Pegi Setiawan Ngaku Ditertawakan Sejumlah Polisi saat Dirinya Ditangkap,Bilang ,Ayo Makan-makan,
TRIBUNSUMSEL.COM – Pegi Setiawan kembali mengingat momen dirinya ditangkap dan jadi tersangka kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon 2016 silam.
Di depan pakar psikologi forensik Reza Indragiri, Pegi awalnya menceritakan awal mual dirinya ditangkap anggota Polda Jabar di kawasan Bandung, Jawa Barat pada 21 Mei 2024.
Saat itu ia sedang mengantarkan anak bosnya ke rumah nenek.
Ketika sedang mengambil wudu untuk solat magrib, datang polisi langsung menodongkan pistol.
“Sesampainya di rumah nenek, saya berbincang dulu, pas udah mau magrib saya mau ambil wudu lalu ada penggerebekan. Ditodongin, sambil lompat pagar, angkat tangan, banyak. Langsung nyeret, bapak anak itu (bos Pegi) anggota TNI,” kata Pegi Setiawan di Diskursus Net. Dikutip dari Tribunnewsbogor.com
Bosnya yang merupakan anggota TNI, kata Pegi Setiawan, juga sempat berdebat dengan polisi yang melakukan penangkapan.
“Si bapak itu marah, ‘kamu (oknum yang tangkap Pegi) itu kurang ajar, saya anggota, harusnya kamu ada SOP’,” kata Pegi Setiawan.
Baca juga: Pegi Setiawan Mondar-mandir di TV usai Bebas, Razman Nasution Curiga Dipolitisasi : Ada Apa ?
Tanpa mengindahkan ucapan anggota TNI itu, polisi langsung membawa Pegi Setiawan masuk ke dalam mobil.
Pertama kali, Pegi Setiawan dibawa ke Polsek Bojonglowa.
Saat itu tangannya sudah diborgol, matanya pun ditutup.
“Di mobil didiemin aja, omongan kasar. Saya diseret lagi secara kasar. lehernya, badannya, sampai mau jatuh,” kata Pegi Setiawan.
Sesampainya di ruang penyidik Polda Jabar, Pegi Setiawan langsung disambut tawa anggota polisi.
Baca juga: Duh Pusing, Curhat Aep Saksi Kasus Vina Sebelum Menghilang, Ayah Sebut Kini Kos di Bandung
Tak hanya itu, anggota polisi bahkan merencanakan untuk makan-makan setelah berhasil meringkus Pegi.
“Sesampainya di Polda Jabar di ruang penyidik, ketawa semua. Ya gak tahu, ‘akhirnya ketangkap juga, ayo kita makan-makan’,” kata Pegi Setiawan.
Polisi kemudian merobek baju Pegi Setiawan dan menyuruhnya membuka celana.
“Mereka tertawa, dicaci, ancaman mental supaya mental saya jatuh,” katanya.
Kemudian mulai diperiksa oleh 3 penyidik sekaligus.
“BAP (berita acara perkara) saya tetap kekeuh, mereka sudutkan saya, saya jawab lagi. ‘Kamu tuh pembunuh, temen sudah ngaku kamu pelaku utama, kamu gak punya hati sebagai penjahat yang paling bagus’,” kata Pegi Setiawan menirukan ucapan polisi.
Tak terima dituduh sebagai pelaku kasus Vina Cirebon, Pegi Setiawan secara berani membantahnya.
“Saya jawab, ‘saya tidak pernah melakukan itu’. ‘Kamu jangan bohong’. ‘Saya gak merasa melakukan saya bicara apa adanya’,” kata Pegi Setiawan.
Kalah debat dan tak bisa membuktikan bahwa Pegi Setiawan adalah pembunuh Vina dan Eky di Cirebon, polisi sampai kesal dan marah.
Pegi pun mengaku dirinya mengetahui oknum polisi yang memukulnya, namun ia tak ingin memberitahu sosoknya.
“Marah banget, caci maki, gemes-gemes, ada yang mau nendang sampai terlibat pemukulan ya mungkin mereka kesal karena argumen itu. Perempuan juga mukul. Saya gak mau nyebut karena saya sudah ikhlas,” kata Pegi Setiawan.
“Kesalnya mungkin karena saya gak salah, kalau saya salah saya berani tanggungjawab, kalau saya gak salah saya gak mau bohongin publik walaupun nyawa taruhannya,” tambahnya.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri yang mendengar runtutan cerita Pegi Setiawan lantas merasa heran.
Pasalnya, tim hukum Polda Jabar menyebut bahwa Pegi Setiawan cenderung manipulatif dan memiliki IQ 78.
Sementara, melihat cara bertutur hingga daya ingat Pegi Setiawan dalam menceritakan kronologi penangkapan pelaku kasus Vina, Reza Indragiri justru ragu dengan penilaian Polda Jabar.
“Berpikir runut, daya ingat bagus, artikulasi lancar, IQ 78 tuh dimana,” kata Reza Indragiri.
Hasil Putusan Pegi Bebas
Seperti diketahui, hakim tunggal, Eman Sulaeman mengabulkan permohonan praperadilan Pegi Setiawan terkait penetapan status tersangka terhadap dirinya oleh Polda Jabar dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.
Hakim Eman juga meminta kepada penyidik Polda Jabar untuk segera menghentikan penyidikan terhadap Pegi.
“Mengabulkan permohonan Praperadilan pemohon untuk seluruhnya. Menyatakan proses penetapan tersangka terhadap pemohon berdasarkan surat ketetapan nomor: SK/90/V/Res124/2024/Ditreskrimum tanggal 21 Mei 2024 atas nama Pegi Setiawan beserta surat yang lainnya dinyatakan tidak sah dan batal demi hukum,” jelas Eman dalam putusannya, Senin (8/7/2024).
Hakim Eman mengungkapkan penetapan tersangka terhadap Pegi tidak sah dan dinyatakan batal demi hukum.
Hal tersebut lantaran Pegi belum pernah diperiksa sebagai calon tersangka dalam proses penyidikan.
Hakim Eman, dalam putusannya, juga meminta agar Polda Jabar memulihkan harkat dan martabat Pegi seperti semula.
“Menyatakan tindakan termohon sebagai tersangka pembunuhan berencana adalah tidak sah dan tidak berdasarkan hukum. Menetapakan batal demi hukum.”
“Memerintahkan kepda termohon untuk melepaskan pemohon dan memulihkan harkat dan martabat (Pegi) seperti semula,” jelas hakim Eman.
Penjelasan Kapolda Jabar
Sementara, Kapolda Jabar ternyata diam-diam mengganti semua penyidik lama di kasus Vina Cirebon, dengan penyidik yang baru.
Hal itu diungkap oleh Penasihat Ahli Kapolri Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi di acara Indonesia Lawyers Club, Kamis (11/7/2024).
Aryanto Sutadi mengaku sempat menelepon Kapolda Jabar terkait kehadirannya di ILC.
Kepada Aryanto, Irjen Pol Akhmad Wiyagus mengaku sudah mengganti penyidik lama di kasus Vina Cirebon.
Hal itu dilakukan agar tidak masuk angin.
“‘Siap dan, penyidik sudah saya ganti dengan penyidik yang bukan dulu supaya tidak masuk angin’, itu omongan kapolda,” kata Aryanto Sutdai.
Selain itu, ia juga menanyakan kenapa Irjen Pol Akhmad Wiyagus tidak pernah muncul sejak kasus Vina Cirebon ini viral.
Rupanya Akhmad Wiyagus membiarkan Humas Polda Jabar saja yang memberikan keterangan.
“Saya kan walaupun kapolda, yang namanya penyidikan itu (independent), tidak bisa (intervensi), yang penting serius,” jelas Aryanto masih menirukan ucapan Kapolda Jabar.
Tak hanya itu saja, ia pun menyinggung soal adanya dugaan bahwa ada perselisihan antara Kapolda Jabar dengan Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan.
“Bisa disimpulkan sendiri apakah mereka kles atau tidak,” jelasnya.
Baca juga berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com