Informasi Terpercaya Masa Kini

Turunkan Jenazah Bayi di SPBU karena Uang BBM, Sopir Ambulans RSUD Sintang Minta Maaf

0 32

SINTANG, KOMPAS.com – Sopir ambulans Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Djoen Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) diduga menelantarkan dan menurunkan jenazah bayi di sebuah SPBU.

Sopir ambulans, Suardi mengatakan, peristiwa tersebut berawal dari selisih paham terkait selisih harga bahan bakar minyak (BBM).

Baca juga: Bocah Sopir Fortuner yang Tabrak Pohon di Situbondo Tetap Ditilang

Suardi menerangkan, sebenarnya pada malam tersebut, bukan waktunya dia bertugas.

“Pada malam ini, sebenarnya bukan tugas saya, tetapi biasa saya mengcover teman-teman,” kata Suardi kepada wartawan, Senin (15/7/2025) malam.

Saat ditelepon keluarga pasien, Suardi mengaku telah menjelaskan, bahwa ambulans-nya beda dengan ambulans biaya.

“Ambulans saya mengguanakn Dexlite, harga per liter Rp 14.900. Sedangkan biaya ambulans yang ditanggung pemerintah seharga Rp 9.500,” terang Suardi.

Jadi, menurut Suardi, selisih harga BBM Rp 5.400 dibebankan kepada keluarga pasien.

“Nah selisih BBM tadi itu yang saya minta kepada keluarga pasien, ternyata keluarga pasien mengeluarkan surat bahwa sudah dibayar di kasir,” ucap Suardi.

Karena tidak ada titik temu, dan terjadi cekcok, Suardi memutuskan menurunkan pasien di SPBU untuk mengganti ambulans biasa.

“Saya minta pergantian kepada pihak keluarga sehingga tadi timbul perselisihan. Saya menurunkan pasien dengan mengganti ambulans,” ungkap Suardi.

Suardi mengaku bersalah atas peristiwa tersebut. Dia meminta maaf kepada keluarga pasien atas perbuatan yang tidak menyenangkan.

Sementara itu Direktur RSUD AM Djoen Sintang Ridwan Pane menegaskan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Kami juga emastikan bahwa setiap petugas menjalankan tugasnya dengan profesionalisme dan tanggung jawab,” ungkap Ridwan.

Leave a comment