakter supel serta peduli.

Kini, berbagai merek mendekati agensi Cruz untuk berbagai tujuan, khususnya periklanan, berkat Aitana Lopez.

Baca juga: “Influencer” Brasil Gunakan Tinja untuk Masker Wajah, Dokter Ingatkan Bahayanya

Banyak yang tidak sadar Lopez adalah AI

Cruz mengungkapkan, ia pernah menerima pesan langsung dari para selebritas yang mengajaknya berkencan.

Banyak pengikutnya yang tidak menyadari fakta bahwa Lopez bukanlah manusia asli.

“Suatu hari, seorang aktor Amerika Latin ternama mengirim pesan singkat untuk mengajaknya berkencan. Aktor ini memiliki sekitar 5 juta pengikut, dan beberapa anggota tim kami menonton serial TV-nya saat mereka masih kecil. Ia tidak tahu bahwa Aitana tidak benar-benar ada,” kata Cruz. 

Selain di Instagram, model AI itu juga mengunggah fotonya di Fanvue, situs yang hanya bisa diakses apabila berlangganan.

Lopez juga baru-baru ini menjadi model dari perusahaan suplemen olahraga yang terkenal di Spanyol.

Setiap minggu, Cruz dan timnya bertemu untuk menentukan jadwal Lopez dalam minggu tersebut.

Karena Aitana Lopez adalah model AI, pemotretannya melibatkan perangkat AI dan Photoshop.

Tidak seperti model manusia pada umumnya, kepribadian Lopez tidak terungkap sehingga para desainer dapat menciptakan kepribadian yang khas.

Baca juga: Syuting di Lokasi Terlarang, Influencer China Tenggelam dan Meninggal Dunia

Plus minus punya model AI

Cruz menyebut, sejak membuat Lopez, ia dan tim kebanjiran permintaan dari merek yang ingin modelnya lebih bersifat personal.

Selain itu, agensi tersebut juga dapat melakukan penghematan biaya daripada mempekerjakan model atau influencer asli.

Ia dan tim yakin terobosannya dapat ikut menurunkan harga pasar dari para influencer, artis, maupun model sehingga lebih terjangkau

Di sisi lain, menggunakan model AI akan sangat membantu perusahaan kecil yang belum mampu melakukan iklan dengan biaya besar-besaran.

Meskipun demikian, penggunaan Lopez sebagai influencer juga menuai kritik. Banyak orang yang khawatir kesempurnaan model yang tidak realistis akan memengaruhi generasi muda.

Ada pula yang berpendapat citra model yang ditampilkan oleh Lopez sangat seksual atau terlalu vulgar.

Untuk kritik tersebut, Cruz dan tim menanggapi bahwa mereka hanya mengikuti estetika yang telah diciptakan oleh influencer dan merek itu sendiri.

“Jika kita tidak mengikuti estetika ini, merek tidak akan tertarik. Untuk mengubah sistem ini, Anda harus mengubah visi merek. Dunia pada umumnya terseksualisasi,” terangnya.

Baca juga: Fenomena Influencer: Mengapa Mereka Lebih Dipercaya daripada Pakar?

Leave a comment