Informasi Terpercaya Masa Kini

Kisah Hidup Maarten Paes,Sang Nenek Tersenyum Cucu Pilih Bela Indonesia Sebelum Meninggal Dunia

0 9

TRIBUNSUMSEL.COM – Nama Maarten Paes, kini jadi sorotan dunia usai debut pertama bersama Timnas Indonesia mendapat sorotan dari berbagai pihak, media asia hingga dunia, Jumat (6/9/2024).

Maarten Paes melakukan penyelamatan heroik dengan menggagalkan penalti kapten Arab Saudi Salem Al-Dawsari di menit 79′.

Dibalik itu, Maarten Paes ternyata memiliki kisah hidup yang getir untuk menjadi bagian Timnas Indonesia.

Kisah haru ini sempat diutarakan oleh pemain naturalisasi Timnas Indonesia dalam wawancara khusus di laman Instagram klubnya yakni, FC Dallas (2/5/2024).

Baca juga: Sosok Maarten Paes Resmi Dinaturalisasi usai Jalani Sumpah WNI, Pernah Hadapi Lionel Messi

Blak-blakan Maarten juga menuturkan momen-momen percakapan terakhir, sebelum sang nenek meninggal dunia pada bulan lalu.

Di situ Maarten Paes sempat tertegun ketika sang nenek tersenyum soal keputusan naturalisasi dirinya.

“Menjadi bagian Timnas Indonesia merupakan sebuah kehormatan,” ujar Maarten Paes dilansir melalui Instagram FC Dallas (2/5/2024).

“Terlebih kepada nenek saya, yang meninggal sekitar bulan lalu,” lanjut pemain 25 tahun itu.

Ya, Maarten Paes sangat dekat dengan mendiang sang nenek.

Ia pun menuturkan bagiamana perasaan sang nenek ketika dirinya menjalani proses naturalisasi.

“Saya sangat dekat dengannya,” kata Maarten Paes.

“Di percakapan terakhir kami membicarakan hal ini (soal naturalisasi -red),” lanjut pemain keturunan Kediri itu.

“Saya melihat senyum dari wajahnya.”

Baca juga: Perdana Maarten Paes Latihan Timnas Indonesia Jelang Lawan Arab Saudi, Shin Tae Yong Bilang Begini

Oleh sebab itu, Maarten Paes merasakan hal spesial saat tiba di Indonesia untuk ucap sumpah WNI pada Selasa (30/4/2024) lalu.

Kiper berusia 25 tahun ini menganggap bahwa Indonesia merupakan rumah kedua baginya.

“Jadi ketika saya berada di Indonesia kemarin, itu adalah perasaan yang istimewa.”

“Sama seperti rumah kedua bagi saya,” kata Paes.

Kisah ini berpusat pada cerita kelam yang dialami oleh neneknya.

Leluhur Maarten Paes berasal dari Eropa. 

Mereka kemudian memutuskan tinggal dan menetap di Hindia Belanda saat masa-masa penjajahan. 

Dari sanalah, Maarten memiliki ikatan historis dengan Indonesia.

Diketahui nenek Maarten Paes sempat menetap di kecamatan Pare, tepatnya daerah Kediri, Jawa Tengah.

“Dia pernah tinggal selama empat sampai lima tahun di Indonesia,” kata Maarten Paes.

“Namun saat PD II bergejolak, dia akhirnya mengungsi hingga pulang ke Belanda,” tutup Maarten Paes.

Selama perang, dia kehilangan ibunya dan terpaksa hidup di kamp pengungsian.  

Emosi Maarten terasa mendalam saat dia mengingat kembali perjuangan neneknya. 

“Dia selalu berbicara dengan hormat tentang Indonesia, tempat dia memiliki kenangan masa kecil yang bahagia sebelum perang merenggut semuanya.”

Akan tetapi, sang nenek kini sudah tiada. Walau begitu, Maarten masih mengingat jelas momen kebersamaan dengan neneknya. Semasa hidupnya, sang nenek ternyata kerap memasakkan makanan untuk Maarten.

“Saya sangat-sangat dekat dengannya. Dia yang memasakkanku. Dia bahkan mengajariku cara memasak,” kenang Maarten.

Maarten, yang sekarang menjadi bagian dari Timnas Indonesia, telah menetapkan tekad untuk memperjuangkan bangsa yang pernah menjadi rumah bagi keluarganya di masa lalu.

Debutnya di Timnas Indonesia Tuai Pujian

Debut Maarten Paes bersama Timnas Indonesia mendapat sorotan dari berbagai pihak, media asia hingga dunia, Jumat (6/9/2024).

Maarten Paes tampil sensasional menjaga gawang Timnas Indonesia dari kekalahan saat bersua Timnas Arab Saudi di laga grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.  

Kiper berusia 26 tahun itu melakukan penyelamatan heroik dengan menggagalkan penalti kapten Arab Saudi Salem Al-Dawsari di menit 79′.

Media dunia, ESPN menyoroti kiprah Maarten Paes. Dalam artikelnya mereka menulis Maarten Paes berubah jadi penjahat menjadi penyelamat.

Penalti yang didapat Arab Saudi itu merupakan buah dari kesalahan yang dilakukan Maarten Paes di kotak penalti.

Di awal laga, Paes sempat mengecoh stiker lawan lewat penguasaan bola di dalam kotak penalti. 

Namun di babak kedua, ketika mencoba mengulangi lagi, Paes malah melakukan kesalahan dan berbuah pelanggaran penalti.

Baca juga: Maarten Paes Sah Bermain Buat Timnas Indonesia, Dipastikan Bakal Turun di Kualifikasi Piala Dunia

Kiper yang bermain untuk FC Dallas di Major League Soccer (MLS) itu terlalu lama menguasai bola dan berhasil dicuri pemain Arab Saudi.

Saat mencoba membuang bola, sepakan Maarten Paes justru membuat pemain Arab Saudi terjatuh sehingga terjadilah pelanggaran yang berbuah penalti.

Penalti itu tentu sempat membuat pendukung Indonesia resah. Namun Paes langsung menjawab kesalahan itu. Kiper kelahiran Belanda ini menepis penalti dari Salem Al-Dawsari yang merupakan gelandang milik Al Hilal itu.

Aksi Paes menggagalkan penalti itu membuat skor tetap berkedudukan 1-1 setelah gol Ragnar Oratmangoen di menit 19′ yang dibalas Musab Fahz Aljuwary (45+3′).

Selain penyelamatan penalti, Paes juga membuat penyelamatan penting lainnya. Yang paling penting adalah peluang Arab Saudi di menit injury time.

Saudi menciptakan serangan balik di menit 93′. Berawal dari akselerasi Saud Abdulhamid, ia kemudian mengirim umpan terobosan kepada Firas al-Buraikan.

Posisi Firas cukup terbuka untuk menembak karena tanpa gangguan setelah meninggalkan pemain Timnas Indonesia beberapa langkah.

Melihat situasi itu, Paes langsung berlari maju dan memperkecil ruang tembak. Aksi Paes dengan gerak cepat maju itu berhasil memblok tembakan krusial itu.

Sebelum itu, di menit 83′ Paes juga menepis tembakan kencang mendatar dari luar kotak penalti yang dilepaskan Mohamed Kanno.

“Setelah berubah dari penjahat menjadi pahlawan, Paes kemudian mengangkat dirinya ke status penyelamat dengan penyelamatan brilian lainnya di masa tambahan waktu,” tulis ESPN dalam artikelnya.

“Meskipun Arab Saudi lebih unggul dalam penguasaan bola, tim tamu terorganisir dengan baik sepanjang 90 menit.”

FC Dallas, klub Maarten Paes bermain juga menyoroti aksi tersebut. Beberapa potongan video aksi Maarten Paes ini juga diunggah di media sosial.

Aksi Paes menggagalkan penalti itu menjadi yang keempat kalinya di musim ini. Dari enam kesempatan penalti, hanya dua yang berhasil masuk ke gawang Paes. 

Penampilan apik Maarten Paes di laga debut bersama Timnas Indonesia ini membuatnya layak menyandang status player of the match.

Hasil imbang 1-1 melawan Arab Saudi membuat skuad Garuda mendapat satu poin yang cukup berharga, dan kini menempati posisi keempat klasemen grup C.

(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Leave a comment