Informasi Terpercaya Masa Kini

10 Tahun Lalu Marissa Haque Mohon Doa Ikang Fawzi Kecelakaan,Kini Ikang ,Terpuruk, Sang Istri Tiada

0 9

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pasangan selebritis Ikang Fawzi dan Marissa Haque dikenal sebagai suami istri yang rukun dan jauh dari kabar miring.

Meski usia pernikahan mereka sudah 38 tahun, namun pasangan ini tetap harmonis menjalani biduk rumah tangga mereka.

Dikaruniai dua anak perempuan, Isabella Fawzi dan Chiki Fawzi, Ikang dan Marissa sama-sama saling menguatkan jika salah satu di antara mereka sedang ditimpa musibah.

Seperti saat Ikang Fawzi mengalami kecelakaan 10 tahun lalu, Marissa Haque dengan setia mendampingi Ikang yang menderita luka-luka akibat kecelakaan itu.

Baca juga: Shahnaz Duga Kakaknya Marissa Haque Meninggal karena Henti Jantung

Saat itu Ikang Fawzi berusia 54 tahun.

Diketahui mobil Ikang Fawzi, Ford Everest, mengalami kecelakaan setelah menabrak truk tanki milik Pertamina di tanjakan Jalan Tol Cipularang Km 84+800 dari Jakarta yang mengarah Bandung di kawasan Purwakarta, Kamis (23/1/2014) pukul 09.00.

“Mas Ikang sedang di bangku belakang, asistennya yang bawa mobil. Tiba-tiba menabrak truk yang ada di depan. Mas Ikang dan asistennya memang dalam kondisi lelah. Ke Bandung untuk menemui konstituen, karena Mas Ikang caleg di bekas dapilku di Jabar dua,” ujar Marissa Haque dikonfirmasi Tribunnews.com saat itu. 

Marissa juga meminta doa dari masyarakat atas kesembuhan suami tercintanya.

“Di dalam mobil Mas Ikang juga membawa bendera dan kaos PAN untuk dibagi-bagikan kepada konstituen di Bandung,” kata Marissa. 

“Saya tidak tahu persis kenapa kecelakaan terjadi, karena lelah, mungkin juga karena kondisi jalan yang licin, belum bisa dipastikan.”

“Saya mohon doanya untuk Mas Ikang, semoga tidak mengalami apa-apa,” ujar Marissa Haque.

Baca juga: Duka Ikang Fawzi, Tangisnya Pecah Tak Sanggup Ucapkan Pesan Terakhir Sang Istri Marissa Haque

Sehari setelah dirawat di rumah sakit, kondisi Ikang Fawzi mulai membaik dan diapun diizinkan dokter menjalani perawatan di rumahnya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, setelah selama beberapa jam berada di Ruang Gawat Darurat RS MH Thamrin, Purwakarta, Jawa Barat.

“Alhamdulillah sudah boleh pulang,” kata Ikang ketika dihubungi, Jumat (24/1/2014) pagi. 

Saat itu, suara suami artis dan politisi Marissa Haque (51) dan ayah dua anak tersebut bicara lirih dan sangat pelan.

Ikang Terpuruk Ditinggal Marissa

Sepuluh tahun berlalu, kini Ikang Fawzi ditinggal selama-lamanya oleh istri tercinta, Marissa Haque.

Kepergian Marissa Haque meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga.

Apalagi tak ada tanda-tanda atau gejala sebelum kepergian Marissa Haque.

Marissa pun diketahui tidak sedang sakit saat meninggal dunia mendadak.

Kondisinya baik-baik saja, bahkan masih sempat berkumpul dan bersenda gurau bersama keluarga.

Baca juga: Anak Ungkap Kondisi Terakhir Marissa Haque saat Meninggal, Tengah Baca Alquran: Gak Siap tapi Ikhlas

Tubuh Ikang Fawzi lemas. 

Dia tertunduk lesu, sambil keluar dari rumah duka.

Ikang Fawzi menangis dan dituntun oleh sang anak, Chiki Fawzi.

Begitupun saat keranda jenazah Marissa Haque hendak dimasukkan ke dalam mobil jenazah untuk kemudian dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.  

Ikang Fawzi juga terlihat lemah lunglai.

Ia tidak bisa berdiri dan berjalan seperti biasanya ketika mengantarkan jenazah istrinya memasuki mobil ambulans. 

Sebelum memasuki mobil jenazah, Ikang Fawzi sempat memberikan pernyataannya sambil menangis haru.

“Istri saya yang tercinta, Allah… telah pergi, ya Allah, semoga amalnya diterima Allah, diampuni segala dosa-dosanya, semoga dilancarkan dalam perjalanannya ya Allah, terima kasih banyak, makasih,” ujar Ikang Fawzi sambil menangis, Rabu (2/10/2024).

Chiki Fawzi yang menuntun sang ayah meminta doa untuk mendiang sang ibu.

“Mohon doanya buat ibu saya,” lanjut Chiki sambil sesenggukan.

Jenazah Marissa Haque akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

Soraya Haque, adik kandung mendiang Marissa Haque mengatakan tempat peristirahatan tersebut diminta langsung oleh Marissa Haque sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

“Ya namanya juga apa ya, bukan ibu-ibu, orang yang sudah berusia, tidak muda lagi, kan sering tercetus kalau sudah nggak ada saya maunya di Tanah Kusir pokoknya,” kata Soraya Haque di rumah duka.

Soraya kemudian mengungkapkan alasan mengapa Marissa Haque ingin dimakamkan di TPU Tanah Kusir. 

“Kenapa Tanah Kusir karena mereka tinggal tidak jauh dari sana, sementara keluarga itu kan ada di pemakaman Karet. Jadi akhirnya Tanah kusir,” ujar Soraya. 

Sementara itu saat tiba di TPU Tanah Kusir sekitar pukul 15.40 WIB, Ikang Fawzi, setia mendampingi jenazah dari mobil hingga ke liang lahad.  

Pantauan Tribun, mata Ikang Fawzi tampak sangat sembab, begitu juga dengan anggota keluarga lainnya. 

Ia terus meneteskan air mata sepanjang prosesi pemakaman, menggambarkan duka mendalam yang dirasakannya. 

Dalam suasana yang penuh haru, Ikang Fawzi menyampaikan sambutannya. 

Ia merasa bersyukur pernah menjadi teman hidup Marissa.

“Masha Allah dia yah wanita yang hebat. Dia berjuang mendapatkan gelar profesor hingga titik napas terakhir. Kami saling memanggil love satu sama lain. Marissa I love U, forever,” kata Ikang sambil terisak.

“Tapi cinta kita, untuk seusia segini, cinta karena Allah. Jadi kalau Allah yang memanggil, harus ikhlas. Ya ikhlas. Mohon doanya jangan putus buat istri saya,” lanjutnya dengan suara terbata-bata.

Kesedihan juga terlihat jelas di wajah kedua putri almarhumah, Isabella Muliawati Fawzi dan Chiki Fawzi.  

Keduanya turut mengiringi prosesi pemakaman seraya mendekap foto sang ibu tercinta.

Kronologis Meninggalnya Marisa

Soraya Haque membeberkan kronologi meninggalnya sang kakak, Marrisa Haque. 

Marrisa Haque meninggal dunia tanpa riwayat sakit.

 

Keluarga menuturkan Marrisa Haque masih sempat beraktivitas seperti biasanya dan berkumpul bersama keluarga di ruang tamu.

“Sebetulnya kalau dengan tidak adanya kakak saya, kalau menurut keluarga, terutama Ikang, suaminya itu, tidak pakai gejala apa-apa,” kata Soraya.

Namun dalam momen tersebut Marrisa Haque seketika sudah tidak lagi bergerak. 

“Jadi seperti biasa, mereka beraktivitas, kemudian pulang ke rumah, kemudian pada malam hari mereka bertemu di ruangan atas, dan menurut info, kakak saya sudah tidak bergerak lagi,” ujar Soraya.

Hal itu kemudian membuat keluarga panik dan akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Premiere, Bintaro.  

“Artinya dengan cepat koordinasi, akhirnya dibawalah ke Rumah Sakit Premiere Bintaro untuk mendapatkan kepastian apakah memang sudah terjadi kematian atau tidak, untuk keluar surat kematian,” ungkapnya.

Nyawa Marrisa Haque pun tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia. 

Ikang Fawzi dan anak kemudian saling menguatkan mendengar kabar duka tersebut. 

“Tapi yang saya lihat Ikang-nya, dan anak-anak yang perlu untuk dikuatkan, karena memang kepergiannya itu tanpa sakit, kemudian juga tanpa ada tanda apa pun juga. Jadi saya pikir mungkin ini sesuatu yang sifatnya sangat cepat,” ucap Soraya.

“Meninggalnya kalau dilihat sudah tidak bergerak, menurut keluarga itu sudah di rumah,” tandasnya.

Masalah Jantung

Melihat kondisi tersebut, dokter spesial jantung Dr Vito A Damay. SpJP (K) mengkaitkan kejadian meninggalnya Marissa Haque itu dengan masalah jantung. 

“Kasus meninggal mendadak dalam tidur, terutama jika sebelumnya tidak ada riwayat penyakit, seringkali memang berkaitan dengan masalah jantung,” kata dia.

Ia menjelaskan, kondisi ini sering kali disebut sebagai Sudden Cardiac Death (SCD) atau kematian jantung mendadak, di mana jantung berhenti secara tiba-tiba.

Dokter Vito menuturkan, meski keluarga tidak mengetahui adanya riwayat penyakit, kasus sumbatan pembuluh darah kadang tidak terdeteksi atau tidak terdiagnosis hingga terjadi kejadian mendadak. 

Hal ini sering kali terjadi karena keengganan perempuan melakukan pemeriksaan kesehataan rutin atau medical check up. 

“Merasa sehat tidak ada keluhan atau merasa takut diketahui punya penyakit jantung,” tutur dia.

Namun secara umum, peristiwa meninggal mendadak dalam tidur memang sering kali disebabkan masalah jantung.

Penting untuk dicatat untuk memastikan penyebab kematian, pemeriksaan lebih lanjut seperti autopsi atau tes medis diperlukan. (Tribun Network/oji/rin/vio/wly/wik)

Leave a comment