Informasi Terpercaya Masa Kini

Studi Menyebutkan Bayi Mengerti Humor Sejak Usia Dini, Sebab…

0 4

TEMPO.CO, Jakarta – Meski sulit dipercaya, namun bayi bisa mengerti lelucon. Dikutip dari laman Parents, penelitian menunjukkan reaksi positif mereka sejak usia dini. Para peneliti dari University of Bristol mengamati 671 anak melalui Early Humor Survey, menemukan lebih dari 20 jenis humor muncul pada bayi usia 0 bulan.

Sekitar setengah objek penelitian menunjukkan apresiasi humor pada usia 2 bulan. Sementara pada usia 11 bulan, sebagian mulai bereksperimen dengan membuat lelucon sendiri. Bayi di bawah 12 bulan lebih tertarik pada komedi fisik, sementara yang di atas 12 bulan menunjukkan tanda-tanda humor yang berkembang dengan preferensi verbal.

Pada tahun-tahun balita, lelucon berkembang dan anak-anak mulai menggunakan bahasa dengan cara yang kreatif. Studi ini memberikan wawasan tentang bagaimana humor berkembang pada anak-anak, membantu kita memahami pentingnya humor dalam fungsi kognitif, sosial, dan kesehatan mental anak-anak.

Dilansir dari Psychology Today, penelitian menunjukkan bahwa bayi mulai memahami humor dan kejadian tak masuk akal pada usia tiga hingga lima bulan. Para peneliti membuat wajah konyol dan melakukan aktivitas absurd, seperti menggulung bola busa di hidung bayi, yang menyebabkan mereka tertawa.

Bahkan tanpa menyentuh, orang tua menggunakan komedi fisik seperti wajah konyol, peek-a-boo, dan berjalan seperti penguin untuk membuat bayi tertawa. Pada usia enam bulan, sekitar 60 persen bayi menanggapi dengan tawa pada kejenakaan orang tua.

Pentingnya humor ini terlihat karena bayi tampak memahaminya sebelum mengembangkan bahasa. Interaksi awal orang tua-bayi melibatkan usaha nonverbal untuk membuat bayi tertawa, memperkuat ikatan sosial dan pemahaman humor bayi terhadap keabsurdan.

Tertawa bayi bukan hanya sukacita, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dengan orang tua mereka tanpa perlu mainan atau alat peraga mahal.

Berikut 3 cara meningkatkan perkembangan humor pada anak:

1. Ajak bayi untuk berpartisipasi dalam momen lucu setiap hari dengan humor fisik, seperti wajah konyol atau benda-benda yang dikenal.

2. Senyum, tertawa, dan kikikik untuk mengajak bayi ikut tertawa.

3. Lanjutkan aktivitas yang aneh dan variasikan lebih banyak jika bayi menunjukkan senyum atau tawa.

Pilihan editor: Ahli Gizi Tak Sarankan Gunakan Blender untuk Membuat MPASI, Ini Sebabnya

Leave a comment