Percakapan Terakhir Kaisar dan Sang Ayah Wox Drummer Matta Bahas Kematian: Ternyata Kamu Duluan A
TRIBUNSUMSEL.COM – Proses pemakaman Kaisar Akira Ayman putra sulung Yadi Bahcman alias Wox, drummer Matta Band yang tewas terseret ombak di Nusa Penida bali, diwarnai isak tangis.
Diketahui, jenazah Kaisar dimakamkan di TPU Cibenda, Desa Padasuka, Sumedang Selatan, Jumat (1/11/2024) pagi.
Di depan makam Kaisar, Wox mengenang percakapan terakhirnya dengan almarhum.
Baca juga: Aa Beruntung, Tangis Wox Drummer Matta Band Jemput Anaknya Tewas Tenggelam di Nusa Penida Bali
Dalam percakapan itu, Wox menuturkan sempat membahas soal pesan sebelum kematian datang.
“Buat Aa Kaisar Akira Ayman, Aa kan sekarang sudah di alam yang dulu sering kita bicarakan a, dulu kita sering bicara Aa akan ada alam cuma ayah bilangin kalau bisa ayah duluan a,” ungkap Yadi Bahcman alias Wox sambil memeluk putra bungsunya, dilansir dari Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, Jumat (1/11/2024).
Wox tak menyangka jika putranya yang lebih dulu dipanggil Tuhan.
Namun, ayah tiga anak ini mengaku sangat iri dengan kematian Kaisar yang disebutnya syahid.
“Tolong ya A, kamu bikin ini bikin ini, sekarang kamu yang duluan A,” ucapnya membuat sang istri terisak tangis.
“Tapi A ayah yakin, kamu akan senang di alam kubur, ayah yakin karena sebab kamu meniggal karena tenggelam A InsyaAllah syahid,
Wox berjanji akan selalu mengirimkan doa kepada putra sulungnya itu,
“ayah yakin kamu syahid, ayah iri sama kamu A, yang tenang disana ya A, nanti ayah doakan Insya Allah, mudah-mudahan juga kita berkumpul disini menjadi asbab hidayah buat khususnya keluarga kami,” bebernya.
Amin ya Allah,” sahut pelayat.
“Ternyata keluarga lebih penting dari urusan lain,” tandasnya.
Baca juga: Isak Tangis di Pemakaman Kaisar Anak Drummer Matta Band Tewas Terseret Ombak di Bali: Wox Sabar Wox
Banyak orang yang menghadiri pemakaman. Mereka notabene mengenakan pakaian hitam-hitam.
Salah seorang yang menghadiri pemakaman adalah Ustaz Derry Sulaiman, Dony Ahmad Munir, Bupati Sumedang periode 2018-2023 sekaligus calon Bupati Sumedang di Pilkada 2024.
Banyak orang yang merasa kehilangan pemuda itu.
Keluarga dan teman dekat menangisi kepergian Kaisar Akira Ayman.
Diketahui, Kaisar Akira Ayman putra sulung Wox ditemukan tewas terseret ombak di Nusa Penida, Pulau Dewata, pada Kamis (31/10/2024).
Sebelumnya, Wox dan sang istri, Joyce Hermawan yang berada di Sumedang langsung terbang ke Bali menjemput jasad putranya.
Tangis Wox pecah memeluk istrinya ketika jasad anaknya ditemukan.
Di mobil ambulans, Wox menyampaikan dengan lirih menyebut kematian putranya ini sangan beruntung.
Ia meninggal dalam keadaan tenggelam.
“”Dosa-dosanya Allah ampuni dosa-dosa Aa. Mati dalam keadaan tenggelam, meninggal dalam keadaan tenggelam Aa beruntung. Aa beruntung banget.
Iri Aa, Ayah sangat iri. Aa sangat beruntung. Hebat Aa,” ucap Yadi Bachman terus memegang kantong jenazah putranya, dilihat dalam Instagram Stories pribadinya, Jumat (1/11/2024).
Sebelum beredar video Uwok dan sang istri menangis histeris setelah jasad sang anak ditemukan.
“Ya Allah sayang, almamdulillah, ya Allah Laillahaillahu,” teriak Uwok dan sang istri saling berpelukan di TKP.
“Sabar Wok, ikhlas yang penting ketemu dulu,” ujar seseorang menguatkan Uwok.
Jenazahnya dipulangkan ke Sumedang dengan penerbangan ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.
Lewat akun Instagramnya, Matta Band mengunggah foto korban.
Dalam unggahannya, Matta Band mengutarakan rasa bela sungkawanya.
“Teriring doa kami panjatkan untuk ananda Kaisar, putra dari drummer kami @bachman.jr. Semoga Allah SWT luaskan kuburnya dan diterangi jalannya menuju jannah. Aamiin,” tulis Matta Band dalam keterangan unggahannya.
Baca juga: Postingan Pilu Anak Drummer Matta Band Setelah Kaisar Sang Kakak Tewas Tenggelam: Maafin A Icay
Kaisar Akira saat itu sedang berlibur kegiatan EduTour SMA IT Insan Sejahtera Sumedang di Pulau Dewata.
Kaisar tenggelam pada Rabu (30/10/2024).
Sementara, rombongan yang tertahan di Bali itu terdiri atas 40 siswa dengan tujuh guru pembimbing.
Mereka berangkat ke Bali dengan moda kereta api, begitu juga dengan kepulangan.
Karena tiket kepulangan sudah dibeli, maka mereka harus menunggu jadwal kereta sesuai tiket.
“Kepulangan jenazah malam ini sudah berangkat dari Bali bersama dengan keluarganya, kemudian kepala sekolah dan guru. Tiba di Cengkareng mungkin tengah malam. Dan tiba di Sumedang mungkin sekitar pukul 05.00,” kata Wakil Kepsek SMA Islam Terpadu (SM IT) Insan Sejahtera, Isti Fauziah, kepada TribunJabar.id, Kamis sore.
Dia memastikan semua kegiatan EduTour SMA IT Insan Sejahtera Sumedang di Bali dihentikan.
“Tapi pulang pakai kereta api. Sehingga saat ini masih ada di Bali, tinggal di hotel,” katanya.
Kronologi
Pada EduTour ke Bali, para siswa berangkat dengan kendaraan umum.
Mereka naik kereta api, lalu menyewa bus untuk menyeberang pulau, dan merumuskan jadwal sendiri. Ini semua untuk melatih kemandirian.
Sayang, di tengah semangat itu, datang kabar duka dari Bali pada Rabu (30/10/2024).
Kaisar Akira Ayman, salah satu anggota EduTour itu hilang terseret ombak Pantai Nusa Penida. Pada Kamis pagi, jasadnya ditemukan tim SAR gabungan.
“Sebelum ke Bali, sekolah sudah dua kali checking tempat yang akan dikunjungi. Kemudian hasil cek itu, anak-anak memilih mana saja yang akan dikunjungi. Di dua atau empat bulan sebelumnya, disosialisasikan juga ke anak-anak dan orang tua, dirapatkan, dan akhirnya 41 siswa yang berangkat. Mereka dari kelas 11 jurusan Saintek dan Soshum,” kata Wakil Kepala SMA IT Insan Sejahtera, Isti Fauziah, Kamis.
Sebanyak 41 siswa ditambah tujuh pembimbing yang satu di antaranya merupakan Kepala Sekolah SMA IT Insan Sejahtera Sumedang, berangkat pada Minggu (27/10/2024) malam.
“Tidak menggunakan travel, karena program ini menginginkan siswa untuk mandiri dengan memesan transportasi umum, membuat skedul dan mengatur keuangan. Sehingga rombongan berangkat menggunakan kereta menuju ke Ketapang,” ucap Isti.
Dari Ketapang kemudian sewa bus.
“Menyeberang di hari Senin pagi. Kemudian kegiatan ke Jimbaran, sampai malam, pulang ke hotel. Baru pada Selasa di tanggal 29, anak-anak menyeberang ke Nusa Penida menggunakan speed boat,” katanya.
Menurut rencana, rombongan ke Jimbaran pada hari Selasa, lalu ke Nusa Penida hari Rabu.
Pada saat kejadian yang menimpa Kaisar Akira Ayman, sebenarnya di Nusa Penida banyak sekali orang.
Di rundown tidak ada rencana turun ke pantai.
Namun, para siswa berinisiatif main di pantai.
Pembimbing pun dengan segera mengikuti mereka.
“Sebenarnya berita berenang, mandi, itu tidak benar. Itu sebenarnya bermain air, tidak sampai ke tengah, karena mereka lihat ombaknya tenang. Pembimbing sudah mewanti-wanti jangan sampai ke tengah, namun takdir, tiba-tiba ombak besar datang. Ada beberapa anak yang terpental dan Kaisar yang tertarik,” katanya.
Kabar itu kemudian sampai ke Sumedang.
Orang tua Kaisar juga langsung terbang ke Bali. Ketika orang tua sampai di Nusa Penida, tidak lama kemudian Kaisar Akira Ayman ditemukan dalam keadaan meninggal dunia
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com