Segini Gaji Dirut Pertamina Baru Simon Aloysius Mantiri yang Gantikan Nicke Widyawati
Gaji Dirut Pertamina yang baru, Simon Aloysius Mantiri ditaksir mencapai Rp3 miliar per bulan.
Itu sudah termasuk tunjangan hingga tantiem.
Selain gaji, apa lagi yang didapat Simon dan bagaimana perhitungannya?
BANGKAPOS.COM – Sudah jadi rahasia umum bahwa PT Pertamina menggaji para karyawannya dengan sangat layak.
Tak heran kemudian banyak orang yang kemudian mendambakan bekerja di situ.
Lalu bagaimana dengan gaji para direksi dan komisarisnya?
Misalnya, gaji Simon Aloysius Mantiri, Direktur Pertamina yang baru saja menggantikan pejabat sebelumnya, Nicke Widyawati.
Seperti diketahui, Simon Aloysius Mantiri resmi menggantikan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan tertuang dalam SK-258/MBU/11/2024 dan SK-259/MBU/11/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.
Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, mengatakan, pergantian direksi BUMN pasti bermuatan politis karena mitra kerja dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang isinya merupakan politikus.
“Seorang CEO BUMN itu harus bisa diterima kalangan politik, dan Presiden Prabowo mungkin sudah tidak cocok dengan Nicke. Bukan berarti kinerjanya jelek tapi bisa jadi tidak searah dengan kebijakan pemerintah sekarang saja,” kata Komaidi saat dihubungi Tribun, Senin (4/11/2024).
Diketahui, BUMN strategis seperti Pertamina posisi direksi maupun komisaris ditentukan melalui Tim Penila Akhir (TPA) yang diketuai Presiden.
Menurutnya, Prabowo memilih Simon karena merasa sudah dekat, terlebih pernah membantunya dalam konstestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Kalau sudah kenal kan nyaman bekerjanya,” ucap Komaidi.
Dikutip dari Tribun Timur, jika mengacu pada laporan keuangan Pertamina pada tahun 2022, Simon Aloysius Mantiri diprakirakan akan menerima pendapatan yang terdiri dari gaji hingga bonues sekitar Rp36,9 miliar per tahun.
Itu artinya, Simon Aloysius Mantiri diperkirakan akan mendapatkan pendapatan berupa gaji, tunjangan hingga tantiem sekitar Rp3 miliar.
Angka itu mengalahkan total gaji dan tunjangan jabatan yang didapat Prabowo sebagai presiden sebesar Rp 62.740.000 per bulan.
Sebagai gambaran saja, beberapa tahun lalu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat buka-bukaan soal gaji yang diterimanya saat menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Dia mengaku sebagai komisaris utama di Pertamina, gajinya menyentuh angka Rp 170 juta per bulan.
“Rp170 juta lah kira-kira,” ujar Ahok, kala itu sekira tahun 2020.
Ahok mengatakan, selain mendapat gaji juga mendapatkan bonus tantiem atau insentif kerja.
Berdasarkan informasi yang didengarnya, untuk level direktur utama bonus tantiemnya bisa tembus sampai Rp25 miliar.
“Katanya ya tantiem itu, dulu, dirut bisa dapat Rp25 miliar,” ujar Ahok.
Disclaimer : angka ini hanya berdasarkan perkiraan saja.
Berpotensi Dapat Bonus hingga Rp25 Miliar
Mengutip Tribunnews, struktur dan komponen remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas, dan tantiem/insentif kinerja.
Seperti apa rinciannya?
1. Gaji
a. Gaji Direktur Utama ditetapkan dengan menggunakan pedoman internal yang ditetapkan oleh Menteri BUMN selaku RUPS PT Pertamina (Persero).
b. Gaji anggota Direksi lainnya ditetapkan dengan komposisi Faktor Jabatan, yaitu sebesar 85 persen dari gaji Direktur Utama
2. Tunjangan
Untuk Direksi, tunjangan yang diterima meliputi tunjangan hari raya, tunjangan perumahan, dan asuransi purna jabatan.
3. Fasilitas
Fasilitas yang diterima oleh Direksi terdiri dari fasilitas kendaraan, fasilitas kesehatan, fasilitas bantuan hukum.
4. Tantiem/Insentif Kinerja
Ketentuan dalam pemberian tantiem ini, sebagaimana mengacu pada Peraturan Menteri. Struktur dan komponen remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina tidak terdapat pemberian bonus kinerja, bonus non kinerja, dan/atau opsi saham bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Adapun dasar penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina mengacu pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.PER–04/MBU/2014 jo No.PER-01/MBU/06/2017 jo No.PER-06/MBU/06/2018 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara dan Surat Keputusan Menteri BUMN SK-148/MBU/05/2018.
Secara khusus, besaran remunerasi ditetapkan dalam Surat Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media an. Menteri BUMN No.SR-605/MBU/D3/06/2018 perihal Penyampaian Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) Tahun 2018.
Profil Simon Aloysius Mantiri
Terlepas dari itu, Simon Aloysius Mantiri merupakan Dirut Pertamina pengganti Nicke Widyawati yang juga berlatar pendidikan alumni ITB .
Dia menggantikan Dirut sebelumnya, Nicke Widyawati berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan tertuang dalam SK-258/MBU/11/2024 dan SK-259/MBU/11/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
Simon diangkat Komisaris Utama melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2023 Pertamina pada Senin (10/6/2024).
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, pengangkatan serta pemberhentian direksi merupakan kewenangan Pemerintah sebagai pemegang saham yang diwakili oleh Menteri BUMN.
“Pergantian kepemimpinan perusahaan merupakan proses normal dan wajar sebagaimana ketentuan yang ada,” ungkap Fadjar dalam pernyataannya, Senin (4/11/2024).
Ia melanjutkan, kehadiran pemimpin baru akan menjadi energi baru untuk memastikan keberlanjutan Pertamina di masa depan.
Kepemimpinan direksi sebelumnya akan menjadi landasan kokoh untuk mencapai kemajuan Perusahaan dan mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.
Melalui RUPS tersebut, saat ini susunan Direksi Pertamina sebagai berikut:
- Direktur Utama: Simon Aloysius Mantiri
- Wakil Direktur Utama: Wiko Migantoro
- Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin
- Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha: A. Salyadi Dariah Saputra
- Direktur Logistik dan Infrastruktur: Alfian Nasution
- Direktur Keuangan: Emma Sri Martini
- Direktur Penunjang Bisnis: Erry Widiastono
- Direktur Sumber Daya Manusia: M Erry Sugiharto
Siapa Simon Aloysius Mantiri lebih jauh?
Simon Aloysius Mantiri lahir di Desa Kamasi, Tomohon, Sulawesi Utara pada 3 Oktober.
Belum diketahui lahir pada tahun berapa ia.
Sehingga belum ada informasi mengenai berapa umur Simon Aloysius Mantiri saat ini.
Di Pertamina, Simon Aloysius Mantiri sebenarnya bukan orang baru.
Simon sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama yang telah lama kosong setelah ditinggalkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Februari 2024.
Selain itu, Simon Aloysius Mantiri dikenal sebagai orang dekat Prabowo Subianto.
Biodata Simon Aloysius Mantiri Alumni ITB yang Jadi Dirut Pertamina Gantikan Nicke Widyawati (Kolase Bangkapos.com/Tribunnews.com)
Dikutip dari gerindra.id, Simon masuk dalam jajaran pengurus Gerindra periode 2020-2025.
Di bidang politik, Simon tercatat sebagai anggota Dewan Pembina DPP Gerindra dari total 48 anggota.
Simon tak sendiri, ia menjadi Dewan Pembina bersama dengan 76 politisi lainnya.
Sejumlah politisi tersebut seperti Sufmi Dasco, Fadli Zon, dan Desmond Junaidi Mahesa.
Ia juga dikenal sebagai orang dekat Presiden Prabowo Subianto, karena disebutkan sudah puluhan tahun bekerja bersama sang jenderal.
Kedekatan Simon dan Prabowo itu semakin jelas ketika sang Menteri Pertahanan (Menhan) itu berkunjung ke Sulawesi Utara.
Simon kala itu tampak mendampingi Prabowo untuk menyapa masyarakat di Longowan dan kampanye di Lapangan KONI Sario, pada Senin (5/2/2024).
Selain itu, Simon dan istrinya juga turut mendampingi langsung kedua kakak Prabowo di Longowan.
Jadi Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran
Pada saat kontestasi Pilpres 2024, Simon juga memegang jabatan strategis di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Jabatan yang ia emban adalah sebagai Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran.
Saat masa kampanye pun, Simon beserta istrinya juga ditugaskan untuk turun langsung ke Sulawesi Utara.
Bahkan, mereka berdua menjadi penggagas sejumlah kegiatan kampanye Prabowo-Gibran, seperti senam Gemoy yang berlangsung di beberapa daerah.
Pendidikan
Dari segi pendidikan, Simon Aloysius Mantiri merupakan alumnus SMA Taruna Nusantara angkatan ke-6.
Ia lulus dari sekolah tersebut pada 1998 lalu melanjutkan studinya ke jurusan Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ia juga menyelesaikan pendidikan profesi keinsinyuran dan postgraduate dengan gelar Master of Business Administration (MBA), namun tak diketahui di kampus mana/
Selain itu, Simon pernah mengikuti pendidikan short course executive education, salah satunya di Tsinghua University, China.
Karier Profesional
Setelah lulus dari ITB pada 2003, Simon bekerja sebagai engineer di dunia upstream oil and gas pada blok South East Sumatera China National Offshore Oil Corporation (CNOOC).
Kemudian, berdasarkan data yang didapatkan dari linkedin, Simon merupakan Personal Assistant to The CEO PT Nusantara Energy.
PT Nusantara Energy sendiri merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Prabowo.
Perusahaan ini didirikan pada 2001 yang bergerak di berbagai lini bisnis, mulai dari pertambangan batu bara, kelapa sawit, hingga perhutanan.
Nusantara Energy membawahi 27 perusahaan yang bergerak di dalam maupun luar negeri.
Dari informasi yang dihimpun, Simon juga tercatat sempat menjadi Direktur Keuangan di Agrianis atau PT Agro Industri Nasional.
Perusahaan ini dibentuk oleh Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan (YPPSDP).
Biodata
Berikut ini biodata singkat Simon Aloysius Mantiri
- Nama Lengkap : Simon Aloysius Mantiri
- Kewarganegaraan : Indonesia
- Tanggal Lahir : 3 Oktober
- Tempat Lahir : Desa Kamasi, Tomohon, Sulawesi Utara.
- Umur : –
- Agama : –
- Pendidikan : – SMA Taruna Nusantara angkatan ke-6, Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung (ITB), Master of Business Administration (MBA) (tak diketahui kampus mana), short course executive education di Tsinghua University, China.
(Tribunnews/ Bangkapos.com)