Kisah TKW Dipaksa Turuti Keinginan Pacar Majikan Padahal Baru 3 Bulan Kerja,Langsung Ngadu ke Bos
SURYAMAALNG.COM – Kisah TKW dipaksa turuti keinginan pacar majikannya di Taiwan padahal baru kerja 3 bulan menjadi sorotan.
Sosok TKW Taiwan ini bernama Dian Aristya.
Dian mengungkapkan kekesalannya dengan pacar dari majikannya.
Ia mengaku dipaksa untuk menuruti permintaan dari pacar majikannya.
Dian dengan tegas tolak semua permintaan pacar majikannya dan menngadu ke majikannya.
Dian telah tiga bulan dipaksa untuk menuruti permintaan pacar majikannya.
Ia mengaku selama ini disogok pakai beras agar keinginan pacar majikan dituruti.
Ia membagikan pengalamannya di kanal YouTube miliknya.
Dikatakan Dian, ia pernah disogok pakai beras dan pakaian untuk menuruti kemauan sang pacar majikan.
Awalnya, ada seorang perempuan yang mendatanginya dengan membawa beras dan pakaian.
Baca juga: Hidup TKW Kuwait Dinikahi Bule Italia, Suami Curhat Pengalaman Tidur Bersama Selama 7 Tahun
Baca juga: Kisah Wanita Malaysia Curhat Suami Selingkuh dengan TKW Indonesia, Ketahuan Bermesraan di Mobil
Dian Aristya yang saat itu masih pemula menjadi TKW tentu merasa senang karena mendapatkan beras dan pakaian dari pacar majikannya.
“Itu datang bawa beras waktu itu, sama pakaian. Mungkin gitu maksudnya mau nyogok saya waktu itu,” katanya dikutip dari YouTube Aristyaa Dian, Jumat 24 Mei 2024 via Tribun Medan.
Ternyata wanita itu ada maksud tertentu di balik pemberian beras dan pakaian.
Ternyata wanita itu meminta Dian untuk kerja di rumahnya.
“Terus si ibu-ibu itu, yang usianya udah 40an, 50an gitu nyuruh saya kerja di tempatnya gitu. Saya disogok sama beras tadi. Disuruh kerja di tempatnya beliau, kerja hari Sabtu sama Minggu,” ujarnya.
Wanita pacar majikan Dian tersebut bahkan memberikan tawaran lain agar dia mau mengikuti permintaannya.
“Jadi disuruh bersihin kamar, kamar mandi.
Pokoknya seluruh isi rumahnya selama 3 jam.
Kalau mau, saya dibayar 300 NT atau 350 ribu,” ujarnya.
Namun, meski diimingi-imingi berbagai hadiah dan uang, Dian secara tegas menolak suruhan pacar sang majikan.
“Saya sudah diwanti-wanti agen, agar tidak meninggalkan pekerjaan semula.
Jadi, pas pak bos pulang, saya bilang sama dia, saya tidak mau bekerja di tempat pacarmu,” katanya tegas.
Kisah TKW Kerja Rawat Majikan Berkebutuhan Khusus
Beginilah kisah TKW kerja rawat majikan berkebutuhan khusus selama 10 tahun di Taiwan menjadi sorotan.
Pasalnya, dirinya difitnah mendapatkan gaji haram selama menjadi TKW Taiwan.
Dia adalah Titi Tilah. Sang TKW merawat majikan laki-laki yang memiliki cacat fisik akibat kecelakaan.
Dia juga mengurus urusan rumah tangga di keluarga majikannya tersebut.
Titi Tilah aktif di kanal YouTube dan kerap membagikan kesehariannya melalui video-video yang ia unggah.
Pagi-pagi sekali, ia sudah harus membopong majikannya untuk mandi dan memakaikan baju.
Serta mengurus keperluan sang majikan yang hendak bekerja.
Titi juga harus ikut sang majikan ke kantor.
Tentu ia sendiri juga harus bersiap-siap setelah beres mengurusi majikannya tersebut.
Menurutnya, orang hanya dapat menilai apa yang Titi Tilah kerjakan mudah dan gampang.
Bahkan, tak sedikit dari warganet yang mengkritik pekerjaan dari Titi Tilah ini terlalu kasar dan terburu-buru.
Padahal Titi Tilah mengaku, itu semua ia lakukan lantaran ia harus mampu mengejar waktu di pagi hari.
Baca juga: Mengenal Eman Sulaeman Hakim yang Bebaskan Pegi di Kasus Vina Cirebon, Sosok Tegas dan Bijaksana
Baca juga: Kronologi HRD Pakai Data Pelamar Buat Pinjol & Daftar Bank Tanpa Konfirmasi, Kini Takut Dilaporkan
Agar sang majikan tidak terlambat sampai ke kantor.
“Jadi saya dari dulu itu memegang omongan dari bos saya. Satu, harus tepat waktu, tidak boleh yang namanya terlambat,” kata Titi Tilah.
“Kalau di Taiwan, itu tidak boleh yang namanya telat, kalau pengen dihargai sama seseorang. Kita harus tepat waktu,” sambungnya.
“Kalau dibilang saya terlalu kasar, terlalu cepat, ya emang, emang harus begitu,” tegasnya.
TKW ini sering dituding terlalu kasar dengan sang majikan.
Padahal, Titi Tilah melakukan itu semua lantaran ia harus mampu membagi waktu agar sang majikan tidak terlambat sampai ke kantor.
“Jadi saya tu menghargai waktu, seandaianya saya setengah delapan harus keluar dari rumah (berangkat bekerja), dua jam sebelum berangkat kerja tu harus menyiapkan bos dulu,” jelas Titi Tilah.
“Memandikan, mengganti baju, memakai celana, pakai sepatu, bopong ke kursi roda. Satu jam nggak cukup, paling tidak itu dua jam, itu persiapan buat bos sendiri,” sambungnya.
“Terus saya? Saya juga harus siap-siap untuk berangkat kerja itu (ikut majikannya),” kata Titi Tilah.
Titi telah bekerja menjaga majikan yang ia panggil ‘mas bos’ itu selama 10 tahun.
Tentu kedekatan yang terjalin tak perlu diragukan lagi.
Bahkan Titi Tilah mengurus majikannya tersebut sudah seperti ia mengurus anaknya sendiri.
Namun ternyata pekerjaan Titi ini banyak mendapatkan hujatan pedas.
Lantaran ia mengurus majikan yang berjenis kelamin laki-laki, Titi Tilah sampai dituding mendapatkan gaji yang haram.
“Dan sekarang pun banyak komentar-komentar yang pedas.
Seperti ‘bukan muhrim, haram menjaga seorang laki-laki, kasihan anaknya dikasih uang haram,’ kayak gitu,” tutur Titi Tilah.
“Terus kalau haramnya itu dari mana?
Saya di sini juga nggak menjual diri gitu,” ucap Titi Tilah dengan suara yang sedikit bergetar.
“Saya bekerja dengan tenaga, saya harus membopong setiap hari, membantu orang lain yang berkebutuhan khusus, membutuhkan tenaga saya, dan saya digaji karena kerja keras saya,” sambungnya.
Pilihan untuk menjadi seorang TKI bukanlah pilihan yang mudah.
Semua dilakukan Titi Tilah untuk mengangkat derajat kedua anaknya yang ada di kampung halaman, Indonesia.
“Saya memang orangnya kayak gini, minim pendidikan.
Dibilang ‘pendidikan cuma SMP, bisanya apa sih, paling cuma jadi pembantu saja’, ya nggak apa-apa, emang itu kemauan saya,” kata Titi Tilah.
“Kepengen membahagiakan kedua anak saya, supaya anak saya lebih dihargai orang lain, ataupun bisa seperti orang lain,” ujarnya.
“Jadi semampu saya menjunjung anak saya supaya bisa setara dengan orang lain.
Meskipun mamanya hanya seorang pembantu, TKW,” kata Titi Tilah mengutip Banjarmasinpost.