Pihak Ormas Jelaskan Alasan Sempat Marah Saat Ridwan Kamil Bertemu Bamus Betawi
JAKARTA, KOMPAS.TV – Organisasi masyarakat (ormas) Forum Betawi Rempug (FBR) buka suara terkait adanya sejumlah warga berkaus ormas tersebut sempat marah di dekat lokasi pertemuan bakal calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil dengan petinggi Badan Musyawarah (Bamus) Betawi.
Ketua Gardu 163 FBR Rawa Bunga Jatinegara Abal Atip menyebut, ketua Bamus tidak berkoordinasi dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan di depan kantor Bamus Betawi di Jalan Bekasi Timur IX, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (6/9/2024).
“Ketua Bamus enggak ada koordinasi antara RT, RW, kepolisian, kelurahan sama ormas, Karena ini acara, acara Betawi, semua musti ikut,” kata Abal Atip saat dimintai keterangan di lokasi tersebut, dikutip Kompas.com.
Menurutnya, FBR tidak menolak kedatangan RK. Mereka hanya menyayangkan sikap Bamus Betawi yang terkesan tidak berkoordinasi dengan ormas-ormas yang mereka naungi.
Baca Juga: Ditolak Sebagian Warga Jakarta, Ridwan Kamil: Nggak Masalah, Itulah Indahnya Demokrasi
“Saya mendukung RK, kenapa kok saya tidak dilibatkan? Dari jam 12.00 WIB (sempat ada undangan terkait acara ini) ini kan acara Betawi, enggak dilibatkan, makanya saya begini (marah),” kata dia lagi.
Ia menambahkan, pihak Bamus sempat mengirimkan undangan kepada FBR, namun sempat beredar kabar bahwa acara itu batal. Ternyata, ketika ada jadwal baru yang disetujui, pihak ormas banyak yang belum diberitahu.
“Panitia miskomunikasi saja. Bamus itu tadi enggak konfirmasi ke kita. Tadi mereka bilangnya enggak konfirmasi saja (RK) datang apa tidak. Dapat konfirmasi (RK hadir) saja pas magrib,” kata Abal Atip.
Kasus ini telah selesai dan pihak Bamus Betawi sudah minta maaf. Bahkan, Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi Muhammad Rifqi alias Eki Pitung sempat menemui perwakilan dari FBR untuk memperjelas duduk perkara.
Menurut Eki Pitung, yang terjadi hanya sebuah miskomunikasi.
“Intinya, tadi setelah dimediasi ya miskomunikasi, terkesan bahwa dengan anak wilayah enggak ada koordinasi. Sebetulnya bukan enggak ada koordinasi, tapi kami sudah menganggap keluarga,” kata Eki di kantornya, malam itu juga.
Eki menyebut semua pihak sudah saling memaafkan. Namun, Eki mengakui ada anak buahnya yang lupa mengantarkan surat undangan kepada berbagai ormas itu.
Dalam acara ini, RK mendapat rekomendasi dari Bamus Betawi untuk melestarikan budaya Betawi.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tepis Ajak Jusuf Kalla Gabung Timses di Pilkada Jakarta: Beliau Guru Bangsa
“Hari ini Bang Eki (Ketua Umum Bamus Betawi Eki Pitung) mewakili salah satu dewan adat dari Bamus Betawi menjelaskan satu dokumen rekomendasi tentang bagaimana pelestarian budaya Betawi ketika di Jakarta baru, Jakarta naik kelas menjadi kota global,” kata RK.
Kepada RK, Bamus Betawi berpesan agar ketika Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota dan beralih sebagai kota global, budaya Betawi yang merupakan identitas wilayah penuh kearifan lokal tidak ditinggalkan.
Sebelumnya, sejumlah warga berkaus FBR sempat marah di dekat lokasi pertemuan antara bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) dan petinggi Badan Musyawarah (Bamus) Betawi.
Saat itu, Bamus sempat melakukan tradisi “Palang Pintu”. Beberapa anggota Bamus adu pantun, melempar jargon, dan adu silat. Mendengar keramaian yang ada, pria berkaus FBR ini mendekat.
Setelah RK masuk ke kantor Bamus Betawi, anggota ormas ini menyatakan dirinya tidak terima dengan acara yang digelar Bamus.
“Gue orang Betawi asli, Bamus kagak pernah izin kalau bikin acara apa-apa. Gue lahir di mari dari zaman kakek gue dulu,” ujar pria itu.