Informasi Terpercaya Masa Kini

Review The Ministry of Ungentlemanly Warfare, Cikal-Bakal Sosok James Bond

0 5

Guy Ritchie kembali memukau dunia perfilman dengan film terbarunya, The Ministry of Ungentlemanly Warfare (2024). Sebagai sutradara yang dikenal karena gaya penyutradaraan yang penuh aksi, dialog cepat, dan alur cerita yang berbelit, Ritchie kali ini mengangkat kisah yang sangat menarik bagi para penggemar sejarah dan film laga. 

Film yang rilis pada 19 April 2024 ini didasarkan pada kisah nyata unit rahasia Inggris pada masa Perang Dunia II yang memainkan peran penting dalam operasi-operasi berbahaya melawan Nazi, serta melibatkan tokoh penting dalam sejarah sastra, Ian Fleming, pencipta James Bond.

Ada sebuah buku berjudul hampir mirip, yakni Churchill’s Ministry of Ungentlemanly Warfare karya Giles Milton, namun Ritchie tidak mengambil banyak ide dari sana.

Buku yang menjadi pegangannya membuat film ini, adalah Churchill’s Secret Warriors: The Explosive True Story of the Special Forces Desperadoes of WWII karya Damien Lewis.

Sejak diumumkan akan digarap bareng Black Bear dengan bantuan distribusi Lionsgate dan Amazon, film ini telah menarik perhatian banyak orang, terutama karena Guy Ritchie tidak hanya dikenal dengan pendekatannya yang unik terhadap film laga, tetapi juga karena ia berhasil menciptakan karakter-karakter yang mendalam dan kuat.

Warna atau tone film yang cerah, berkebalikan dengan kebiasaan Produser lain jika mengambil latar tahun 1940-an. Bahkan di tengah film, penonton akan bertanya lagi film ini berlatar lampau atau masa kini, murni karena tone yang sangat cerah tadi.

Dalam The Ministry of Ungentlemanly Warfare, Ritchie tidak hanya menceritakan kisah heroik yang berlatar Perang Dunia II, tetapi juga memberikan penghormatan kepada asal-usul karakter James Bond. 

Ian Fleming, pencipta James Bond, pada film ini diperankan oleh Freddie Fox, memang tidak mendapatkan banyak porsi, namun cukup baginya untuk mengetahui semua strategi Perdana Menteri Winston Churchill dalam membentuk sebuah tim khusus. 

Dalam panggilan akrab di antara tim Angkatan Laut tersebut, terselip juga nama M yang berkorelasi dengan karakter M di film James Bond.

Langsung saja spill di awal artikel ini, salah satu toko di film ini, yakni Geoffrey Appleyard yang diperankan oleh Alex Pettyfer disinyalir merupakan rujukan utama karakter fiksi James Bond karangan Ian Fleming.

Pembentukan Special Operations Excecutives : Postmaster

Cerita The Ministry of Ungentlemanly Warfare dimulai dengan pembentukan sebuah unit khusus yang diprakarsai oleh Winston Churchill, terdiri dari individu-individu yang dipilih secara cermat untuk menjalankan operasi-operasi yang dianggap terlalu berbahaya, bahkan untuk standar militer pada saat itu. 

Pemimpin sekaligus tokoh utama dalam film ini adalah seorang narapidana militer Gus March-Phillips yang diperankan oleh Henry Cavill. Ia merekrut sejumlah orang bertalenta, yakni Anders Lassen (diperankan Alan Ritchson), Freddy Alvarez (Henry Goulding), dan Henry Hayes (Hero Fiennes Tiffin).

Dari pihak Angkatan Laut, ada dua agent yang dikugaskan untuk membantu misi, yakni Heron (Babs Olusanmokun) dan si cantik Marjorie Stewart (Eiza Gonzalez).

Misi-misi mereka berkisar dari sabotase hingga pembunuhan di balik garis musuh, dengan pendekatan yang tidak umum dalam perang pada masa itu. Namun sebelumnya, tim Gus ini harus membebaskan dahulu Geoffrey Appleyard yang sedang ditawan pihak Nazi.

Jerman diceritakan sedang dalam angin kemenangan dalam perang tahun 1942 tersebut, karena memiliki kapal selam perang U-Boot yang bisa mencegah datangnya bala bantuan Amerika Serikat yang diharapkan sekutu.

Tim SOE dengan code name Postmaster ini, mempunyai tugasuntuk memutus pasokan bahan baku yang dibutuhkan oleh U-Boot di sepanjang pantai Eropa dan Afrika. Misi pun harus dimodifikasi, dan mereka akhirnya malah menajdi kawanan pencuri kapal layaknya komik One-Piece.

Banyak Bintang dan Penebusan Henry Cavill

Salah satu kekuatan utama dari film ini adalah pengembangan karakternya. Tim SOE terdiri dari tokoh-tokoh yang kompleks dengan latar belakang yang beragam. 

Semuanya bisa dikendalikan oleh sosok Gus, yang diperankan dengan mantap oleh Henry Cavill. Film ini merupakan penebusan akan sosok anehnya yang ada di film Argylle, meskipun kesan psikopat Gus terlihat cukup dipaksakan di beberapa adegan.

Bantuan dari banyaknya bintang, Alan Ritchson, Henry Goulding, dan terutama Eiza Gonzalez, membuat dimensi cerita menajdi lebih luas. Karakter-karakter ini tidak hanya berfungsi sebagai alat plot, tetapi sebagai individu yang membawa nuansa emosi dan kedalaman pada narasi.

Keberadaan Ian Fleming di dalam film juga memberikan elemen intrik tersendiri. Meskipun ia tidak seperti karakter-karakter lain yang terjun langsung ke medan perang, Fleming diperlihatkan sebagai sosok yang memiliki pengaruh intelektual kuat, seorang visioner dengan imajinasi tinggi. 

Para penonton yang familiar dengan dunia James Bond akan menikmati momen-momen di mana kita dapat melihat kilasan inspirasi Fleming yang nantinya berkembang menjadi karakter legendaris itu.

Guy Ritchie juga melakukan pekerjaan luar biasa dalam memberikan kesempatan bagi setiap karakter untuk bersinar. Tidak ada karakter yang terasa sekadar sebagai figuran, setiap anggota tim memiliki momen penting yang membentuk keseluruhan narasi.

Kesetiaan Ritchie pada pembangunan karakter yang solid adalah ciri khas yang membuat film ini lebih dari sekadar film perang biasa.

Sinema dan Penyutradaraan

Secara visual, The Ministry of Ungentlemanly Warfare memiliki tampilan yang mengesankan, dengan set yang otentik dan sinematografi yang kaya detail. 

Ritchie dikenal dengan teknik pengambilan gambar yang dinamis dan penuh energi, dan hal ini diterapkan dengan baik di film ini. Adegan-adegan aksi digarap dengan presisi dan koreografi yang menawan, namun tidak berlebihan. 

Ada kesan bahwa Nazi tidak memiliki perlawanan yang realistis (terutama dengan banyak perwira tuanya), namun bukan menjadi masalah dalam keseluruhan cerita.

Guy Ritchie juga memanfaatkan estetika perang yang kelam namun stylish, dengan pencahayaan dan warna yang mendukung suasana penuh ketegangan. Meskipun ini adalah film perang, Ritchie tidak menghilangkan gaya khasnya yang penuh ironi dan humor cerdas, menambah lapisan kedalaman pada cerita yang serius.

Rating (7/10)

The Ministry of Ungentlemanly Warfare berhasil memadukan aksi, sejarah, dan karakter dengan sangat baik. Dengan latar belakang Perang Dunia II, Guy Ritchie berhasil menciptakan kisah yang bukan hanya menegangkan tetapi juga penuh dengan intrik dan kedalaman emosi. 

Kehadiran Ian Fleming sebagai karakter sentral memberikan lapisan tambahan bagi para penggemar James Bond, yang dapat menikmati referensi halus mengenai cikal bakal agen rahasia legendaris tersebut. 

Bagi penggemar film perang, aksi, dan sejarah, film ini adalah tontonan yang sayang untuk dilewatkan. Guy Ritchie telah sekali lagi menunjukkan bahwa ia adalah seorang sutradara yang dapat menghidupkan kisah-kisah epik dengan caranya yang unik.

Leave a comment