Informasi Terpercaya Masa Kini

Netanyahu Ngumpet,80 Persen Rudal yang Ditembakkan Iran ke Israel Diklaim Mengenai Target

0 7

TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan anggota kabinet perangnya masuk ke dalam bunker saat Iran melancarkan serangan ke Israel pada Selasa malam, (1/10/2024).

Dengan mengutip pernyataan pejabat Israel, media Israel melaporkan bahwa Netanyahu dan bawahannya dipindahkan ke fasilitas bawah tanah tatkala ratusan rudal Iran menghujani negara Zionis.

Netahanyahu bahkan disebut meminta para menterinya agar tetap di bunker agar selamat dari rentetan rudal Iran.

Press TV melaporkan serangan tersebut dilancarkan sekitar pukul 20.15 waktu setempat dan melibatkan rudal balistik dengan jangkauan jauh.

Iran mengatakan serangan terbarunya itu adalah balasan atas serangan Israel yang menewaskan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.

Hingga saat ini belum ada  konfirmasi mengenai jumlah korban jiwa atau korban luka di Israel akibat serangan itu.

Pasukan Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC) mengklaim sebagian besar rudalnya mengenai sasaran.

“Lebih dari 80 persen rudal IRGC dalam gelombang serangan pertama telah menghantam target,” kata IRGC dalam pernyataannya, dikutip dari The Telegraph.

Pujian untuk Iran

Hamas memuji serangan Iran ke Israel.

“Kami merestui serangan rudal Iran yang muncul sebagai respons atas agresi Zionis terhadap rakyat Palestina dan Lebanon,” kata Hamas.

Baca juga: Israel Digempur Iran dengan Ratusan Rudal, Diancam Diserang Lagi jika Berani Balas Serangan Iran

“Kami menegaskan bahwa balasan terhormat dari Iran ini adalah pesan yang kuat bagi Zionis dan pemerintahan fasisnya, yang bertujuan menghalangi mereka dan menghambat terorisme mereka. Kejahatan mereka, arogansi mereka, dan pelangagran terhadap hukum internasional dan norma kemanusiaan telah melewati batas.”

Hamas kemudian meminta semua negara, masyarakat, dan seluruh kekuatan negara Arab dan Islam untuk bersatu melawan kejahatan Zionis.

Komite Koordinasi Perlawanan Irak juga buka suara mengenai serangan Iran.

“Jika Amerika ikut campur dalam aksi permusuhan apa pun terhadap republik Islam itu atau jika Zionis menggunakan zona udara Irak untuk melakukan operasi pengeboman di wilayahnya, maka semua pangkalan Amerika dan kepentingannya di Irak dan kawasan ini akan menjadi target kami,” kata komite itu.

Sementara itu, kelompok Houthi di Yaman mengatakan aksi perlawanan terhadap Israel adalah satu-satunya cara untuk mencegah Israel terus melakukan kejahatan brutal terhadap warga Palestina dan Lebanon.

“Kami memuji republik Islam itu atas dukungannya terhadap Palestina dan perlawanannya terhadap hegemoni Amerika di kawasan ini,” kata Houthi.

Iran keluarkan ancaman

Iran mengancam akan menyerang Israel lagi jika negara Zionis itu berani membalas serangan terbaru Iran.

“Jika rezim Zionis berani membalas atau melakukan tindakan kejahatan lagi, balasan yang selanjutnya dan menghancurkan akan terjadi,” kata Kedutaan Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di media sosial X.

Iran juga mengeluarkan ancaman terhadap Amerika Serikat (AS) yang menjadi sekutu Israel.

“Negara-negara regional dan para pendukung Zionis diimbau untuk berpisah dengan rezim itu.”

Baca juga: Rudal-rudal Iran Hantam Tel Aviv, Sejumlah Ledakan Besar Dilaporkan Terjadi di Ibu Kota Israel

Iran mengatakan serangan itu adalah balasan atas serangan Israel yang menewaskan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah minggu lalu dan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh pada akhir Juli.

“Untuk membalas kematian Ismail Haniyeh, Hassan Nasrallah, dan panglima IRGC Abbas Nilforoushan, kami menargetkan pusat wilayah yang diduduki itu,” kata IRGC dalam pernyataannya.

Sementara itu, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan pihaknya siap membalas serangan apa pun dari Iran.

“Mengikuti perkembangan situasi di Iran, kami sangat siaga. IDF siap di front serang dan front bertahan. Akan ada konsekuensi jika Iran menyerang Israel. Rekan kita, AS, di CENTCOM siap di samping kita. Kita akan tahu cara menanganinya,” kata Hagari.

(Tribunnews/Febri)

Leave a comment