Informasi Terpercaya Masa Kini

Fenomena Amuu yang Bikin Cewek-Cewek Pada Jago Masak

0 19

Sebenarnya, perempuan itu harus bisa masak atau tidak?

Pertanyaan ini selalu menjadi perdebatan di kalangan Gen Z. Pro dan kontra muncul, namun semua itu hilang seketika ketika perempuan cantik menghiasi FYP TikTok dengan senyuman manis sambil memasak.

Siapa lagi kalau bukan Amuu, entahlah nama aslinya siapa, namun diketahui wanita berparas cantik ini selalu membagikan aktivitas memasaknya di dapur lewat akun TikTok @smnthanmu. Diketahui ia berasal dari Sarawak, Malaysia.

Lewat postingannya dengan sound lagu “Madu dan Racun” saat sedang memasak, membuatnya tiba-tiba viral.

Postingan tersebut, hingga artikel ini ditulis, sudah mencapai penonton sebanyak 14,8 juta dan diskusi sebanyak 1,4 juta. Lagu “Madu dan Racun” sendiri merupakan album perdana dari musik Bill dan Brod yang dirilis pada 1985.Kebanyakan dari penggemar Amuu berasal dari Indonesia, itulah mengapa banyak yang mengira ia berasal dari Indonesia.

 Tidak ada yang istimewa dari konten-kontennya. Ia terlihat sederhana di balik kamera, tampak dapur yang jauh dari kata mewah. Wajahnya begitu cantik alami, dengan baju sederhana. Namun, senyuman manisnya begitu manja dan menghipnotis setiap mata yang menatapnya.

Konten perempuan pemilik senyum paling manis di Asia Tenggara itu sontak menjadi inspirasi konten TikTok para perempuan di Indonesia. Jika membuka sound “Madu dan Racun,” pasti kalian bakal menemukan banyak sekali perempuan yang beradu masak dengan kesederhanaan.

Sound ini menjadi tren dengan dihiasi aktivitas memasak para perempuan cantik yang tidak ingin ketinggalan dengan tren tersebut.

Demi menarik simpati publik, segala macam masakan dimasak agar terlihat bahwa mereka juga bisa memasak.

Begitulah kira-kira motivasi para pembuat konten yang ikut-ikutan Amuu. Kembali ke pertanyaan awal, sebenarnya perempuan harus bisa masak atau tidak? Jawabannya tentu harus.

Sebagai ibu rumah tangga nantinya, perempuan harus bisa memenuhi kebutuhan keluarganya; salah satu skill dasar yang perlu dikuasai oleh perempuan adalah memasak.

Kebetulan saya memiliki banyak sekali saudara perempuan di rumah. Sejak kecil, mereka telah diajarkan oleh ibu saya bagaimana caranya memasak. Ketika mereka memasak, ibu selalu memantau dan memberikan saran agar mereka bisa memasak dengan baik. Tidak perlu bisa memasak semua hal, cukup bisa memasak nasi, menggoreng ikan, menumis sayur, maupun mengukus.

Kadang, perspektif Gen Z berbeda; perempuan tidak perlu memasak karena bisa beli makanan atau nanti pakai pembantu untuk memasak di rumah. Namun, sudah menjadi suatu keharusan bahwa perempuan harus bisa memasak. Bukan hanya perempuan, lelaki juga harus bisa.

 Narasi yang mengatakan perempuan harus bisa memasak memang banyak sekali dibantah oleh para perempuan. Ini terjadi karena penuntutan kesetaraan gender.

Memasak harus dijadikan sebagai kewajiban bagi seorang perempuan, karena itu merupakan skill mendasar yang sangat bermanfaat untuk berumah tangga.

Kalo balom bisa tuang papeda, jang maniso kaweng

(Kalau belum tahu buat papeda, jangan dulu menikah). 

Istilah ini seringkali keluar dari mulut orang-orang tua di Maluku kepada anak perempuan mereka. Maksud dari ucapan tersebut adalah jika belum bisa memasak, jangan dulu menikah.

Bagi perempuan yang menjunjung tinggi kesetaraan gender, mungkin tidak sepakat dengan pernyataan tersebut. Namun, faktanya seharusnya perempuan harus bisa memasak agar bisa menghidupi suami dan anak-anaknya. Sedangkan lelaki harus bisa bekerja keras agar dapur tetap mengepul.

Sekalipun nanti istri juga harus bekerja, ketahuilah masakan yang paling nikmat di dunia ini adalah masakan seorang istri, dan masakan yang paling nikmat untuk seorang anak adalah masakan sang ibunya.

Baik sebagai suami maupun sebagai anak, ke mana pun kita pergi, ketika sudah jauh, pasti akan merindukan masakan dari seorang perempuan yang biasa kita sebut istri atau ibu kita.

Maka dari itu, seharusnya sejak dini seorang perempuan harus bisa memasak. Jangan kemudian menggunakan alibi kesetaraan gender karena tidak bisa memasak. Karena jika hanya cantik dan manis, maka perempuan itu belum sempurna jika ia belum bisa memasak.

Itulah mengapa konten masak Amuu menjadi viral dan digemari oleh kaum Adam.

Leave a comment