Jejak Rano Karno di Dunia Politik: ‘Si Doel’ yang Kini Berlaga di Pilgub Jakarta
PDIP resmi menunjuk Pramono Anung dan Rano Karno sebagai bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Pasangan ini resmi menjawab tanya siapa yang akan diusung PDIP sekaligus membantah bahwa Anies Baswedan yang akan dicalonkan.
Rano Karno, siapa yang tidak mengenal sosoknya? Dia awalnya dikenal sebagai aktor yang tenar di tahun 1970-1980. Ia telah membintangi lebih dari 70 film Indonesia. Salah satu sinetronnya yang fenomenal yaitu Si Doel Anak Sekolahan.
Sejak saat itu, Rano lebih dikenal dengan panggilan Si Doel atau Bang Doel.
Di dunia politik, pria kelahiran 1960 memulainya dengan bergabung PDIP pada tahun 1999. Pada 2007, dia sempat berpamitan kepada insan film nasional dan ingin fokus di karier barunya sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta. Namun, hal itu tak sampai naik meja pendaftaran KPU. Tak diketahui penyebabnya.
Masih pada tahun yang sama, Rano kemudian ditetapkan sebagai calon wakil bupati di Pilkada Tangerang. Dia saat itu mendampingi Ismet Iskandar. Pasangan ini kemudian terpilih sebagai pemenang dan Rano menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008–2013.
Jabatan sebagai Wakil Bupati Tangerang tak diselesaikannya hingga tuntas. Pada 2011, dia dipinang Ratu Atut Chosiyah untuk maju di Pilgub Banten. Keduanya pun terpilih jadi gubernur dan wakil gubernur periode 2012-2017.
Di tengah perjalan keduanya, tepatnya di 2014, Ratu Atut tersandung kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten. Dia divonis 5 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 250 juta subsider 3 bulan. Ratu Atut pun lengser dari jabatannya, digantikan Rano Karno yang diangkat sebagai Plt Gubernur Banten.
Kemudian pada 2015, Rano Karno resmi diangkat sebagai Gubernur Banten definitif. Dia akhirnya menjadi Gubernur Banten untuk sisa jabatan 2012-2017.
Terbaru, di Pilgub 2024, Rano diusung jadi calon wakil gubenur mendampingi Pramono Anung di Pilkada Jakarta 2024. Rano Karno sempat disebut akan berdampingan dengan Anies Baswedan, tapi hingga Rabu (28/8), Pramono-lah yang jadi pendampingnya.