Bisakah Manusia Mengebor Bumi hingga Tembus Sisi Lainnya? Ini Kata Ahli
KOMPAS.com – Saat ini, banyak kelompok atau organisasi yang melakukan pengeboran di Bumi untuk berbagai tujuan.
Umumnya, kegiatan mengebor Bumi dilakukan untuk eksplorasi dan eksploitasi berbagai sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas, dan air tanah.
Meskipun lazim dilakukan, namun pernahkah Anda memikirkan kemungkinan soal bisakah manusia mengebor hingga menembus sisi lain Bumi?
Karena jika hal itu mungkin dilakukan oleh manusia, maka ada beberapa hal menarik yang dapat terjadi pada Bumi.
Baca juga: Benarkah Minyak Bumi Terbentuk dari Fosil Dinosaurus? Ini Faktanya
Pendapat ahli soal mengebor Bumi
Asisten profesor bidang geosains dari Boise State University, Amerika Serikat (AS), Andrew Gase mengatakan, manusia tidak mungkin melakukan pengeboran hingga menembus sisi lain Bumi.
Dikutip dari The Conversation, Senin (25/11/2024), apabila manusia mencoba mengebor terus-menerus, kedalaman lubang yang menembus planet akan setara dengan diameter Bumi.
Hal ini tidak mungkin dilakukan karena secara teknis, manusia wajib membuat lubang yang berada di atas tiga kali lebar dari kedalamannya.
Hal ini dilakukan untuk mencegah dinding dari lubang runtuh dan menimpa material yang sudah dibor.
Di sisi lain, akan terjadi tekanan yang sangat besar dan rentan terhadap kerusakan. Pergerakan mantel Bumi yang lambat akan menyebabkan lubang bor membengkok dan runtuh.
Akibatnya, magma, gas, dan logam cair dari dalam Bumi dapat meledak ke atas melalui lubang bor menuju permukaan.
Selain itu, teknologi pengeboran yang ada saat ini tidak cukup cepat dan tahan lama untuk menembus mantel dan inti Bumi.
Baca juga: Kutub Magnet Utara Bumi Berpindah, Apakah Sistem Navigasi Jadi Kurang Akurat?
Lubang terdalam yang dibuat manusia
Meskipun proyek pengeboran menembus Bumi masih menjadi fiksi ilmiah, namun manusia pernah mencoba untuk menciptakan lubang terdalam di dunia.
Gase menyebut, manusia pernah mencoba untuk mengebor lubang terdalam di Bumi, yaitu dalam proyek Kola Superdeep Borehole.
Lubang buatan yang sangat dalam itu terletak di Semenanjung Kola di Rusia barat laut (dulu Uni Soviet).
Proyek pengeboran lubang ini dimulai pada 24 Mei 1970 dan berlanjut hingga 1992, tak lama setelah runtuhnya Uni Soviet.
Proyek itu memiliki kedalaman 7,5 mil atau 12,2 kilometer, lebih dalam daripada Palung Mariana.
Dilansir dari Live Science, di dasar lubang tersebut, tekanannya 4.000 kali lebih besar daripada di permukaan laut.
Menurut data dari World Atlas, ilmuwan bahkan butuh waktu hampir 20 tahun untuk mencapai kedalaman tersebut.
Disebutkan, para peneliti baru menembus sepertiga dari kerak hingga mantel Bumi ketika proyek tersebut dihentikan karena berbagai sebab.
Suhu di dalam Bumi yang terlalu panas, kegagalan peralatan, biaya yang sangat tinggi, dan kekacauan pasca Uni Soviet bubar menjadi faktor yang mendorong ilmuwan tidak melanjutkan proyek tersebut.
Baca juga: NASA Sebut Bendungan Tiga Ngarai China Mengubah Rotasi Bumi, Apa Dampaknya?