Informasi Terpercaya Masa Kini

BFI Finance soal PHK 1.167 Karyawan dalam 6 Bulan Terakhir

0 2

JAKARTA, KOMPAS.com – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) buka suara terkait kabar yang menyebutkan bahwa perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.167 karyawan dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.

Kabar pemangkasan itu sebagaimana ditunjukkan oleh data dokumen laporan keuangan BFI Finance yang menunjukkan jumlah karyawan perusahaan yang berkurang dari 11.356 pegawai pada Maret 2024 menjadi 10.189 pegawai  pada September 2024.

Direktur BFI Finance Sudjono mengatakan, perusahaan selalu melakukan review terhadap rencana kerja dengan jumlah karyawan dan sumber daya lain yang dibutuhkan secara periodik dalam proses efektivitas organisasi.

“Dalam hal kebutuhan karyawan bertambah, maka akan dilakukan penambahan, demikian pula sebaliknya, apabila kebutuhan berkurang, maka jumlah karyawan akan disesuaikan sehingga organisasi tetap sehat,” tutur dia dalam keterangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (18/11/2024).

Baca juga: 64.751 Pekerja Ter-PHK Selama 2024, Terbanyak di Jakarta

Meskipun berkurang dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, BFI Finance menilai jumlah karyawan perusahaan saat ini masih berada dalam level yang “normal”.

Pasalnya, jika dibandingkan periode 31 Desember 2022, jumlah karyawan BFI Finance saat ini masih lebih banyak, di mana pada saat itu jumlah karyawan perusahaan mencapai 10.111 karyawan.

“Pengurangan yang terjadi selama 2024 tidak menyebabkan penurunan kualitas pelayanan ke konsumen,” ujar Sudjono.

“Beberapa posisi yang bisa ditransformasi menggunakan teknologi menyebabkan adanya penyesuaian jumlah SDM berkurang,” sambungnya.

Lebih lanjut, Sudjono bilang, dengan jumlah outlet perusahaan saat ini mencapai 267 outlet, maka rata-rata terjadi pengurangan 4 orang karyawan di setiap outlet.

“Jumlah yang menurut kami masih wajar sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan,” katanya.

Menurutnya, efisiensi yang dilakukan perusahaan merupakan langkah yang tepat untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan perusahaan.

“Per akhir kuartal III-2024, perusahaan mencatatkan perbaikan kinerja, baik dari sisi pertumbuhan aset maupun profitabilitas dibandingkan kuartal II-2024,” ucap Sudjono.

Baca juga: DKI Jakarta dan Jawa Tengah Catat PHK Tertinggi, Apa Penyebabnya?

Leave a comment