Pria di China Meninggal Dunia Usai Cabut 23 Gigi dalam Sehari, Berikut Penjelasan Dokter
KOMPAS.com – Seorang pria bernama Huang meninggal dunia setelah menjalani cabut gigi sebanyak 23 gigi dalam satu hari, di Yongkang, Zhejiang, China pada (27/8/2024).
Diberitakan Shine, Huang menjalani prosedur pencabutan gigi di Klinik DeWay Dental pada 14 Agustus 2024. Tiga belas hari setelah tindakan, pria itu meninggal dunia diduga karena serangan jantung.
Shu, anak Huang, melaporkan kasus tersebut setelah menemukan bukti formulir yang menyatakan bahwa orangtuanya bersedia mencabut 23 gigi dan memasang 12 gigi baru.
Prosedur medis yang dilakukan dengan membuat lubang di tengkorak dan rahang bawah dalam satu hari itu dikenal sebagai “immediate restoration” atau “restorasi segera”.
Shu berpendapat, tindakan tersebut menyebabkan ayahnya harus menahan rasa sakit yang luar biasa setelah obat anestesi hilang.
Hal itu menyebabkan Huang meninggal dunia secara mendadak tepat 13 hari setelah pencabutan 23 gigi itu dilakukan.
Lantas, seperti apa penjelasan dokter gigi mengenai tindakan medis yang dijalani Huang?
Baca juga: Bukan Pasta Gigi, Ahli Sebut Bahan Ini Lebih Ampuh Menetralkan Gas Air Mata
Klinik sebut pencabutan 23 gigi ditentukan dokter
Juru bicara Klinik DeWay Dental mengatakan, jumlah gigi yang dicabut dalam satu sesi ditentukan dokter yang memeriksa dengan memperhatikan kondisi pasien.
Menurut catatan DeWay Dental, 23 pencabutan gigi tersebut dilakukan oleh seorang dokter, yang merupakan dokter gigi spesialis perawatan saluran akar, gigi bungsu impaksi, dan gigi palsu lengkap.
Laporan terakhir menunjukkan, dokter tersebut masih berpraktik di klinik itu.
Meski saat ini belum ada peraturan khusus tentang jumlah gigi yang harus dicabut dalam satu sesi, kepala Pusat Gigi di Wuhan Fourth Hospital Xiang Guolin mengatakan, orang dewasa umumnya memiliki 28-32 gigi.
Mencabut 23 gigi gigi dalam satu waktu yang sama merupakan hal yang tidak biasa atau tidak lazim.
“Semakin banyak gigi yang dicabut, semakin besar respons nyeri pasien dan semakin besar kemungkinan infeksi pascaoperasi,” kata dia, dikutip dari The Paper.
Oleh karena itu, baik klinik maupun dokter harus mempertimbangkan toleransi rasa sakit pasien dan risiko infeksi sebelum melakukan pencabutan gigi dalam jumlah banyak di sesi yang sama.
Baca juga: Pria Ini Bertahun-tahun Tidak Sikat Gigi tapi Pakai Hidrogen Peroksida, Apa Kata Dokter?
Masih dalam penyelidikan
Komisi Kesehatan China saat ini mengaku masih menyelidiki penyebab meninggalnya pria warga Yongkang, Zhejiang, China itu.
“Karena ada jeda 13 hari antara prosedur dan kematian Huang, kami masih menyelidiki penyebabnya,” kata lembaga tersebut.
Komisi Kesehatan juga mengkonfirmasi; klinik tersebut adalah lembaga swasta nirlaba yang berspesialisasi dalam implan gigi dan endodontik atau cabang kedokteran gigi yang fokus pada perawatan bagian dalam gigi, khususnya pulpa gigi, jaringan saraf, dan akar gigi.
Baca juga: Fosil Gigi dari Zaman Jurasik Ungkap Rahasia Mamalia Purba
Batas pencabutan gigi dan bahayanya
Dokter gigi di Puskesmas Kramat, Kabupaten Tegal, Belinda Chandra Hapsari menyampaikan, sebenarnya tidak ada aturan pasti berapa batas maksimal pencabutan gigi dalam sehari.
Prosedur pencabutan gigi dalam jumlah banyak bergantung pada kondisi gigi dan kesehatan fisik pasien secara umum.
“Batasnya disesuaikan kondisi gigi dan kondisi umum pasien. Bervariasi,” kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (9/9/2024).
Ia menduga, kasus yang dialami pria di China itu terjadi karena komplikasi.
Dikutip dari Palm Desert Dentist, komplikasi terjadi ketika pencabutan gigi dalam jumlah banyak sehingga menyebabkan pendarahan, infeksi, dan rasa tidak nyaman.
Oleh karena itu, dokter gigi cenderung memilih mencabut gigi secara bertahap untuk menghindari bahaya ini.
Selain itu, mencabut gigi secara bertahap juga membantu memberikan waktu penyembuhan yang optimal. Pasalnya, tubuh membutuhkan waktu untuk sembuh dari tindakan pencabutan gigi.
Mencabut terlalu banyak gigi sekaligus dapat menghambat proses penyembuhan dan berpotensi menyebabkan komplikasi serta meninggalkan rasa yang tidak nyaman.
Baca juga: Bolehkah Cabut Gigi Saat Tensi Darah Tinggi? PDGI Ungkap Bahayanya
Prosedur pencabutan gigi
Terpisah, Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Usman Sumantri menyampaikan, prosedur pencabutan gigi dalam jumlah banyak dengan anestesi lokal sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan profesional.
Hal itu bertujuan untuk meminimalkan risiko kesehatan, serta memberikan kenyamanan kepada pasien.
“Pencabutan dengan anestesi lokal sebaiknya maksimal per region. Ada 4 region rahang atas kiri dan kanan, rahang bawah kiri dan kanan,” terang Usman, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin.
“Itu pun harus melalui pertimbangan yang teliti dari berbagai kemungkinannya secara medis, dari luasan luka hingga ke perdarahan dan fungsi mengunyah,” imbuhnya.
Usman menjabarkan prosedur pencabutan gigi dalam jumlah banyak:
1. Konsultasi awal
Sebelum prosedur dimulai, sebaiknya dokter gigi melakukan konsultasi awal dengan pasien untuk menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, risiko yang mungkin terjadi, dan mendapatkan informasi medis tentang kondisi pasien.
2. Pengambilan X-Ray
Untuk mengetahui kondisi gigi secara lebih detail, pengambilan x-ray mungkin diperlukan sebelum prosedur pencabutan gigi dilakukan.
3. Pemilihan anestesi lokal
Anestesi lokal digunakan untuk menghilangkan rasa sakit selama prosedur. Dokter gigi perlu memastikan pemilihan jenis anestesi yang sesuai dan memberikan dosis yang tepat sesuai dengan jumlah gigi yang akan dicabut.
Baca juga: Apakah Tambal Gigi Berlubang Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Penjelasannya
4. Sterilisasi alat
Pastikan alat-alat yang digunakan telah disterilkan dengan baik untuk mencegah infeksi selama prosedur.
5. Pelaksanaan proses pencabutan
Dokter gigi sebaiknya melakukan proses pencabutan gigi dengan hati-hati dan teliti, memastikan bahwa semua gigi yang harus dicabut berhasil dan tanpa komplikasi.
6. Perawatan pasca-pencabutan
Setelah prosedur selesai, pasien perlu diberikan instruksi perawatan pasca pencabutan gigi, seperti menghindari makanan keras, merokok, atau menyikat gigi terlalu keras untuk meminimalkan risiko komplikasi.
Baca juga: Benarkah Bubuk Kopi Bisa Menghilangkan Karang Gigi? Ini Kata Dokter
7. Pemeriksaan lanjutan
Pasien disarankan untuk menjadwalkan pemeriksaan lanjutan setelah prosedur pencabutan untuk memastikan proses penyembuhan berjalan dengan baik.
Pastikan tindakan pencabutan gigi dalam jumlah banyak itu dilakukan pada pasien tidak memiliki alergi terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam prosedur. Dokter gigi juga harus memperhatikan kondisi kesehatan umum pasien sebelum melakukan prosedur tersebut.
Jika terdapat masalah, seperti pendarahan yang berlebihan atau infeksi setelah prosedur, pasien segera dibawa ke dokter gigi atau rumah sakit terdekat.
Dengan mengikuti prosedur dengan cermat, memilih anestesi yang sesuai, dan memberikan perawatan pasca operasi yang berkualitas, Usman berkata, prosedur pencabutan gigi dalam jumlah banyak dengan anestesi lokal dapat dilakukan dengan aman dan efektif.