Paus Fransiskus Menghormati Kerukunan Antaragama di Indonesia
POS-KUPANG.COM, JAKARTA – Kunjungan Paus Fransiskus mendatang ke Masjid Istiqlal di Indonesia merupakan pengakuan dan apresiasi atas upaya masyarakat Indonesia dalam menjaga persaudaraan antaragama, kata seorang kardinal terkemuka.
Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Uskup Agung Jakarta, mengatakan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke masjid tersebut diatur setelah memahami sejarah kerukunan umat beragama, situs berita Berita Satu melaporkan pada 29 Agustus.
“Vatikan sangat mengapresiasi keharmonisan antar umat beragama di Indonesia bahkan ingin belajar banyak tentang Islam di Indonesia,” kata Hardjoatmodjo kepada wartawan di gedung Konferensi Waligereja Katolik Indonesia (KWI).
Masjid Istiqlal di Indonesia, salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, berjarak kurang dari 50 meter dari Katedral Our Lady of the Assumption.
Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Masjid Istiqlal pada 5 September selama kunjungannya pada 3-5 September ke Indonesia.
Presiden pertama Indonesia, Sukarno, memilih untuk membangun Masjid Istiqlal yang berdekatan dengan Katedral Jakarta dibandingkan lokasi lain yang disarankan oleh Mohammed Hatta, perdana menteri pertama Indonesia.
“Ini bukan suatu kebetulan, namun ditentukan untuk dipilih secara sadar karena bersifat simbolis,” kata Hardjoatmodjo. “Ini menandakan kehidupan yang harmonis dan cita-cita hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Katedral Jakarta dibuka pada tanggal 21 April 1901 oleh Uskup Jesuit Edmundus Sybradus Luypen, vikaris apostolik Batavia (Indonesia).
Pembangunan Masjid Istiqlal dimulai pada tahun 1961 dan selesai pada tahun 1978.
Hardjoatmodjo menekankan bahwa para pemimpin Islam di Indonesia sering diundang ke Vatikan karena adanya kerukunan dan persatuan antaragama di negara ini.
Hardjoatmodjo mengatakan para pemimpin agama diundang untuk “berbicara tentang Islam yang damai dan toleran di Indonesia, yang berbeda dari negara lain, seperti Pakistan atau Timur Tengah. “
Prelatus (uskup agung) tersebut menekankan, dialog dan hubungan baik antar agama yang terjalin di Indonesia diharapkan terus dijaga dan diperkuat.
Prelatus itu mengatakan bahwa Paus Fransiskus berkomitmen untuk mendorong berkembangnya persaudaraan dan keharmonisan ini.
“Dialog dan hubungan baik antar umat beragama seperti itulah yang ingin kami hargai dengan kehadirannya,” kata prelatus itu.
Indonesia adalah perhentian pertama kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke empat negara, yang meliputi Papua Nugini, Timor-Leste, dan Singapura.
(ucanews.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS