JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengatakan, pengambilan sumpah kewarganegaraan Indonesia untuk dua calon pemain Timnas Indonesia, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, yang dilakukan di Belanda adalah hal yang biasa. Menurut Erick, proses tersebut tidak melanggar aturan yang berlaku.
“Jadi fleksibilitas baik di sini atau di luar negeri itu biasa angkat sumpah di luar negeri juga ada. Jadi bukan sesuatu yang spesial. Kita tidak ada yang spesial, semua kita hormati secara hukum, baik hukum yang ada di Indonesia maupun aturan FIFA,” kata Erick dalam Konferensi Pers di Kementerian Hukum dan HAM, Kuningan, Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Baca juga: Kebut Naturalisasi, Menkumham: Program Prabowo Indonesia Tembus Piala Dunia
Erick menjelaskan bahwa Mees Hilgers dapat dinaturalisasi karena ibunya berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Sedangkan, Eliano Reijnders memiliki ibu dari Maluku.
“Bahkan ibunya (Hilgers) masih sering pulang ke Manado untuk melihat yayasan bagi tunanetra yang dibina. Jadi mereka sangat Indonesia. Jadi jangan pernah pertanyakan merah putih mereka,” tegasnya.
Target Perbaikan Prestasi Timnas Indonesia
Saat ditanya mengenai banyaknya pemain naturalisasi di timnas Indonesia, Erick Thohir menyatakan bahwa target pemerintah saat ini adalah memperbaiki prestasi timnas.
Ia menekankan bahwa proses naturalisasi dilakukan dengan cara yang terhormat.
“Aturan FIFA menjelaskan, setiap negara boleh menaturalisasi semua pemain,” tuturnya.
Baca juga: Proses Naturalisasi Mees dan Eliano Disetujui DPR
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas menyampaikan harapannya bahwa dukungan naturalisasi dari Kemenkumham dapat membantu meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026.
“Mudah-mudahan dengan dukungan yang diberikan oleh Kementerian Hukum dan HAM, terutama terkait dengan naturalisasi ini, akan bisa memberikan kontribusi nyata dalam upaya meloloskan timnas kita ke Piala Dunia 2026,” kata Supratman.