Informasi Terpercaya Masa Kini

Soroti Kepemimpinan Wasit PON Wali Kota Palu Marah-marah ‘Jangan Menangis,Bikin Malu Indonesia’

0 3

TRIBUN-TIMUR.COM- Wali Kota Palu sekaligus Ketua Asprov PSSI Sulawesi Tengah, Hadianto Rasyid marah mendengar Sulteng kalah WO dalam laga perempat final cabang olahraga sepakbola PON XXI Aceh-Sumut. 

Sulteng kalah WO setelah memutuskan untuk tidak melanjutkan permainan. 

Hadianto Rasyid pun viral di media TikTok karena video call dengan pemain dan official Cabor Sepakbola Sulteng. 

“Kasi tunjuk ke orang kalau kalian itu hebat. Jangan kasi tunjuk air mata. Kasi liat kalian punya senyuman,” ujarnya. 

Ia pun memanggil coach Zulkifli Syukur. 

“Beritahu anak-anak kasi keluar air mata, rugi kalau air mata. Malu menang seperti itu, hilang harga diri seperti itu,” ujarnya kepada mantan pemain PSM Makassar ini. 

“Bikin malu Indonesia yang begini. Bikin malu. Jangan lagi menangis,” ujarnya. 

Wasit Dipukul 

Pemukulan terhadap wasit terjadi dalam pertandingan antara tuan rumah Aceh melawan Sulawesi Tengah di babak perempat final sepak bola PON XXI Aceh-Sumut 2024, Sabtu (14/9).

Pertandingan ini dimenangkan Aceh yang dinyatakan menang walk out (WO). 

Selain ada insiden pemukulan terhadap wasit, laga ini juga diwarnai keluarnya tiga kartu merah.

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Dimurthala, Sulteng mampu unggul lebih dulu 1-0 berkat gol Alan Wahyu pada menit ke-24.

Pertandingan sempat terhenti pada menit ke-38 setelah terjadi perselisihan antara pelatih Sulteng dengan staf pelatih Aceh di pinggir lapangan sehingga memicu emosi suporter tuan rumah yang kemudian melempar botol minuman ke lapangan.

Pada menit ke-74, Sulteng harus bermain dengan 10 pemain setelah wasit mengusir Wahyu Alman karena pemain bernomor punggung 25 itu mengangkat kaki terlalu tinggi saat mencoba membuang bola dan hampir mengenai kepala pemain Aceh.

Lalu Sulteng mulai bertahan dan bermain cukup keras sehingga wasit mengeluarkan banyak kartu kuning dan berujung dua kartu merah lagi.

Saat wasit memberikan kartu merah yang kedua untuk Sulteng yaitu pada menit ke-85 terhadap Moh Akbar terjadi sejumlah protes.

Bahkan sempat terjadi perselisihan selama beberapa menit sebelum wasit memberikan tambahan waktu 13 menit.

Puncaknya kontroversi dalam pertandingan ini terjadi pada menit ke-97 ketika wasit memberikan hadiah penalti untuk tuan rumah Aceh.

Padahal dalam tayang ulang jelas pemain tuan rumah melakukan diving.

Tidak terima dengan keputusan itu, pemain Sulteng bernomor punggung 15, Rizki Saputra memukul wasit di bagian kepala hingga terjatuh.

Bahkan wasit sempat mendapatkan perawatan medis sebelum dibawa keluar lapangan dengan mobil ambulans.

Hal ini membuat pendukung tuan rumah kesal dan melemparkan botol ke lapangan.

Kericuhan pun sempat terjadi dan pada akhirnya pertandingan terhenti untuk sementara.

Setelah beberapa menit, pertandingan kembali dilanjutkan.

Rizki Saputra mendapatkan kartu merah dari wasit yang menjadi kartu merah ketiga untuk Sulteng.

Laga saat itu masih dalam keadaan skor 0-1. 

Namun, beberapa saat kemudian, Aceh kembali mendapatkan hadiah penalti.

Wasit memberikan hadiah penalti usai pemain Sulteng dianggap melakukan hand ball. Akmal Juanda yang mengambil penalti sukses melakukan tugasnya dan skor menjadi imbang 1-1.

Setelah peluit panjang dibunyikan wasit, laga seharusnya dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. 

Namun, tim Sulteng memutuskan untuk walk out sehingga tim tuan rumah Aceh dipastikan lolos ke semifinal.

Di babak semifinal PON 2024, Aceh akan menghadapi Jawa Timur yang dijadwalkan berlangsung pada Senin (16/9).(*)

Leave a comment