Isi Surat Murid untuk Guru Supriyani di SDN 4 Baito yang Bikin Nangis,Sampai Akhir Hidup
TRIBUNJAMBI.COM- Isi surat murid guru Supriyani membuat haru banyak orang.
Supriyani mengaku terharu setelah mendapat puluhan surat bertuliskan ungkapan hati para siswa SDN 4 Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Supriyani adalah seorang guru honorer yang terseret dalam kasus dugaan penganiayaan pada seorang muridnya yang merupakan anak dari Aipda WH.
Supriyani sempat kembali ke sekolah tempatnya mengajar, yakni SDN 4 Baito, Konawe Selatan.
Kembalinya Supriyani ke sekolah pun disambut antusias para siswanya.
Bahkan siswa-siswi SDN 4 Baito itu telah menyiapkan kejutan untuk guru mereka.
Mereka menuliskan puluhan surat yang berisikan ungkapan hati dan doa untuk Ibu Guru Supriyani.
Surat itu pun mereka tulis sebagai bentuk rasa sayang mereka kepada Supriyani.
“Sebanyak surat ini yang saya dapatkan dari anak-anak. Saya sangat senang, teharu, melihat antusiasnya anak-anak.”
“Tidak ada yang menyuruh, dari hati mereka masing-masing, menulis untuk ibu gurunya yang disayang,” kata Supriyani dilansir Kompas TV, Sabtu (9/11/2024).
Berikut isi surat dari siswa-siswi SDN 4 Baito untuk Supriyani:
Surat pertama berisikan ungkapan rindu dari siswa SDN 4 Baito untuk Supriyani.
Dalam surat tersebut, ia juga mengungkap keinginan untuk kembali belajar bersama dengan Supriyani.
Tak lupa seraya mendoakan agar permasalahan Supriyani bisa cepat selesai.
“I Love You
Untuk Guruku Supriyani Tersayang
Kita semua kangen sama Bu Guru
Kita semua pengen belajar sama Bu Guru Supriyani
Semoga urusannya bisa selesai”
Dan semoga dosa-dosanya diampuni sama Allah SWT
Kemudian surat kedua juga berisikan ungkapan rindu untuk Supriyani.
Di akhir surat, siswa-siswi SDN 4 Baito juga mengungkap dukungannya untuk Supriyani.
“Untuk Guruku Supriyani Tersayang
Kita semua kangen banget sama Bu Guru Supriyani
Kita pengen belajar terus sama Bu Guru dan membersihkan bareng sama Bu Guru.
Semoga urusannya cepat selesai. Sampai akhir hidup kita akan dukung terus Bu Guru.
Selamat pulang guruku.”
Mengabdi 16 Tahun Gaji Rp300 Ribu
Persoalan Supriyani yang merupakan guru Sekolah Dasar Negeri 4 Baito di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, semakin rumit yang dihadapinya.
Persidangan dirinya yang dituduh melakukan kekerasan kepada muridnya yang merupakan anak polisi Aipda WH belum selesai.
Supriyani kini disomasi Bupati Konawe Selatan karena mencabut pernyataan surat damai.
Surat somasi tersebut dikeluarkan Kepala Bagian Hukum Sekretariat Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan, Suhardi pada Rabu (6/11/2024).
Menyikapi hal tersebut, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Tenggara, Abdul Halim Momo mengatakan, surat somasi seharusnya tidak perlu dilayangkan Pemda Konsel ke Supriyani.
Terlebih, kondisi Supriyani sebagai guru honorer sudah mengabdi selama 16 tahun mendidik siswa di Konawe Selatan.
Baca juga: Dinasti Politik Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga yang Somasi Guru Honorer Supriyani
“Saya kira akan menjadi preseden buruk nantinya karena disitu atas nama pemerintah daerah bukan bupati, mensomasi seorang guru honorer yang sudah mengabdi 16 tahun dengan gaji Rp 300 ribu,” kata Halim, Jumat (8/11/2024).
Menurut Halim, seharusnya Pemda Konawe Selatan mengambil langkah untuk memaafkan Supriyani ketimbang memberikan somasi, karena Supriyani sedang memperjuangkan haknya di hadapan hukum.
Tentunya keputusan Supriyani mencabut surat damai didasari adanya pertimbangan.
Selain itu, Pemda Konawe Selatan juga harus memahami kondisi saat ini dialami Supriyani setelah kasusnya bergulir di persidangan.
“Kalau menurut secara logika tidak mungkin seorang guru honorer bisa mengecewakan pemda atau bupati. Sehingga harus dilihat juga alasannya,” kata Halim.
“Sehingga menurut saya somasi itu akan jadi preseden buruk, saya kira kalau memaafkan rakyatnya akan lebih mulia,” lanjutnya.
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo Kendari ini menyampaikan PGRI akan terus memperjuangkan Supriyani bisa bebas dari kasus tersebut.
Sebelumnya, terdakwa kasus dugaan penganiayaan anak polisi, Supriyani mencabut kesepakatan damai dengan orang tua korban setelah difasilitasi oleh Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga.
Penasihat hukum Supriyani, Andre Darmawan mengatakan proses mediasi tersebut kondisi guru SD Negeri 4 Baito tersebut dalam kondisi tertekan.
“Benar ada pencabutan damai, karena kondisi Supriyani kemarin merasa tertekan,” kata Andre kepada wartawan, Kamis (7/11/2024).
Kembali ke Sekolah
Di tengah kasus dugaan penganiayaan yang menjeratnya, Supriyani akhirnya bisa kembali ke sekolah tempatnya mengajar, SDN 4 Baito di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Supriyani adalah seorang guru honorer yang terseret dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang muridnya yang merupakan anak polisi bernama Aipda WH.
Kini kasus dugaan penganiayaan pada anak Aipda WH ini masih berproses di pengadilan.
Supriyani mengaku sangat senang bisa kembali ke SDN 4 Baito meski hanya sebentar.
Kedatangan Supriyani ke sekolah ini bertujuan untuk melaksanakan tugas ujian kinerja untuk Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Kembalinya Supriyani ke sekolah ini pun disambut oleh semua siswa SDN 04 Baito dari kelas 1 hingga kelas 6 serta para guru rekan kerja Supriyani,
“Setelah sampai di sekolah, anak-anak semua mulai dari kelas 1 sampai kelas 6, menyambut kedatangan saya.”
“Saya sangat senang dan bahagia bisa ketemu mereka, dan ketemu teman-teman semua disini.”
“Tadi ada tugas ujian kinerja untuk PPG saya,” kata Supriyani dilansir Kompas TV, Sabtu (9/11/2024).
Tak hanya sambutan hangat dari para siswa dan guru, kehadiran Supriyani ke sekolah juga disambut nyanyian lagu “Hymne Guru” oleh para siswa.
Tak sedikit siswa yang meneteskan air matanya dengan bertemu kembali dengan gurunya, Supriyani.
Mereka juga berkerumun dan berebut untuk memeluk Supriyani, melepas rasa rindu mereka dengan Ibu Guru Supriyani.
Supriyani lantas mengungkap keinginannya untuk bisa kembali mengajar para siswanya di SDN 04 Baito.
“Ini yang saya inginkan, bisa mengajar kembali di SDN 04 Baito,” ungkap Supriyani.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Seno Tri Sulistiyono)
Baca juga: Imbas Supriyani Cabut Surat Damai, Bupati Konawe Selatan Somasi Guru Honorer yang Berkasus Hukum
Baca juga: Saksi Ahli Sidang Kasus Guru Honorer Supriyani: Luka di Paha Korban Bukan Disebabkan Sapu Ijuk