Polemik Larangan iPhone 16, Penjualan Apple di Indonesia Melejit, Investasi Sulit?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polemik larangan iPhone 16 terus melebar dengan keputusan Kementerian Perindustrian yang melarang jual belinya di dalam negeri sebelum Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terpenuhi. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bahkan mempertimbangkan untuk menonaktifkan nomor seri International Mobile Equipment Identity (IMEI) bagi produk iPhone 16 yang terbukti diperjualbelikan dalam negeri.
Hal itu karena seri terbaru buatan perusahaan raksasa Apple tersebut belum bisa masuk ke pasar domestik, mengingat adanya komitmen investasi yang belum diselesaikan oleh korporasi asal Amerika Serikat tersebut.
“Oleh karena itu kami mempertimbangkan menonaktifkan IMEI seri iPhone 16 yang masuk melalui barang bawaan penumpang dan jika terbukti diperjualbelikan di Indonesia,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Disampaikan Febri, seri iPhone 16 yang saat ini telah masuk ke Indonesia hanya terbatas untuk pemakaian pribadi para penumpang dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.
Ia menyatakan pembelian produk tersebut dari penumpang dapat merugikan pembeli sendiri, itu karena adanya risiko pembelian harus ditanggung pembeli, seperti tidak adanya garansi dari distributor resmi.
Pihaknya juga mengimbau agar semua pihak, terutama penumpang yang membawa seri iPhone 16 dari luar negeri, untuk tidak menyerahkan barang bawaannya tersebut kepada pihak lain, apalagi dengan tujuan diperjualbelikan.
Lebih lanjut, Febri mengatakan Kemenperin akan memproses secara hukum pihak-pihak yang mengiklankan seri iPhone 16 di online marketplace karena patut diduga melanggar pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran.
“Kami meminta masyarakat untuk tidak tergiur membeli seri iPhone 16 yang ditawarkan melalui online marketplace maupun toko offline. Kemenperin akan menindaklanjuti informasi yang masuk dan juga informasi yang telah berhasil kami himpun terkait dengan jual-beli iPhone 16 ini,” kata dia.
Ia menekankan bahwa semua kebijakan ini dilakukan pihaknya semata-mata agar PT Apple Indonesia memenuhi komitmen investasinya dan memberikan keadilan bagi semua investor smartphone di Tanah Air.
Penjualan iPhone di Indonesia terus meningkat
Febri menyampaikan selama tahun 2023 dan 2024, Apple telah mengimpor dan menjual produk handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) sebanyak 3,8 juta unit. Jika diasumsikan perangkat elektronik Apple tersebut rata-rata dijual dengan harga Rp 5 juta per unit, maka nilai penjualan untuk satu tahun mencapai Rp 19 triliun.
“Dan tentu jauh lebih tinggi lagi jika ditambah dengan impor dan penjualan produk HKT mereka sejak tahun 2016. Ironisnya, dengan nilai penjualan sangat tinggi tersebut, mereka sangat sulit untuk merealisasikan 100 persen komitmen investasi senilai Rp1,7 triliun selama delapan tahun di Indonesia,” katanya.
Menurut data Statista, pada Oktober 2024, Apple memegang hampir 12 persen dari pasar ponsel di Indonesia, menandai sedikit peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun tertinggal di belakang pesaing Android seperti Oppo, Samsung, Xiaomi, dan Vivo, pangsa pasar Apple di negara ini terus berkembang sejak 2015.
Pangsa pasar iPhone di pasar ponsel Indonesia. – (Statista)
Pangsa pasar ponsel cerdas Apple di Indonesia adalah yang terendah di wilayah Asia-Pasifik. Android adalah sistem operasi seluler yang paling banyak digunakan di Indonesia, memegang sekitar tujuh kali pangsa pasar iOS. Citra merek Apple yang kuat umumnya dikaitkan dengan produk premium, menarik terutama ke segmen konsumen terbatas di Indonesia.
Dengan upah rata -rata di antara karyawan Indonesia berdiri di sekitar tiga juta rupiah Indonesia, banyak konsumen lebih suka pilihan yang lebih terjangkau untuk smartphone.
Apple sulit Investasi di Indonesia?
April 2024 lalu, Apple menyatakan komitmennya untuk meningkatkan investasi di Vietnam. CEO Apple Tim Cook berkunjung ke sana khusus dalam rangka fokus menggarap negara berkembang sebagai sumber pertumbuhan perusahaan.
Sejauh ini, Apple sudah berinvestasi sekitar 15,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 2.478 triliun di Vietnam melalui rekanan pemasok lokal sejak 2019. Apple sudah menciptakan 200 ribu lapangan kerja di sana.
Apple erat dengan Vietnam sejak mencari negara alternatif untuk manufaktur selain China. China sendiri adalah pasar terbesar Apple di luar AS. Apple juga erat dengan India dan disebut telah menciptakan satu juta tenaga kerja pengembangan di sana.
Tim Cook juga menyatakan pada April lalu akan berinvestasi di negara tetangga Indonesia, Singapura. Investasi sebesar 250 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,9 triliun diteken pada saat tur kunjungannya di Asia Tenggara.
Data dari Canalys memproyeksikan penjualan iPhone akan meningkat 7 persen pada 2024 di wilayah Asia Tenggara saja. Ini lebih tinggi dari proyeksi 3 persen peningkatan penjualan iPhone di seluruh dunia.