Informasi Terpercaya Masa Kini

Pengangkatan Mgr. Paskalis Bruno Syukur Jadi Kardinal Bukan untuk Menggantikan Mgr,Ignatius Suharyo

0 7

POS-KUPANG.COM, KUPANG  – Pengangkatan 21 kardinal baru oleh Paus Fransiskus, Minggu (6/10/2024), bukan untuk menggantikan kardinal yang sudah ada, tapi justru untuk menambah jumlah kardinal.

Demikian pun pengangkatan Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur menjadi kardinal dari Indonesia, bukan untuk menggantikan Kardinal Ignatius Suharyo, melainkan untuk menambah jumlah kardinal dari Indonesia.

“Terpilihnya Mgr. Paskalis menjadi kardinal yang baru bukan berarti untuk menggantikan Kardinal I. Suharyo tapi justru menambah jumlah kardinal di Indonesia untuk membantu Paus baik secara kolegial maupun singular…” demikian pendapat pakar Hukum Gereja dari Keuskupan Agung Kupang Dr. Doddy Sasi, CMF, yang dirilis di sebuah grup WhatsApp.

Menurut Dr. Doddy Sasi, kata kardinal berasal dari bahasa Latin “Cardinale” (cardo) yang berarti engsel pintu (cerniera la porta: Italia). Kata kardinal dengannya merujuk pada sesuatu yang prinsipil.

Menurut Doddy, pada abad-abad awal, ada kebiasaan Paus memilih 25 orang imam untuk membentuk satu unit kerja sebagai penasihatnya. Dan 25 imam penasihat ini disebut dengan nama kardinal.

Dan kala itu, lanjutnya, kata kardinal penggunaannya masih sebatas pada gereja-gereja lokal di sekitar Roma. Baru sejak Abad XII, kata kardinal mulai digunakan sebagai gelar untuk uskup-uskup lain yang jauh atau di luar kota dari Roma.

 Perbedaan pengunaan istilah kardinal pun dapat kita temukan pada Kitab Hukum Kanonik. KHK 1917 menggunakan kata “senat” dari Paus untuk menyebut para kardinal dan tugas para kardinal dalam kodeks yang lama ini adalah mendampingi Paus sebagai penasihatnya (Kan. 230, KHK. 1917).

Sedangkan pada KHK 1983 (kan. 349-359), istilah yang dipakai bukan lagi “senat” tapi “kolegium khusus” (collegio peculiare) dengan tugas yang sama sebagai penasihat Paus.

Sebagai penasihat Paus, para kardinal mempunyai fungsi utama (kan.349) yakni pertama, memilih Paus. Dan kedua, membantu Paus melalui dua cara: secara kolegial melalui konsistori dan secara singular melalui fungsi pemerintahan pada Kuria Romana (dikasteri-dikasteri atau lembaga-lembaga kuria Roma).

Adapun syarat-syarat pengangkatan bagi seorang kardinal, yakni: seorang pria yang dipilih dengan bebas oleh Paus, sekurang-kurangnya sudah ditahbiskan menjadi imam, unggul dalam ajaran, moral, kesalehan dan juga kearifan bertindak; mereka yang belum Uskup, harus menerima tahbisan uskup (kan.351§1).

Tapi dalam beberapa tahun terakhir ini, sering terjadi bahwa yang terpilih menjadi kardinal tidaklah harus seorang uskup bahkan dengan usia yang juga sudah melewati 75 tahun.

Sebagai contoh, pada tahun 2018, Paus memilih dan mengangkat Pastor Aquilino Bocos, CMF sebagai kardinal. Pada tahun 2020, Paus memilih Pastor Raniero Cantalamessa, OFM.Cap juga sebagai kardinal.

Lalu pada tahun 2022, Paus memilih dan mengangkat Pastor Gianfranco Ghirlanda, S.J. sebagai kardinal.

Dan yang terbaru, Paus memilih Pastor Timothy Peter Joseph Radcliffe, OP dan Pastor Fabio Baggio, C.S., sebagai kardinal. Alasannya adalah sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa-jasa mereka dalam gereja universal.

Dan pada Minggu siang 6 Oktober 2024 kemarin, di akhir Doa Angelus, Bapa Suci, Paus Fransiskus kembali mengumumkan 21 kardinal baru. Pelantikan para kardinal baru ini akan terjadi pada konsistori yang akan dilaksanakan pada Minggu, 8 Desember 2024 nanti.

Diantara 21 kardinal baru itu, terpilih juga Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM., sebagai kardinal yang baru bagi Gereja Katolik Indonesia.

Dengan terpilihnya Mgr. Paskalis Bruno Syukur, maka ada beberapa hal yang perlu dipahami dengan baik.  Pertama, Gereja Katolik Indonesia kini memiliki 3 Kardinal: dua kardinal electoral (aktif) dan 1 kardinal Emeritus.

Baca juga: Profil Mgr. Paskalis Bruno Syukur, Kardinal Baru dari Indonesia

Terpilihnya Mgr. Paskalis menjadi kardinal yang baru bukan berarti untuk menggantikan Kardinal I. Suharyo, tapi justru menambah jumlah kardinal di Indonesia untuk membantu Paus baik secara kolegial maupun singular.

Dan bukan hal yang baru juga bila di sebuah negara ada lebih dari 1 Kardinal dengan pertimbangan yang sesuai dengan kebutuhan negara tersebut.

Kedua, Kardinal I. Suharyo dan Kardinal Paskalis Bruno Syukur tentu akan masuk dalam dewan kardinal dengan tetap bertugas di Keuskupan mereka masing-masing. Dan tentu dalam konklaf mereka memiliki hak elektoral mengingat usia mereka masih di bawah 80 tahun.

Ketiga, umumnya para kardinal memiliki tugas tambahan, misalnya memimpin suatu keuskupan atau keuskupan agung ataupun memimpin suatu kantor/ lembaga/departemen dalam Kuria Roma.

Baca juga: Mgr. Paskalis Bruno Syukur Menjadi Kardinal Keempat untuk Gereja Katolik  Indonesia

Akan tetapi fungsi terpenting mereka adalah memilih Paus baru, bilamana terjadi sede vacante karena kematian atau pengunduran diri Paus yang lama. Dan hak untuk menghadiri konklaf kini dibatasi bagi para kardinal yang berusia tidak lebih dari 80 tahun.

Daftar lengkap kardinal pemilih baru:

  1. Uskup Agung Angelo Acerbi, Nuncio Apostolik;
  2. Uskup Agung Charles Gustavo Castillo Mattosoglio dari Lima, Peru;
  3. Uskup Agung Gereja Vicente Bokalic Cm, Uskup Agung Santiago Del Estero (Primata Argentina);
  4. Uskup Agung Luis Gerardo Cabrera Herrera, Uskup Agung Guayaquil, Ekuador;
  5. Uskup Agung Fernando Natalio Chomali Garib Uskup Agung Santiago De Chile, Chili;
  6. Uskup Agung Tarcisio Isao Kikuchi dari Tokyo, Jepang;
  7. Uskup Kalookan, Filipina, Uskup Pablo Virgilio Siongco David;
  8. Uskup Agung Ladislav Nemet dari Beograd; Serbia;
  9. Uskup Agung Jaime Spengler dari Porto Alegre, Brasil;
  10. Uskup Agung Ignace Bessi Dogbo dari Abidjan, Pantai Gading;
  11. Uskup Agung Jean-Paul Vesco dari Aljazair, Aljazair;
  12. Uskup Paskalis Bruno Syukur dari Bogor, Indonesia;
  13. Uskup Agung Dominique Joseph Mathieu dari Teheran Ispahan, Iran;
  14. Uskup Agung Roberto Repole dari Turin, Italia;
  15. Uskup Baldassare Reina, Uskup Auxiliary Roma dan Vikaris Jenderal Keuskupan Roma;
  16. Uskup Agung Francis Leo dari Toronto, Kanada;
  17. Uskup Agung Rolandas Makrickas, koajutor Imam Agung Basilika Kepausan Saint Mary Major;
  18. Uskup Mykola Bychok dari Eparki Ukraina Santo Petrus dan Paulus dari Melbourne, Australia;
  19. Pastor Dominikan Timothy Peter Joseph Radcliffe, mantan kepala Ordo Dominikan;
  20. Pastor Fabio Baggio, wakil sekretaris bagian Migran dan Pengungsi di Dikasteri Untuk Mempromosikan Pembangunan Manusia Integral; Dan
  21. Mgr. George Jacob Koovakad, pejabat Sekretaris Negara Vatikan, bertanggung jawab atas perjalanan.*

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Leave a comment