Informasi Terpercaya Masa Kini

Ketika Paus Fransiskus Gemparkan Indonesia dengan Kesederhanaan,KWI Jelaskan Sejarahnya

0 19

TRIBUNJAKARTA.COM – Belum sepatah kata terucap secara publik, Paus Fransiskus sudah menggemparkan Indonesia dengan kesederhanaannya.

Paus Fransiskus terbang dari Roma, Italia selama 13 jam untuk tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menggunakan pesawat ITA Airways, sekira pukul 11.25 WIB, Selasa (3/9/2024).

Indonesia yang tengah ramai dengan isu putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep bersama istrinyam Erina Gudono, bepergian ke Amerika naik jet pribadi justru kedatangan pemimpin tertinggi tahta suci Vatikan yang menggunakan pesawat komersil.

Baca juga: Heboh Video Diduga Kaesang dan Erina Gudono Borong Dior Naik Jet Pribadi, Apa Kata Pihak Istana?

Kendati bukan jet pribadi, namun pesawat tersebut disewa penuh untuk Paus dan rombongan menempuh jarak 11.351 kilometer Roma-Jakarta.

Paus Fransiskus yang sudah berusia 88 tahun itu memakai kursi roda.

Ia turun dari pesawat menggunakan lift.

Tidak ada penyambutan besar-besaran, pemimpin tertinggi Tahta Suci Vatikan itu hanya disambut dua anak Indonesia yang memberikan buket bunga serta sejumlah pemuka agama dan pejabat negara.

Senyum tak pernah lepas dari wajah Paus Fransiskus.

Ia juga tak henti melambaikan tangan kepada awak media.

Kesederhanaan Paus Fransiskus kembali ditunjukkan dengan mobil yang digunakan.

Bukan mobil mewah yang biasa digunakan para pejabat atau tamu negara, Paus Fransiskus memilih naik Toyota Innova Zenix.

Alasannya, Paus Fransiskus tidak ingin terlihat istimewa, dan memilih mobil yang digunakan masyarakat Indonesia kebanyakan.

“Benar beliau memilih mobil yang banyak digunakan oleh masyarakat, di sini Toyota Innova,” kata Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, kepada Kompas.com, Senin (2/9/2024).

Paus Fransiskus pun memilih duduk di depan di samping sopir. Ia membuka kaca melambaikan tangan menyapa masyarakat yang menunggunya di pinggir jalan.

Dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, ia menuju Kedubes Vatikan.

Alih-alih menginap di hotel mewah bintang lima, Paus Franiskus memilih tinggal di Kedubes Vatikan, selama di Indonesia 3-6 September 2024.

“Beliau memilih tinggal di Kedubes Vatikan di Indonesia. Yang di hotel rombongannya,” ujar dia.

Patut Dicontoh

Menteri Agama, Yaqut Cholil Koumas, yang turut menyambut kedatangan di bandara, menyampaikan pesan Paus Fransiskus.

“Tadi beliau menyampaikan pesan bahwa pentingnya bagaimana kita menjaga dialog antar iman.”

“Karena dialog antar iman itu menjadi kunci bagi toleransi dan perdamaian dunia,” kata Gus Yaqut, sapaan karib Menteri Agama.

Gus Yaqut juga menyoroti kesederhanaan akomodasi Paus Fransiskus dari mulai pesawat hingga mobil yang dipilih.

Menurut dia, sikap sederhana Paus patut dicontoh oleh pejabat Indonesia.

“Ini luar biasa kesederhanaan beliau. Beliau contohkan bagaimana menjadi, karena beliau ini kan bukan hanya pemimpin agama tetapi juga pemimpin negara gitu kan, beliau ini pimpinan Tahta Suci Vatikan dan dengan kesederhanaannya beliau tunjukkan itu.”

“Beliau Tunjukkan bagaimana beliau memilih kendaraan pun dengan cara yang sangat sederhana gitu dan ini patut untuk dicontoh, patut untuk dicontoh,” kata Gus Yaqut.

Sosok Tauladan

Ketua Komisi Teologi Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Monsyinyur Adrianus Sunarko OFM, menjelaskan, kesederhanaan sudah menjadi watak Paus Fransiskus.

Pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu mengagumi dan terinspirasi sosok Santo Fransiskus dari Assisi, Italia.

Sampai akhirnya, Fransiskus dipilih sebagai nama kepausannya,

Sunarko menjelaskan, Santo Fransiskus merupakan biarawan biarawan Gereja Katolik pendiri Ordo Fratrum Minorum.

Ia sosok yang mencintai orang miskin dan menjalani laku sederhana.

“Sudah kelihatannya sejak awal beliau awal dipilih. Beliau juga pasti mendapat inspirasi dari teladan Santo Fransiskus Assisi, yang bukan hanya mencintai orang miskin dan sederhana, tapi juga hidup sederhana,” kata Sunarko saat berbicara di Breaking News, Kompas TV, Selasa (3/9/2024).

Sunarko juga menjelaskan, kesederhanaan Paus Fransiskus memberikan pelajaran untuk menjauhi sikap berlebih-lebihan dan konsumeristik.

Hal itu juga terkait dengan sikap menjaga alam semesta.

“Dan keutamaan kesederhanaan itu saya kira dibutuhkan oleh dunia kita sekarang itu ya. Dunia yang cenderung konsumeristik ya. Karena ketidakmampuan menahan diri atau yang berujung juga pada kebiasaan budaya membuang, yang juga mengancam ekologi, alam semesta.”

“Dalam rangka keprihatinan kita bersama untuk menjaga alam, saya kira sikap sederhana itu dibutuhkan,” kata Sunarko.

Diketahui Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini merupakan bagian dari perjalanan Kerasulan ke-45 Paus.

Paus rencananya akan mengunjungi empat negara dalam 12 hari perjalanan, di antaranya Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.

Leave a comment