5 Alasan Tersembunyi Terjadinya Lonjakan Gula Darah Tinggi,Jarang Disadari Penderita Diabetes
TRIBUNHEALTH.COM – Kadar gula darah merujuk pada tingkat glukosa yang terdapat dalam aliran darah.
Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh dan berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat.
Batasan gula darah normal untuk orang dewasa biasanya pada kisaran 100 mg/dL atau kurang dari 140 mg/dL setelah makan.
Sementara itu, kadar gula darah dapat dikatakan tinggi ketika nilai gula darah puasa (sebelum makan) lebih dari 125 mg/dL dan lebih dari 180 mg/dL setelah makan.
Karena beberapa alasan, beberapa orang dari waktu ke waktu mengalami peningkatkan gula darah yang tidak diinginkan.
Baca juga: 7 Makanan Tinggi Serat untuk Menurunkan Kadar Gula Darah, Pilihan Cerdas Penderita Diabetes
Alasan Tersembunyi Terjadinya Lonjakan Gula Darah
Dilansir dari EatingWell, berikut ini beberapa alasan tersembunyi terjadinya lonjakan gula darah tinggi.
1. Sakit atau stres
Selama masa sakit, tubuh mengalami stres yang akhirnya menyebabkan peningkatkan gula darah.
Stres menyebabkan peningkatkan kortisol, yaitu hormon yang terlibat dalam respons stres tubuh, yang kemudian bersama dengan sel pro-inflamasi lainnya (sitokin) mendorong glikogenolisis dan glukoneogenesis.
Glikogenolisis terjadi ketika glukosa yang tersimpan (glikogen) dipecah menjadi gula dan memasuki aliran darah.
Glukoneogenesis terjadi ketika tubuh menciptakan lebih banyak glukosa dari sumber nonkarbohidrat dalam tubuh.
Saat Anda sakit, penting untuk memiliki rencana pemantauan kadar gula darah secara teratur.
Sehingga dapat mencegah lonjakan gula darah yang tidak diinginkan dan tidak terduga.
Baca juga: 6 Jenis Olahraga untuk Menurunkan Kadar Gula Darah dan Mengelola Diabetes
2. Dehidrasi
Hidrasi merupakan bagian penting dari kesehatan secara umum.
Faktanya, tubuh manusia memerlukan hidrasi yang cukup agar setiap sistem dapar berfungsu secara optimal.
Saat tubuh mengalami dehidrasi, simpanan air akan berkurang, sehingga mengakibatkan kosentrasi glukosa dalam darah meningkat atau gula darah tinggi.
Solusinya adalah menjadikan hidrasi sebagai bagian dari rencana harian Anda.
3. Obat-obatan
Ada sejumlah obat yang dapat meningkatkan kadar glukosa darah, termasuk steroid, penstabil suasana hati (termasuk beberapa antidepresan), dan statin serta diuretik untuk kesehatan jantung.
Obat-obatan tertentu dapat berdampak pada pankreas serta produksi glukosa internal tubuh.
Diuretik meningkatkan buang air kecil, suatu tindakan yang dapat membantu mengurangi tekanan darah, namun efek samping yang tidak diinginkan dapat berupa peningkatkan gula darah.
Dokter harus mengetahui obat-obatan yang berpotensi meningkatkan kadar glukosa darah dan menawarkan alternatif yang memiliki dampak lebih kecil saat meresepkannya.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Kelelahan Akibat Kadar Gula Darah Tinggi, Penderita Diabetes Bisa Menerapkannya
4. Hormon
Glukagon, amilin, epinefrin, kortisol, dan hormon pertumbuhan adalah beberapa hormon yang terlibat dalam pengaturan glukosa darah.
Hormon-hormon tersebut secara unik terlibat dalam pemecahan dan produksi glukosa oleh hati, serta sensitivitas tubuh terhadap insulin.
Wanita yang mengidap diabetes tipe 1 dapat mengalami fluktuasi kadar glukosa darah pada waktu yang berbeda selama siklus menstruasi mereka.
Selama kehamilan, hormon yang disekresikan oleh plasenta dapat menyebabkan kadar gula darah ibu menjadi lebih tinggi.
Karena semua ibu hamil mengalami perubahan hormon selama kehamilan, pemeriksaan gula darah secara rutin merupakan bagian dari pemeriksaan kesehatan prenatal.
5. Kualitas tidur yang buruk
Tidur adalah kebutuhan biologis, tanpa tidur semua sistem tubuh mengalami penurunan fungsi.
Kurang tidur menyebabkan sel-sel tidak merespons insulin dengan baik, sehingga menyebabkan lonjakan gula darah.
Jika Anda memiliki gangguan tidur, studi tidur mungkin diperlukan untuk menemukan penyebabnya.
Ciptakan lingkungan tidur yang sejuk yang bebas dari teknologi dan cahaya biru.
Pastikan untuk tidak makan atau minum terlalu dekat dengan waktu tidur, karena hal ini dapat mengganggu tidur di malam hari.
Baca juga: 10 Buah dengan Indeks Glikemik Rendah, Pilihan Terbaik untuk Penderita Diabetes
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)