Informasi Terpercaya Masa Kini

Kopi Tanpa Kafein vs Kopi Biasa,Manakah yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

0 2

TRIBUNHEALTH.COM – Kopi menjadi minuman favorit banyak orang karena memiliki efek yang dapat meningkatkan energi. 

Kopi mengandung kafein, dan beberapa orang sensitif dengan kafein tersebut, sehingga ada kopi tanpa kandungan kafein. 

Kopi tanpa kafein disebut juga dengan decaf, di mana kafein adalah zat alami yang dapat meningkatkan kewaspadaan. 

Kafein sendiri dapat memicu kegugupan, kecemasan, atau sakit perut, sehingga kopi tanpa kafein menjadi pilihan lebih baik bagi mereka yang sensitif terhadap kafein. 

Baca juga: Kopi vs Matcha, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan Tubuh? Simak Penjelasan Berikut

Kandungan kafein pada kopi dapat bertahan lama di dalam tubuh selama berjam-jam, sehingga kopi ranpa kafein juga merupakan pilihan yang sangat baik untuk dikonsumsi sore atau malam hari supaya tidak mengganggu tidur. 

Kopi tanpa kafein umumnya memiliki rasa yang lebih encer dan kurang kuat dibandingkan dengan kopi biasa. 

Perbandingan Kafein pada Kopi Tanpa Kafein dengan Kopi Biasa

Menurut Health, kopi tanpa kafein memang mengandung kafein, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit, biasanya tidak lebih dari 0,1 persen. 

Sedangkan kopi biasa mengandung kafein sebesar 1,5-2% kafein. Kopi tanpa kafein menghilangkan kandungan kafein sebesar 97%. 

Kopi biasa mengandung 72 miligram kafein per sajian 6 ons (oz), sedangkan kopi tanpa kafein dalam jumlah yang sama mengandung kurang dari 3 miligram kafein. 

Batas asupan kafein adalah 400 miligram per hari (lebih sedikit untuk ibu hamil) untuk menghindari potensi efek samping, seperti : 

  • Kegugupan
  • Kecemasan
  • Jantung berdebar
  • Pusing
  • Insomnia
  • Sakit perut

Baca juga: 7 Tanda-tanda Anda Sensitif Terhadap Kafein, Berikut Penyebabnya

Manfaat Kopi Berkafein

Mengonsumsi kopi berkafein dalam jumlah sedang (2,3 cangkir per hari) dikaitkan dengan penurunan risiko kematian karena segala penyebab, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, kanker, dan gangguan neurologis.

Manfaat potensial lainnya mencakup lebih rendahnya kejadian asam urat, batu ginjal, dan komplikasi hati. 

Kopi juga dikaitkan dengan peningkatkan fokus, waktu reaksi yang lebih cepat, dan kosentrasi yang lebih baik, terutama karena kandungan kafeinnya. 

Baca juga: Benarkah Konsumsi Kafein Dapat Membantu Meredakan Sakit Kepala? Intip Jawabannya di Sini

Kelemahan Kopi Berkafein

Banyak penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat mencegah sebagian besar kanker. 

Namun, konsumsi kopi dapat meningkatkan risiko kanker lambung atau kolorektal. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum kopi secara teratur dikaitkan dengan gejala penyakit gastroesophageal reflux (GERD) yang juga dikenal sebagai refluks asam kronis (jangka panjang). 

Tidak ada cukup bukti pasti untuk menetapkan hubungan yang jelas antara minum kopi berkafein dan GERD. 

Manfaat Kopi Tanpa Kafein

Baik itu kopi biasa maupun kopi tanpa kafein mengandung fitonutrien yang bermanfaat, termasuk polifenol, yang dianggap menyehatkan jantung dan mencegah penyakit. 

Polifenol memiliki efek antiradang dan antioksidan termasuk kemampuan untuk membersihkan zat-zat berbahaya dalam tubuh. 

Tingginya kadar asam klorogenat (CGA), khususnya dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. 

Biji kopi yang belum terpanggang mengandung sebanyak 543,23 miligram CGA per liter, meskipun peningkatkan intensitas pemanggangang secara bertahap menurunkan kandungannya. 

Kopi tanpa kafein dapat mengurangi risiko dan komplikasi berbagai penyakit tanpa kekhawatiran akan kafein. 

Kopi jenis ini juga baik dikonsumsi oleh orang-orang yang sensitif terhadap kafein. 

Baca juga: 5 Manfaat Minum Kopi bagi Kesehatan Mental, Bagus untuk Mood Booster hingga Kurangi Risiko Depresi

Kelemahan Kopi Tanpa Kafein

Dekafeinasi biasanya menggunakan pelarut kimia untuk mengekstrak kafein dari biji kopi mentah. 

Meskipun proses ini secara efektif menghilangkan kafein, proses ini dapat menimbulkan zat kimia yang tidak diinginkan yang mungkin tidak bermanfaat bagi tubuh. 

Dekafeinasi juga mengubah senyawa rasa alami biji kopi, sehingga mengurangi potensinya untuk menghasilkan rasa yang kaya dan kuat saat dipanggang. 

Tanpa kafein, kopi kehilangan efek khasnya yang dapat meningkatkan suasana hati dan energi. 

Kopi Tanpa Kafein vs Kopi Biasa, Mana yang lebih Baik?

Saat memilih kopi, pada akhirnya semuanya bergantung pada preferensi dan kebutuhan Anda. 

Baik kopi tanpa kafein maupun kopi biasanya sama-sama kaya akan polifenol. 

Kandungan ini dapat melawan penyakit, termasuk asam klorogenat (CGA) yang bermanfaat, sehingga keduanya merupakan pilihan yang baik untuk kesehatan jantung. 

Kopi biasa adalah pilihan terbaik untuk meningkatkan energi dan mendapatkan profil rasa yang lebih berani dan kaya. 

Kopi tanpa kafein menyediakan alternatif yang hangat dan memuaskan bagi mereka yang sensitif terhadap kafein atau sedang mengelola kondisi yang dapat diperburuk oleh kafein. 

Konsultasikan dengan layanan kesehatan untuk panduan khusus jika Anda sedang hamil atau memiliki kondisi yang dapat membuat Anda lebih sensitif terhadap kafein dan potensi efek sampingnya. 

Baca juga: 5 Efek Samping Minum Kopi Susu Terlalu Sering, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com)

Leave a comment