Informasi Terpercaya Masa Kini

Pengacara Almarhum Benny Laos,Sebut Speedboat yang Dipakai Suami Sherly Tjoanda Disabotase

0 3

TRIBUNBENGKULU.COM – Insiden terbakarnya speedboat yang dipakai Benny Laos memang masih menjadi misteri hingga saat ini.

Pengacara mendiang Benny Loas, Hendra Karianga mengatakan jika insiden terbakarnya speedboat itu ada kaitannya dengan human error.

Menurut Hendra, ada kejanggalan yang terjadi sebelum speedboat yang digunakan Benny Laos meledak.

Salah satunya dia mencurigai dua orang yang tak dikenal masuk ke dalam speedboat tersebut.

Hendra mengatakan jika speedboat yang ditumpangi Benny Laos saat melakukan kampanye bukan terbakar melainkan meledak.

“Karena mereka mengisi BBM dan katanya gensetnya hidup, kalau itu terbakar,” kata Hendra Karinga dikutip dari Youtube cumicumi, Kamis (17/10/2024).

Ia mengatakan alasannya karena speedboat tersebut terbakarnya dari depan dan bukan di belakang.

“Kalau terbakar itu dari belakang, tapi ini dari depan. Berarti speed-nya itu ada yang sabotase, ada yang pasang bom sehingga meledak,” ungkapnya.

Hendra juga mengungkapkan saat Benny Laos hendak naik kembali ada dua orang tak dikenal mengenakan masker naik ke speedboat.

“Mereka memakai masker, dan mereka pura-pura meminta kostum,” jelas Hendra.

Seharusnya menurut Hendra, kedua orang itulah yang harus dicurigai pertama kali oleh pihak penyidik.

“Nah tiba-tiba setelah almarhum naik ke speedboat, orang dua itu menghilang, beberapa lama waktu kemudian speedboat-nya meledak dari depan,” ungkap Hendra lagi.

Pihaknya meminta kepolisian untuk menyelidiki apakah speedboat Bela 72 itu meledak atau terbakar.

“Kalau dari hasil penyelidikan kami tim, itu meledak bukan terbakar. Kalau meledak berarti bukan human eror, ada unsur kesengajaan, sabotase yang dilakukan oleh orang tertentu yang mengakibatkan speedboat Bela 72 itu meledak dan menimbulkan 6 korban jiwa,” tandasnya.

Sebelumnya diketahui, Speedboat milik Benny Laos itu terbakar di Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu pukul 14.05 WIT.

Ketika itu ia tengah kampanye untuk menjadi calon Gubernur Maluku Utara.

Dalam insiden ini, ada enam orang yang meninggaal dunia.

Baca juga: Tangis Haru Edbert Kenang sang Ayah, Anak Benny Laos Janji Akan Jaga Ibu dan Kedua Adiknya

Sherly Tjoanda Siap Gantikan sang Suami Jadi Cagun Malut

Pernyataan Sherly Tjoanda saat diminta gantikan Benny Laos jadi Calon Guberur Maluku Utara.

Ketika diminta untuk menggantikan mendiang suaminya menjadi calon Gubernur Maluku Utara, Sherly mengaku siap.

Hal ini disampaikan oleh Sherly Tjoanda ketika dihubungi oleh Agus  Harimurti Yudhoyono dan Surya Paloh melalui sambungan telepon.

“Saya ucapkan terimakasih pak menteri AHY. Saya siap melanjutkan perjuangan pak Benny Laos,” kata Sherly Tjoanda di samping jenazah Benny Laos dilansir dari TribunnewsBogor.com, Rabu (16/10/2024).

Selain itu Surya Paloh pun meminta Sherly Tjoanda untuk menggantikan Benny Laos sebagai calon Gubernur Maluku Utara 2024.

“Saya minta ibu berpikir untuk tetap meneruskan perjuangan, ibu memang tepat, keluarga ibu yang menggantikan Benny,” kata Surya Paloh.

“Iya saya siap melanjutkannya pak Surya Paloh, mohon dukungannya pak Surya Paloh,” kata Sherly Tjoanda.

Kepada jenazah Benny Laos, Sherly Tjoanda juga sempat mengucap pesan terakhir soal pemimpin penggantinya.

“Tugasmu telah selesai, kau menjalankan hidup ini sudah selesai, legacy itu yang kau turunkan pada 3 anak, beta berharap Malauku Utara mendapat pemimpin terbaik yang mengisihi mereka.

Saat Tuhan memanggil ose Tuhan akan gantikan pemimpin lain yang peduli dengan Maluku Utara, dont worry we will be ok here, i love so much we all love you,” kata Sherly Tjoanda.

Baca juga: Misteri 2 OTK Sebelum Tragedi Speedboat Maut Tewaskan Benny Laos Cagub Maluku Utara

Tangis Haru Edbert

Bennet Edbert Laos, putra sulung Benny Laos dan Sherly Tjoanda berjanji pada sang ayah akan menjaga ibu dan kedua adiknya.

Bennet Edbert Laos tiba di Indonesia sejak dikabarkan sang ayah meninggal dunia akibat insiden speedboatnya meledak.

Benny Laos memang tidak langsung dimakamkan karena menunggu kepulangan Edbert Laos yang tengah kuliah di Amerika Serikat.

Di samping peti jenazah sang ayah, Edbert Laos tak kuasa menahan tangis melihat Benny Lais terbujur kaku di dalam peti di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subrtoto Jakarta, Senin (14/10/2024) malam.

Dalam video yang diunggah di akun youtube Hermansyah A6, terlihat Edbert Laos mengenakan kemeja putih dengan celana berwarna hitam.

Di hadapan jenazah Benny Laos Edbert Laos menunduk dan berusaha untuk menangan tangis saat mengungkapnkan isi hatinya.

Ia menarik nafas panjang sambil terus meletakan satu tangannya di atas kepala.

“Aku melihat betapa jauh lebih besar duniamu adalah duniaku, hal-hal yang kau lakukan dan aku ingin begitu banyak hal yang ingin kukatakan padamu tapi sulit mengatakannya bahwa aku sangat luar biasa bangga aku bisa memanggilmu ayahku,” ungkapan pilu Edbert dengan bahasa Inggris terdengar sesak menahan tangis.

Edbert meminta maaf kepada mendiang ayahnya karena masih memiliki ego yang tinggi untuk mengatakan banyak hal.

“Papi maafin Edbert jika banyak salah. I know relationships cannot always be perfect and I can understand you. There are many things I want to say to you but my ego won’t let me tell you,” kata Edbert.

Edbert berjanji akan menjaga ibu dan adik-adiknya selepas sang ayah tiada.

“Aku janji akan menjaga dan melindungi mami dan Edrick and Edylin,” ucap Edbert kemudian ditenangkan oleh salah satu rekannya.

“Papi also proud of you Koko, kamu akan menggantikan papi menjadi kepala keluarga, i love you Koko,” kata Sherly Tjoanda yang turut hadir masih terbaring di ranjang.

   

Sherly Tjoanda Ungkap Ada Kejanggalan

Insiden terbakarnya speedboat Benny Laos, masih menjadi perhatian berbagai pihak.

Temrasuk istri mendiang, Sherly Tjoanda yang merasa ada kenaehan saat menaiki speedboat yang ditumpanginya itu.

Istri mendiang Cagub Maluku Utara Benny Laos, Sherly Tjoanda membeberkan hal janggal yang terjadi sebelum tragedi speedboat terbakar pada Sabtu (12/10/2024).

Sebelum insiden terbakarnya speedboat yang menewaskan Benny Laos, rupanya Sherly mengaku mencium bau tak biasa.

Dalam pengakuannya Sherly mengatakan jika ia dan timnya biasa mengisi bensin di pelabuhan dengan cara yang sama dan berulang.

Namun entah di hari itu, momen pengisian bensin justru berakhir miris.

“Kita mampir ke Bobong itu sebenarnya untuk beli bahan makanan karena habis. Biasanya BBM itu diisi kita di kapal baik-baik saja. Enggak tahu kenapa kali ini kapalnya meledak,” kata Sherly dilansir dari Yputube The Hermansyah A6.

Di momen pengisian bensin, Sherly berada di dalam kapal dan sempat tertidur.

Namun di momen tersebut, Sherly sempat merasakan hal janggal.

“Posisinya saya tadinya duduk bersama bapak, tapi karena saya nunggu kelamaan saya masuk ke kamar buat istirahat. Kemudian saya ketiduran, begitu saya bangun, mereka bilang udah isi BBM,” imbuh Sherly.

Rupanya kejanggalan yang dimaksud Sherly adalah ia sempat mencium bau bensin yang tidak seperti biasanya.

Karenanya saat itu Sherly sempat ingin mengecek ke luar kapal tapi dilarang asistennya.

“BBM-nya baunya tidak seperti BBM biasanya. Emang agak bau berbeda, agak nyengit. Saya berpikir mau keluar. Tapi asisten saya bilang ‘ibu masuk aja di dalam, di luar bau’. Akhirnya saya masuk ke dalam,” akui Sherly.

Tak berselang lama setelah Sherly merasakan keanehan tersebut, speedboat yang ditumpanginya tiba-tiba meledak.

Sherly langsung terlempar ke luar kapal dan terjun ke laut.

“Enggak lama sejak itu tiba-tiba kapalnya meledak, saya kelempar ke depan kapal karena pintu kamar terbuka, saya bisa keluar,” imbuh Sherly.

Kala itu Sherly reflek ingin mencari suaminya yang berada di kapal.

Namun saat itu kondisi Sherly lemah hingga kakinya tak bisa digerakkan.

“Saya mau cari bapak, saya mau nyelam balik cari bapak, tapi kaki saya enggak bisa gerak dan semua orang menarik saya untuk naik ke atas,” ujar Sherly.

Setelah insiden itu, Sherly dilarikan ke puskesmas terdekat sementara Benny Laos dibawa ke rumah sakit.

Langsung menemui sang suami, Sherly saat itu masih merasakan denyut jantung Benny Laos.

“Waktu saya datang Pak Benny masih punya denyut jantung. Saya berdoa minta mukjizat, saya panggil nama Tuhan, saya merasa dia lahir sudah susah, dia berusaha menjadi sukses, dia hidup dengan keikhlasan hati, dia selalu bantu orang, enggak mungkin dia selesai di rumah sakit yang tidak ada apa-apanya yang bentuknya sangat tidak layak,” ungkap Sherly sembari menangis.

Pedih dan pilu, Sherly masih tak terima lantaran suaminya tidak ditangani dengan baik pasca-tragedi speedboat terbakar.

“Pak Benny dikasih oksigen dengan pompa begitu saja, dia enggak punya inkubator, Pak Benny masih punya nadi tapi tidak bisa bernapas sendiri. Seandainya ada alat picu jantung, mungkin semuanya akan berbeda,” pungkas Sherly.

Untuk diketahui, jenazah Benny Laos akan dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat hari ini.

Leave a comment