Ustadz Arsyad Menangis Haru Lihat Mualaf di Desa Halong Antusias Belajar Islam
MUSALA Ansharul Muallafin menjadi tempat belajar para mualaf di Kampung Mualaf, Desa Halong, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
Muhammad Arsyad adalah satu di antara anak muda yang mengajarkan agama Islam kepada para mualaf tersebut.
Sebelumnya, dia diajak oleh ulama senior di Kecamatan Halong untuk menyebarkan ilmu agama kepada para mualaf di Kecamatan Halong.
Mengenal lebih dalam tentang kegiatan ustadz Muhammad Arsyad di Kampung Mualaf, berikut perbincangan dengan Serambi Ummah.
–Bagaimana awalnya ustadz turut mengajar para mualaf?
Awalnya, saya mengajar karena adanya permintaan dari tokoh agama senior yang juga mengajar di Kampung Mualaf. Beliau meminta bantuan agar bisa menemani mengajar di sana karena banyak mualaf yang ingin belajar lebih dalam tentang agama Islam.
–Sejak kapan ustadz mulai mengajar?
Saya mengajar sejak tahun 2022 hingga sekarang. Jadi lebih kurang dua tahunan.
–Selain di Kampung Mualaf, apa ustadz juga mengajar di tempat lain?
Saya juga mengajar agama Islam di Desa Liyu. Karena di sana ada mulaf yang baru dan masih berproses. Jadi kami ke sana setiap Selasa dan berangkat sebelum Asar agar bisa salat bersama para mualaf.
–Apa saja yang diajarkan kepada para mualaf?
Kami mengajarkan ilmu baca tulis Al-Qur’an dan Iqra. Pembelajaran lebih ditekankan pada ilmu fikih karena mencakup rutinitas sehari-hari dalam menjalani kehidupan.
–Bagaimanas respons mualaf untuk tiap pembelajaran?
Alhamdulillah, mereka mau menerima apa yang kami sampaikan. Baik yang melalui tutur kata dan penerapan dalam tingkah laku.
–Apa motivasi ustadz untuk memberikan ilmu agama kepada para mualaf ini?
Motivasinya adalah, Allah tidak memberatkan seorang hambanya, kecuali dia mampu dan banyak minta doa kepada Allah SWT. Karena Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an: Ud’uuni astajiblakum, yang artinya mintalah doa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan.
Saya juga merasa lebih banyak bersyukur dalam keseharian karena telah diberikan kesehatan untuk menyebarkan agama Islam.
–Bagaimana kesan ustadz selama mengajar para mualaf ?
Saya merasa takjub dengan semangat para mualaf dalam menimba ilmu. Karena mereka rata-rata sudah berusia di atas 30 tahun dan masih begitu bersemangat belajar agama. Masa kita yang muda kalah oleh yang tua?
Pertama kali mengajar, saya bahkan menangis saking terharunya melihat mereka yang sudah tua masih mau belajar menuntu ilmu dengan umur sekian. Sementara kita yang masih muda malah kalah dengan mereka, hal itulah yang terbetik di dalam hati saya. (banjarmasinpost/isti rohayanti)
Biodata
Nama : Muhammad Arsyad
TTL : Halong, 13 Mei 2001
Tempat tinggal : Desa Halong, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan
Mampu Lebih Sabar
MENDEDIKASIKAN diri untuk menyebarluaskan ajaran islam adalah perintah dari Nabi Muhammad SAW. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kemenag Kabupaten Balangan, Saribuddin.
Menurut dia, Rasulullah SAW telah memerintahkan para sahabat untuk menyampaikan apa yang mereka pelajari secara langsung. “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR Bukhari),” ucap Saribuddin, mengutip hadis terkait.
Berdasar hadis tersebut, imbuh dia, maka sudah seyogyanya mereka yang memiliki pengetahuan lebih tentang agama Islam untuk menyebarkan kepada masyarakat. Termasuk kepada para mualaf.
Kepala Kemenag Balangan menuturkan, mualaf membutuhkan pendampingan lebih dan pengajarnya harus benar-benar memberikan pemahaman tentang Islam yang selalu membawa kebaikan.
Selain itu, lanjut dia, penting untuk memberikan pemahaman tentang makna dari Islam rahmatan lil alamin, yakni Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia dan alam semesta.
“Mualaf adalah orang-orang yang sangat membutuhkan bimbingan ekstra dan haus akan ilmu agama di tengah ketidaktahuan. Jadi, pengajarnya harus mampu lebih sabar dan memberikan pemahaman kebaikan Islam,” ujar Saribuddin.
Semakin banyak tokoh agama yang mendedikasikan diri untuk mualaf, ujar dia, maka sebaran ilmu agama Islam pun semakin meluas dan para mualaf semakin banyak mendapatkan ilmu agama.
Saribuddin meyakini, para tokoh agama yang mengajarkan ilmu agama bagi mualaf sudah memahami betul bagaimana merangkul dan membuat para mualaf menerapkan ilmu tentang Islam yang mereka dapat. (banjarmasinpost/isti rohayanti)