Mengenal Gaya Hidup Pendulum, Dinilai Lebih Baik dari Work-Life Balance
Bunda mungkin tak asing dengan istilah work-life balance, bukan? Ini merupakan gaya hidup yang mengupayakan diri untuk menjadikan pekerjaan dan kehidupan berjalan bersama dan seimbang.
Bagi seseorang yang bisa melakukan hal tersebut, tentunya menjadi hal yang mengagumkan. Akan tetapi, ternyata hal ini juga bisa menjadi boomerang yang menakutkan jika berjalan dengan paksaan.
Walau begitu, untungnya kini ada pandangan baru yang menawarkan cara hidup yang lebih realistis dan dapat dicapai. Hal ini diungkap oleh profesor teknik biomedis di Sekolah Kedokteran Harvard dan MIT, Jeff Karp.
Ia menggunakan latar belakang ilmiahnya untuk menyamakan gerakan maju mundur pendulum alias bandul dengan pasang surut kehidupan sehari-hari. Bandul sendiri merupakan benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun secara bebas ke kanan dan kiri, Bunda.
‘Gaya hidup pendulum’ bisa diartikan sebagai cara hidup yang menerima sifat dinamis dari kehidupan dan menerima perubahan. Ini didasarkan pada gagasan bahwa pemahaman kita tentang keseimbangan akan berkembang seiring berjalannya waktu, seperti ayunan pendulum itu sendiri.
Dalam buku Karp yang berjudul Life Ignition Tools (LIT), Karp mendorong para pembaca untuk menggunakan alam atau ‘apa adanya’ sebagai pedoman dalam menciptakan ide dan bertindak. Ia kemudian menyebutnya sebagai ‘gaya hidup pendulum’.
Baca Juga : Berbeda dengan Work-Balance, Ternyata Ini Makna Sebenarnya Work-Life Harmony
“Kami mendengar hal-hal ini dari orang lain, (seperti) kepercayaan dalam proses (dan) keseimbangan sangatlah penting. Kita membutuhkan lebih banyak keseimbangan, itu adalah tujuan akhir,” tutur Karp dikutip dari CNBC Make It.
“Hal ini (mengupayakan gaya hidup work-life balance) akhirnya menjadi sangat membuat frustrasi dan dapat menyebabkan kecemasan, karena kita terus-menerus merasa tidak seimbang. Ada kondisi yang seharusnya kita alami (dan), tidak seharusnya berada dalam kondisi itu,” sambungnya.
Karp menyadari dalam hidupnya sendiri, bahkan ketika mencoba yang terbaik, ia memiliki keseimbangan hidup yang tidak selalu berkelanjutan. “Saya menyadari bahwa jika kita mulai melihat segala sesuatu dalam hidup, seperti tingkat energi, motivasi, rasa lapar, tidur, seperti semuanya berada pada bandul,” katanya.
“Seperti bandul, (ada) ritme alami dalam hidup,” imbuhnya.
5 Cara untuk mempraktikkan ‘gaya hidup pendulum’
Karp membagikan beberapa cara praktis yang dapat dilakukan dalam memanfaatkan pasang surut kehidupan demi keseimbangan. Apa saja? Simak di antaranya sebagai berikut, ya:
1. Amati
Perhatikan lebih dekat bagaimana praktik yang dilakukan sepanjang hari, ini dapat memengaruhi situasi. Kemudian, buat penyesuaian positif yang dapat lebih mendukung diri sendiri.
2. Perhatikan pola energi alami diri
Identifikasikan waktu dalam sehari, seminggu, atau musim sepanjang tahun. Kira-kira, kapan saja diri kita memiliki tingkat energi tertinggi dan terendah. Kemudian, sesuaikan jadwal pribadi untuk memperhitungkan waktu-waktu tersebut, guna meningkatkan produktivitas dan waktu istirahat.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!